Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM ABAD 21 Sadat, Fahad Achmad
Tsaqafatuna Vol 1, No 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : STIT Buntet Pesantren

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di abad ke 21 ini, pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life skills). Studi ini bertujuan untuk mengkajisecara mendalam tentang paradigma pendidikan Islam abad 21. Studi ini mengadopsi penelitian kepustakaan (Library Research) dimana berisi koleksi materi yang mendalam pada satu atau beberapa subjek. Adapun subyek atau materi yang dikaji dalam studi ini adalah mengenai. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Modern telah mencapai tujuannya yakni peningkatan terhadap kemandirian santri. Peningkatan kemandirian santri ditandai dengan adanya kemandirian secara emosional, kemandirian perilaku, dan kemandirian nilai bahkan terbentuknya kemandirian secara ekonomi seiring dengan meningkatnya ranah kognitif (cognitive domain), ranah psikomotorik (psychomotor domain), dan ranah afektif (afective domain) santri.
Implementation of Merdeka Belajar in the Perspective of Islamic Education at SMK NU Mekanika Buntet Pesantren Cirebon Fahad Achmad Sadat
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 1 No 4 (2022): IJHESS-FEBRUARY 2022
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.375 KB) | DOI: 10.55227/ijhess.v1i4.94

Abstract

The Freedom of learning Policy issued by the Minister of Education and Culture (Mendikbud) Nadiem Makarim on November 22, 2019 changed many things in the national education process. Starting from learning practices that place more emphasis on student interests, the assessment process that no longer focuses on cognitive abilities and is handed over to the head of the education unit, to the process of preparing the Lesson Plan (RPP) which is simpler.In the world of Islamic education, this concept is not new. Since classical times, education in Islam has emphasized independence. However, the concept is not institutionalized. Therefore, when the Minister of Education and Culture Nadiem Makarim issued this policy, it seemed as if it was a new thing. NU Mekanika a Islamic Vocational School is preparing to apply the concept of Independent Learning. However, its implementation is not optimal. There are two obstacles. First, because this policy is still new, schools still need examples or comparative studies with other schools that have implemented this policy first. Second, the Covid-19 pandemic, which has lasted for almost 2 years, has made the teaching and learning process more carried out online
MAHASISWA SEBAGAI AGENT OF CHANGES DALAM MEWUJUDKAN NEW NORMAL SEBAGAI POLITIK BONUM COMMUNE DI MASA PANDEMI DALAM TINJAUAN FILSAFAT Fahad Achmad Sadat
Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman Kuningan Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman
Publisher : Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji kebijakan pemerintah tentang New Normal sedangkan kasus covid-19 terus meningkat. Persoalannya tidak bisa diperkirakan kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Vaksin untuk Covid-19 diprediksi baru tersedia awal tahun 2021. Inilah dilema dihadapi, menunggu vaksin Covid-19 atau bersiasat menghadapi Covid-19. Berhadapan dengan persoalan ini, mahasiswa sebagai agent of change dalam masyarakat berperan sangat penting untuk membantu masyarakat menuju perubahan-perubahan dan perbaikan di bidang sosial di era new normal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan latar belakang pemikiran, inti pemikiran dan pengaruh mahasiswa sebagai agent of change. Studi ini mengadopsi penelitian kepustakaan (Library Research) dimana berisi koleksi materi yang mendalam pada satu atau beberapa subjek. Studi ini mencakup pemasukan sumber primer serta sumber sekunder. Disebut penelitian kepustakaan karena datadata atau bahan-bahan yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian tersebut berasal dari perpustakaan baik berupa buku, ensklopedi, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya
PENGGUNAAN PLATFORM GOOGLE CLASSROOM DAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMIC COVID 19 Fahad Achmad Sadat
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2020): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v2i1.33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Penggunaan Platform Google Classroom dan WhatsApp sebagai Media Pembelajaran Daring di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama pada masa pandemic COVID 19 dengan semangat Merdeka Belajar. Pendekatan penelitian ini, yaitu, deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif. Berdasarkan penelitian penggunaan Google classroom dan WhatsApp sebagai media pembelajaran daring bagi siswa Madrasah Aliyah Nahdatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren Cirebon di masa pandemic COVID 19 dengan semangat Merdeka Belajar berjalan lancar didukung oleh lembaga yang menfasilitasi proses pembelajaran daring dan orang tua siswa yang mensuport anak-anaknya sehingga pembelajaran daring berjalan dengan baik..
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI MADRASAH DALAM MENGHADAPI ABAD 21 Fahad Achmad Sadat
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2020): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v2i2.47

Abstract

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan sebagai institusi terdapat beberapa unsur, dimulai dari tujuan, pendidik, peserta didik, materi, metode, lingkungan, media dan evalusi. Kurikulum hadir sebagai penghubung semua unsur yang ada. Madrasah di Indonesia mau tidak mau, suka atau tidak suka mesti dihadapkan pada tantangan abad 21, salah satunya adalah digitalisasi sistem pendidikan. Strategi pengembangan madrasah menjadi tuntutan mutlak dalam rangka mengantisipasi visi pendidikan abad 21. Untuk meningkatkan mutu madrasah, hal yang paling utama adalah dengan peningkatkan mutu pembelajaran di madrasah itu sendiri.
MANAJEMEN PERUBAHAN OLEH PIMPINAN PONDOK PESANTREN SEBAGAI SOLUSI DIMASA PANDEMI COVID - 19 Fahad Achmad Sadat
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 3 No 2 (2021): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.492 KB) | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v3i2.85

Abstract

Pendidikan yang diatur oleh suatu lembaga membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki standar kepemimpinan yang ideal. Seorang pemimpin dituntut untuk mampu menjadi seorang agen pembawa perubahan pada suatu lembaga yang dinaunginya. Perubahan yang dimaksud diatur dalam sebuah manajemen perubahan, sehingga dapat membawa organisasi yang dipimpinnya dapat mencapai tujuan yang ditargetkan. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam memiliki sosok seorang kyai atau pengasuh yang bertanggung jawab atas pondok pesantren yang dipimpinnya secara berkesinambungan. Pada masa pandemic covid 19, tentunya pemimpin pondok pesantren berperan dalam manajemen perubahan tersebut. Penelitian ini berdasarkan kajian literatur yang dituangkan dalam bentuk deskripsi.
Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan Islam Ratu Atikah Sukainten; Iif Nasikhatul Ummah; Fahad Achmad Sadat; Delis Sri Maryati
TANZHIMUNA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2 No 2 (2022): Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.083 KB) | DOI: 10.54213/tanzhimuna.v2i02.198

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui: 1) HakikatSupervisi Pendidikan Agama Islam; 2)TujuanSupervisi Pendidikan Agama Islam; 3) Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan Agama Islam. Artikel ini menggunakan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang bersumber dari berbagai macam jurnal, internet dan buku yang ditulis oleh orang-orang yang faham tentang HakikatSupervisi Pendidikan Agama Islam, TujuanSupervisi Pendidikan Agama Islam, Proses dan Teknik Supervisi Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Supervisi sangat membantu dalam pengembangan situasi belajar mengajar untuk mencapai kondisi kerangka kerja yang lebih baik. Walaupun tujuan akhirnya adalah hasil belajar siswa, namun prioritas dalam supervisi adalah bantuan untuk guru. Menurut pelaksanaannyaproses supervise dibagi menjadi lima yaitu supervise korektif, supervisi preventif, supervisi konstruktif, supervise kreatif dan supervisi kooperatif. Ditinjau dari tekniknya supervise dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu teknik supervise individu dan teknik supervise kelompok. Teknik supervisi individu dibagi menjadi kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas dan penilaian diri. Teknik supervise kelompok adalah cara untuk menerapkan program pengawasan yang ditujukan untuk dua orang atau lebih. Terdapat tiga belas teknik supervise kelompok, yaitu kepanitiaan-kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium kurikulum, baca terpimpin, demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan jabatan, organisasi professional, buletin supervise, pertemuan guru, lokakarya atau konferensi kelompok.
Tantangan Baru Supervisi Pendidikan Dalam Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Adib Rofiuddin Basori; Ahmad Sauqi; Fahad Achmad Sadat
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2023): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v5i1.250

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengembangan kurikulum dalam supervisi pendidikan. Kurikulum dan pengajaran saling terkait erat, pengembangan kurikulum harus menjadi fungsi penting dari supervisi pendidikan, dan supervisi harus mendorong kurikulum Merdeka Belajar yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh guru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi pustaka. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Kerangka kerja kurikulum yang mencakup dimensi kognitif, sosial-emosional, moral, budaya, demokratis, kreatif-artistik, dan kesehatan dan fisik. Masing-masing dari ketujuh dimensi tersebut merekomendasikan untuk mengintegrasikan ketujuh dimensi tersebut dalam kurikulum merdeka belajar. Setiap dimensi dari kurikulum merdeka belajar akan mendorong pembelajaran dalam dimensi lainnya. Proses pengembangan kurikulum yang disarankan melibatkan pengawas yang memfasilitasi pengembangan profesional untuk guru dan desain kurikulum untuk guru. Kunci keberhasilan supervisi pendidikan dalam implementasi kurikulum merdeka belajar adalah pengembangan kurikulum yang berkesinambungan di tingkat sekolah yang konsisten dengan tujuan yang luas dalam setiap dimensi. Pengembangan yang berkelanjutan ini mencakup pemilihan dan modifikasi kegiatan pembelajaran dan penilaian yang ditemukan dalam panduan kurikulum serta penciptaan kegiatan baru yang dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan budaya, perkembangan sebelumnya, gaya belajar, dan perkembangan yang muncul.
Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Saat Pandemic Covid-19 Fahad Achmad Sadat
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 5 No 2 (2023): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v5i2.232

Abstract

Ada perubahan yang luar biasa pada pembelajaran di masa Covid-19 ini. Segenap tingkat Pendidikan seperti dipaksa untuk berubah agar bisa beradaptasi dengan baik aga bisa menyesuaikan pembelajaran secara daring dari rumah. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak biasa dilakukan oleh para penggerak Pendidikan. Artikel ini menngikuti penelitian berdasarkan Pustaka (Library Research) yang mana berisi banyak materi yang difokuskan pada satu atau beberapa subjek. Artikel ini berisi data dari sumber primer serta data dari sumber sekunder. Dikenal dengan penelitian yang berdasarkan pustaka karena berbagai data atau berbagai bahan yang dibutuhkan dalam proses penulisan artikel ini berasal dari berbagai pustaka entah itu berupa buku, kamus, jurnal, dokumen, majalah dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa: Pertama, Sarana prasarana pendukung pembelajaran berupa jaringan internet dalam hal ini dikenal dengan Learning Management System (LMS) harus segera ditingkatkan oleh pihak sekolah. Kedua, Kapasitas pendidik yang mendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring juga harus ditingkatkan melalui program pelatihan yang terkait dengan proses penggunaan Learning Management System (LMS). Ketiga, platform teknologi juga perlu diperluas secara berkesinambungan agar pembelajaran jarak jauh bisa berjalan dengan lebih leluasa.