Osteoarthritis (OA) adalah salah satu penyakit degeneratif yang menyerang sendi synovial yang berakibat pada penurunan fungsi lutut dan menurunkan kualitas hidup lansia. Selain perawatan medis, OA juga memerlukan penanganan fisioterapi guna meningkatkan fungsional lutut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kombinasi intervensi infrared, transcutaneous electrical nerve stimulation dan muscle energy technique terkait kunjungan frekuensi fisioterapi. Desain penelitian ini merupakan randomized pre test-post test control group dilakukan di RS. dr. Soepraoen Kesdam V/ Brawijaya Malang pada bulan Januari-Mei 2022 dengan populasi 38 orang dengan pengambilan sampel secara acak yang memenuhi kriteria ekslusi dan inklusi. Sehingga diperoleh 30 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok A intervensi fisioterapi dengan frekuensi 2x seminggu dan kelompok intervensi fisioterapi dengan frekuensi 3x seminggu. Prosedur pemberian intervensi fisioterapi menggunakan IR dengan durasi waktu selama 15 menit dengan jarak 30 cm; Pemberian TENS menggunakan intensitas arus pendek 50ms pada 20-150 Hz dengan durasi 10-15 menit. Serta pemberian MET diberikan selama 10 detik sebanyak 3 set dan diulangi 4 kali repetisi. Uji hipotesis menggunakan Mann-Whitney pada kelompok A pre-post sebanyak 5,00-4,00 dengan selisih median 1,00; dan kelompok B pre-post sebanyak 5,00-4,00 dengan selisih median 2,00 hasil nilai p menunjukkan 0,00 < 0,05, maka terdapat perbedaan bermakna baik dari pemberian interfensi dengan frekuensi kunjungan 2kali dan 3kali seminggu. Selisih median antar kelompok, secara klinis memiliki perbedaan bermakna dari kelompok frekuensi 2 kali seminggu dan kelompok 3 kali seminggu. Namun, akan mendapatkan hasil yang signifikan lebih besar dengan frekuensi intervensi Fisioterapi sebanyak 3 kali seminggu