Ahmad Fariz
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Posisi Duduk Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Petugas Administrasi Di Rumah Sakit Perkebunan Jember Klinik Anang Bekti Yulianto; Sartoyo Sartoyo; Puspo Wardoyo; Ahmad Fariz
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah EDISI KHUSUS 2023
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v0i0.16604

Abstract

Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal akibat dari ergonomi yang salah. Secara umum nyeri ini disebabkan karena peregangan otot dan bertambahnya usia yang akan menyebabkan intensitas olahraga dan gerak semakin berkurang. Hal ini akan menyebabkan otot-otot punggung dan perut akan menjadi lemah. sikap tubuh serta aktivitas tertentu terhadap alat kerja, berpotensi menimbulkan suatu gangguan kesehatan, bahkan penyakit. Sikap tubuh saat bekerja yang salah juga dapat menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan antara lain nyeri, kelelahan, bahkan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan posisi duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah petugas administrasi. Penelitian ini mempunyai 40 responden dengan survei analitik. Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan Kruskal Wallis. Hasil penelitian ini adalah Rerata nyeri keluhan nyeri punggung bawah pada posisi dusuk condong ke depan adalah 1,875, Rerata nyeri keluhan nyeri punggung bawah pada posisi duduk tegap adalah 1,2, Rerata nyeri keluhan nyeri punggung bawah pada posisi duduk bersandar adalah 0,575, dan Ada perbedaan perbandingan keluhan nyeri punggung bawah terhadap posisi duduk petugas administrasi di Rumah Sakit Perkebunan Jember Klinik tahun 2022 dengan nilai signifikasi Kruskal Wallis adalah 0,0000<α (α=0,05). Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan pekerjaan bagi pekerja yang mempunyai waktu bekerja lama dalam posisi duduk, masyarakat dapat melakukan tindakan peregangan disela-sela posisi duduk pada waktu tertentu. Â