Aktivitas industri yang ada pada wilayah pesisir memunculkan pencemaran laut di masa sekarang dan untuk mengetahui seberapa besar tingkatan pencemaran air laut oleh limbah dari aktivitas industri yang ada di Kota Sorong. Sedangkan tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencemaran laut akibat aktivitas industri yang ada di wilayah pesisir Kota Sorong. Berdasarkan hasil pengamatan menyebutkan bahwa Pada stasiun I yang berlokasi di Kali Remu menunjukkan skor -60 dengan parameter yang berpengaruh yaitu Ammonia, Asam Sulfat , dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang melewati ambang batas dari baku mutu. dengan gejala tercemar berat. Pada Stasiun II yaitu bertempat di Tempat Pelelangan ikan (TPI) di Jembatan Puri, Kelurahan Klaligi diperoleh skor -40 dengan parameter yang berpengaruh yaitu Ammonia, dan Asam Sulfat. Pada Stasiun III yang bertempat di Pelabuhan Perikanan diperoleh skor -60 dengan parameter yang berpengaruh yaitu Amoniak, COD, dan Oksigen terlarut. Sedangkan pada Stasiun IV diperoleh skor 0, dan bermakna belum menunjukkan tanda-tanda pencemaran yang memberikan pengaruhi bagi kualitas air di wilayah pesisir Kota Sorong, 3 dari 4 stasiun pengamatan menunjukkan gejala tercemar berat dengan Skor yaitu -40 hingga -60. Aktivitas industri di Kota Sorong memunculkan pencemaran di masa sekarang dan kategori pencemaran tersebut tergolong ke dalam Kelas D yaitu buruk dan tercemar berat. Kategori tercemar berat ditemukan di Stasiun 1 yaitu di kali remu, ST2 yaitu Tempat Pelelangan ikan di Jembatan Puri, Kelurahan Klaligi, dan ST3 yaitu perairan pesisir Pelabuhan Perikanan. Sedangkan ST4 menunjukkan belum ada tanda-tanda pencemaran yang memberikan pengaruhi bagi kualitas air di wilayah pesisir Kota Sorong.