Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Arif, Saiful
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 3, No 2 (2008)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pendidikan Agama Islam perlu dilakukan langkah-langkah inovasi, termasuk pengembangan guru agama yang  merupakan upaya terus-menerus dari suatu organisasi profesi keguruan. Pengembagan profesi guru agama Islam diarahkan pada peningkatan karir, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat dilaksanakan secara formal dan informal. Pengembangan formal diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab institusi penyelenggara pendidikan agama Islam itu, baik melalui penataran, tugas belajar, lokakarya dan sejenisnya. Sedangkan pengembangan informal merupakan tanggungjawab guru agama Islam yang dilaksanakan sendiri atau bersama dengan rekan kerjanya. Hambatan terhadap upaya ini timbul karena guru agama Islam sering terlalu terikat dengan pekerjaan rutinitas, kurangnya penyediaan sarana dan prasarana, dan atau kurang termotivasi diri dalam upaya mengembangkan profesionalitasnya. Sudah tentu pada aspek ini dibutuhkan adanya bantuan dan bimbingan dari seorang supervisor pendidikan Agama Islam, dan disinilah dibutuhkan adanya pelaksanaan supervisi klinis.
ORIENTASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU DI MADRASAH Arif, Saiful
JURNAL TADRIS STAIN PAMEKASAN Vol 8, No 1 (2013)
Publisher : STAIN Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profesionalisme guru di madrasah perlu untuk selalu dibinadan dikembangkan. Pembinaan dan pengembangan profesi guru dimadrasah haruslah diorientasikan pada: (1) berbasis programpenelitian, (2) menyiapkan guru untuk menguji dan mengakseskemampuan praktis dirinya, (3) diorganisasikan dengan pendekatankolegialitas, (4) berfokus pada partisipasi guru dalam prosespembuatan keputusan mengenai isu-isu esensial di lingkunganmadrasah, dan (5) membantu guru-guru yang dipandang masihlemah pada beberapa aspek tertentu dari kompetensinya. Dengandemikian, di lingkungan madrasah, kegiatan ini merujuk kepadapeluang-peluang belajar (learning opportunities) yang didesain secarasengaja untuk membantu pertumbuhan profesional guru.
PERENCANAAN PERAWATAN DAN PERBAIKANALAT PERAGA PERAWATAN PENGKODISIAN UDARA MOBIL (AIR CONDITIONERMAINTENANCE TRAINER) JENIS SUZUKI KATANA GX Arif, Saiful
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Volume 5, No.1 (2016)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan alat peraga ini dimaksudkan sebagai alat pelatihan dalam melaksanakan proses pembelajaran yang bertujuan mahasiswa dapat merencanakan perawatan dan perbaikan alat peraga pengkondisi udara, dapat membuat Standart Operational Procedure (SOP) Penggunaan, SOP Pengoperasian, SOP Perawatan, SOP Perbaikan serta dapat menentukan estimasi biaya perawatan alat peraga. Dalam proses pembuatan alat peraga ini melalui beberapa tahap diantaranya perencanaan yang meliputi penentuan komponen yang digunakan, pembuatan yang meliputi pengelasan dan permesinan serta perencanaan perawatan dan perbaikan yang meliputi perencanaan jadwal perawatan dan perencanaan SOP. Kegiatan perencanaan perawatan dan perbaikan meliputi inspeksi, small repair, medium repair, dan complete overhaull. Pelaksanaan complete overhaull 1 menuju complete overhaull 2 memerlukan 32 kali inspeksi,10 kali small repair dan 5 kali medium repair. Pelaksanaan perawatan dan perbaikan dilakukan mulai dari harian, mingguan, bulanan serta tahunan. Kegiatan perencanaan perawatan dan perbaikan alat peraga memerlukan SOP Penggunaan, SOP Pengoperasian, SOP Perawatan dan SOP Perbaikan. Estimasi Biaya Preventive Maintenance Tahun 2012 sebesar Rp1.436,000, tahun 2013 sebesar Rp1.899.110, tahun 2014 sebesar Rp 2.183.977 sedangkan biaya Overhaull adalah Rp 416.250.
BUDAYA BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH UNGGUL DI SMA NEGERI 1 PAMEKASAN Arif, Saiful
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 8, No 2 (2011)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.215 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v8i2.12

Abstract

Eminent School is school developed to reach the excellence in output (output) its education, and to reach the the excellence, hence, input ( input), education process, teacher and instructor, management, education service, with its supporter medium have to be instructed to support reaching of that target. This research describes about 3 (three) important matters which become fundamental study at this research, that is: ( 1) how does it plan the study activities capable to grow learning culture to excellence? ( 2) how does each individuals use the strategy to reach for successfulness in learning as learning cultural implementation ? ( 3) how does it realize the excellence norm to grow the learning culture ? Research method that is used is qualitative desain with etnografis approach trying to describe the cultural specially habit of student learning to become eminent mankind in learning. The Research result that is obtained is; a) started from construction process at the time of new MOS student, exploiting of self - learning sources, giving] of self-supporting duties by teacher to student through LKS. b) the strategy that is used is started from construction process at the time of new MOS, exploiting of self - learning sources, giving] of self-supporting duties by teacher to student through LKS. c) there are structural relation pattern and horizontal between student, teacher, headmaster in the form of values transmitted in developing eminent academic atmosphere at study process
PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 PAMEKASAN Arif, Saiful
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 11, No 2 (2014)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.983 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v11i2.533

Abstract

Fokus penelitian terdiri dari: pertama, Bagaimanakah penerapan penilaian autentik pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Pamekasan? Kedua, Apa saja faktor pendukung dan penghambat penilaian autentik pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Pamekasan? Ketiga, Bagaimanakah hasil penilaian autentik pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Pamekasan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma analisis deskriptif. Teknik penggalian data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dengan: (1) perpanjangan kehadiran peneliti, (2) ketekunan pengamatan, (3)  triangulasi, dan (4) pemeriksaan teman sejawat. Hasil penelitian ditemukan: Pertama, penerapan penilaian autentik pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Pamekasan cukup baik. Penilaian autentik dilakukan dengan penilaian input, proses, dan penilaian output. Instrumen penilaian yang digunakan adalah tes, pengamatan, dan penugasan. Kedua, faktor pendukung penerapan penilaian autentik adalah (1) profesionalisme guru, (2) kesiapan peserta didik, (3) pola kepemimpinan kepala sekolah, (4) penciptaan lingkungan belajar yang kondusif, (5) adanya laboratorium ibadah, dan (6) adanya kegiatan ekstra kurikuler. Faktor penghambat penerapan penilaian autentik  adalah (1) kurangnya sosialisasi kurikulum 2013, (2) alokasi waktu pembelajaran PAI hanya 3 jam selama seminggu, (3) jumlah peserta didik dalam satu kelas cukup besar, dan (4) kurang optimalnya partisipasi orang tua peserta didik. Ketiga, hasil penerapan penilaian autentik pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Pamekasan adalah cukup baik, yaitu 80 dan sikap spiritual ataupun sosial juga cukup baik.
Pengaruh Kulit Telur Sebagai Energizer Pada Proses Carburizing Terhadap Nilai Kekerasan Permukaan Medium Carbon Steel Arif, Saiful
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Volume 6, No.1 (2017)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses carburizing adalah heat treatment yang bertujuan untuk menambah unsur karbon pada bagian permukaan luar material. Proses carburizing material memiliki lapisan luar yang keras dan bagian inti yang lebih lunak. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses carburizing yaitu arang batok kelapa sebagai sumber karbon. Penambahan energizer seperti kulit telur digunakan untuk mempercepat proses carburizing. Jenis-jenis bahan tersebut termasuk jenis-jenis bahan yang dapat mempercepat pembentukan karbon pada proses carburizing. Terdapat perbedaan nilai kekerasan pada medium carbon steel S45C akibat variasi katalis pada proses carburizing. Data nilai kekerasan kelompok spesimen A (tanpa carburizing), B (carburizing tanpa energizer), C (carburizing dengan energizer kulit telur) berturut-turut adalah 163.4 kgf/mm, 171.7 kgf/mm, 175.7 kgf/mm. Besarnya persentase kenaikan nilai kekerasan berturut-turut antara specimen A dan specimen B serta specimen A dengan specimen C sebesar 5.2%, dan 6.9%. Sedangkan antara specimen B dengan C mengalami kenaikan 2.2 %. Penggunaan energizer kulit telur memberikan peningkatan nilai kekerasan dibandingkan tanpa energizer. Dari data hasil penelitian dapat diketahui bahwa adanya perbedaan tingkat kekerasan antara material yang dicarburizing tanpa energizer dan carburizing dengan penambahan energizer. Dalam hal ini dengan penambahan energizer kulit telur menunjukan nilai kekerasan yang paling tinggi, sedangkan spesimen tanpa carburizing, nilai kekerasannya lebih rendah dibandingkan dengan spesimen yang decarburizing dengan penambahan energizer kulit telur, begitu juga dengan specimen yang dicarburizing tanpa menggunakan energizer. Hal itu menunjukan bahwa penggunaan jenis katalis pada proses carburizing berpengaruh terhadap nilai kekerasan.
ANALISA VOLUME BORATES LAS KUNINGAN TERHADAP KEKUATAN IMPACT DAN TARIK GESER PELAT ST 50 DAN STAINLESS STEEL Wahyu Susanto, Riswan Eko; arif, Saiful
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Volume 7, No.2 (2018)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari Penelitian adalah diperolehnya komposisi bahan tambah fluks (borates) pada kekuatan tarik dan kekuatan impak yang sesuai guna aplikasi sambungan pembentuk pisau dengan penggunaan kombinasi penggabungan dua material (joint method) pengelasan bahan kuningan dan borates. Metode penelitian yang digunakan  merupakan true experimental research. Variabel bebas nya volume Borates 0,5 gr, 1 gr, 1,5 gr dan 2 gr, Variabel terikat yang digunakan pada penelitian ini adalah: kekuatan tarik dan kekuatan impact. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah: pelat ST50 tebal 2,5 mm, Stainless Steel tebal 2,3 mm, kawat kuningan 2,3 mm panjang setiap spesimen 1,5 mm, tekanan gas. Mesin Las OAW, Mesin Uji tarik (UTM_WDW-20) dan Mesin uji Impact menggunakan Universal Impact Testing (Hung Ta Instrument Co.Ltd). Hasil Pengujian dilakukan analisa pendekatan statistic ANOVA Satu arah. Dalam penelitian ini diperoleh bahwa semakinttinggi volume borates maka kekuatan tariknya semakin meningkat dengan kekuatan tarik maksimal sebesar sebesar 382,4 Mpa pada volumeeborates 2 gram, dan kekuatan tarik terendah sebesar 166,2 Mpa pada volume borates sebesar 0,5 gram. Sedangkan pada uji impak bahwa semakin tinggi volume borates maka kekuatan tariknya semakin meningkattdengan kekuatannimpak maksimal sebesar 103,16 Mpa padaivolume borates 2 gram, dan kekuatan impak terendah sebesar 98,95 Mpa pada volume borates sebesar 0,5 gram. Kemudian diperoleh bahwa nilai kekuatan tarik lebih besar daripada kekuatan impak. Sedangkam hasil analisa Anova diperoleh bahwa volume borates berpengaruh nyata terhadap kekuatan tarik dan kekuatan Impak dengan tingkat keyakinan 95 persen. The aim of the study was to obtain the appropriate composition of flux (borates) in tensile strength and impact strength for the application of knife-forming joints by the use of a combination of two joint methods of welding brass and borates. The research method used is true experimental research. The independent variable is the volume of Borates 0.5 gr, 1 gr, 1.5 gr and 2 gr, Dependent variables used in this study are: tensile strength and impact strength. The control variables in this study were: ST50 plate 2.5 mm thick, Stainless steel 2.3 mm thick, brass wire 2.3 mm long each specimen 1.5 mm, gas pressure. OAW Welding Machines, Tensile Testing Machines (UTM_WDW-20) and Impact Testing Machines using Universal Impact Testing (Hung Ta Instrument Co.Ltd). The test results were analyzed by one-way ANOVA statistical approach. In this study, it was found that due to the high volume of borates, the tensile strength increased with a maximum tensile strength of 382.4 Mpa in volume gram 2 grams, and the lowest tensile strength of 166.2 Mpa on the volume of borates of 0.5 gram. Whereas in the impact test that the higher the volume of borates, the tensile strength increases with the maximum strength of 103.16 Mpa at the volume of borates 2 grams, and the lowest impact strength of 98.95 Mpa on the volume of borates of 0.5 grams. Then it is obtained that the value of tensile strength is greater than the impact strength. While
PENGARUH KECEPATAN PUTARAN, KEMIRINGAN TATAKAN, DAN BANYAKNYA PUTARAN TERHADAP HASIL PENGUPASAN KULIT TELUR PUYUH REBUS arif, Saiful; Nurlina, Nila
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Volume 7, nomor 1 (2018)
Publisher : Program Studi Perawaran dan Perbaikan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Telur puyuh adalah telur burung puyuh yang kerap dijadikan bahan makanan di berbagai tradisi kuliner di dunia. Penyajian masakan telur puyuh seperti sate telur puyuh, sambal goreng telur puyuh, bakso telur puyuh, dan beberapa masakan lainnya, telur harus dikupas terlebih dahulu. Jumlah telur ayam perkilogram berkisat antara 15-20 butir tergantung besar kecilnya telur tersebut, sedangkan jumlah telur uyuh perkilogram sekitar 100 butir. Waktu pengupasan telur ayam rebus membutuhkan waktu sekitar ±3 menit perkilogram (Wahyudi, 2014), sedangkan waktu pengupasan telur puyuh rebus yang memakan waktu jauh lebih banyak yaitu sekitar ±20 menit perkilogram Waktu pengupasan telur puyuh untuk usaha kuliner atau catering yang membutuhkan telur puyuh dengan jumlah yang cukup banyak akan dibutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sementara ini kebanyakan proses pengupasan masih dilakukan secara manual sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengupas telur puyuh. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagimana pembuatan mesin pengupas mesin telur puyuh rebus agar diperoleh hasil telur puyuh kupas yang baik, keselamatan kerja terpenuhi, serta waktu proses pengupasan yang singkat. Analisis yang digunakan yaitu analisis variansi (Anova) dengan variabel proses: putaran spindel mesin = 60 rpm dan 120 rpm; - kemiringan tatakan terhadap spindle 30º, 45º dan 60 º; dan banyaknya putaran dalam proses pengupasan yaitu 5, 7 dan 9 putaran. Hasil analisis data menunjukkan bahwa peningkatan banyaknya putaran pada sudut kemiringan tatakan yang sama dapat meningkatkan hasil pengupasan, Penggunaan jumlah putaran spindle 12 dan 15 pada kecepatan spindle yang sama yaitu 60 rpm menghasilkan hasil pengupasan yang tuntas dan baik, penggunaan sudut kemiringan 60˚ diperoleh hasil pengupasan yang terbaik. peningkatan banyaknya putaran yang digunakan pada proses pengupasan telur puyuh rebus meningkatkan waktu pengupasan Kata Kunci: telur puyuh, pengupasan, hasil, waktu, anova,
Peningkatan Produktifitas Petani Di Kabupaten Kediri Melalui Teknologi Pengupas Kulit Kacang Tanah Arif, Saiful; Nurlina, Nila
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat INDEKS (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terintegrasi) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Volume 3, No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Politeknik Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang tanah berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan gizi masyarakat, diversifikasi pangan, serta meningkatnya kapasitas industri pakan dan makanan di Indonesia. Berdasarkan hasil survey di Desa Kempleng, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, 20% petani biasanya menanam kacang tanah pada pergantian musim penghujan ke musim kemarau. Keuntungan tambahan yang cukup besar dapat diperoleh petani apabila kacang tanah dijual dalam keadaan terkupas. Keuntungan tambahan yang dapat diperoleh petani yaitu berkisar antara Rp 1.000,- sampai Rp 6.500,- untuk 1 kg kacang tanah, atau berkisar antara Rp 100.000,- sampai Rp 650.000,- untuk 1 kwintal kacang tanah polong kering. Mayoritas petani langsung menjual hasil panen kacang setelah dikeringkan, hal ini dikarenakan apabila hendak dijual dalam keadaan kupas membutuhkan waktu yang lama karena proses yang digunakan masih manual. Metode pengabdian yang dipilih adalah “pelatihan” dengan sasaran 12 orang petani sebagai perwakilan dari petani di Desa Kempleng, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Pelatihan dilaksanakan dengan;(1) Menjelaskan komponen-komponen dari alat pengupas dan masing-masing fungsinya; (2) Menjelaskan dan mendemonstrasikan pengoperasian mesin penggupas kacang tanah; (3) Menjelaskan perhitungan keuntungan tambahan yang dapat diperoleh apabila kacang dijual dalam keadaan kupas. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini yaitu petani mengetahui konsep teknologi tepat guna pengupas kulit kacang tanah, ketrampilan petani meningkat dalam mengoperasikan mesin, serta produktifitas petani di Desa Kempleng, Kec.Purwoasri Kab.Kediri meningkat.