Mahrup
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembelajaran Kompos dan Proses Pengomposan Limbah Kulit Singkong Metode Takakura Modifikasi Kepada Ibu Rumah Tangga Desa Narmada Kabupaten Lombok Barat Lolita Endang Susilowati; Zaenal Arifin; Mahrup; Umminingsih
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.659 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1430

Abstract

Limbah kulit singkong dengan sejumlah kandungan senyawa organik yang ada di dalamnya menjadikan limbah organik ini masih memiliki potensi untuk diolah menjadi produk turunannya yang mempunyai nilai ekonomis. Salah satu produk turunannya adalah mengolah limbah kulit singkong menjadi kompos yang bermanfaat untuk menopang kesuburan tanah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan (1) memberikan pengayaan pengetahuan tentang kompos, proses pengomposan dan manfaat kompos untuk peningkatan produktivitas tanaman; (2) memberikan bimtek pembuatan mikroba pengurai bahan organik MOL dari bonggol pisang dan proses pengomposan limbah kulit singkong dengan metode Takakura modifikasi. Kegiatan ini menerapkan pendekatan partisipatif pada setiap tahap kegiatan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Peningkatkan pengetahuan khalayak sasaran tentang pupuk kompos dan proses pembuatannya diberikan melalui kegiatan penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Penguasaan cara pembuatan MOL dan proses pengomposan dengan metode Takakura modifikasi disampaikan dengan praktek langsung. Hasil kegiatan pengabdian adalah sebagai berikut: (1) kegiatan ini mendapat respon positif dan terjadi kerjasama yang baik antara khalayak sasaran dan pelaksana pengabdian; (2) khalayak sasaran mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kompos, teknik pembuatan kompos dan manfaat kompos di bidang budidaya tanaman; (3) khalayak sasaran termotivasi untuk mengolah limbah kulit singkong menjadi kompos; (4) khalayak sasaran menguasai cara membuat MOL berbahan baku bonggol pisang.
Edukasi Pengolahan Limbah Baglog Jamur Tiram Menjadi Pupuk Organik Diperkaya Bakteri Pelarut Fosfat Pada Petani Muda Milenial di Desa Narmada Kabupaten Lombok Barat Lolita Endang Susilowati; Zaenal Arifin; I Putu Silawibawa; R. Sutriono; Mahrup
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.664 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2370

Abstract

Permintaan jamur tiram dari waktu ke waktu terus meningkat, akibatnya petani jamur terus berusaha meningkatkan capaian produksi jamur untuk memenuhi kebutuhan. Dibalik keberhasilan usahanya, petani jamur ini berpotensi menghadirkan masalah lingkungan yang bersumber dari timbunan baglog media tanam jamur yang tidak dikelola secara tepat guna. Sementara, limbah baglog tersebut masih menyimpan potensi untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat di bidang usaha budidaya tanaman, yaitu sebagai bahan baku pupuk organik. Karena itu, suatu keniscayaan untuk dilakukan alih teknologi pengolahan baglog menjadi pupuk organik berkualitas yang diperkaya dengan konsorsium bakteri pelarut fosfat kepada petani muda milenial pembudidaya komoditas sayuran. Kegiatan alih teknologi ini diawali dengan pengayaan pengetahuan tentang mengolah baglog menjadi produk pupuk organik yang berkualitas. Kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk organik diperkaya konsorsium bakteri pelarut fosfat melalui bimbingan teknik pengomposan dipercepat. Hasil yang diperoleh dengan adanya kegiatan edukasi ini adalah para petani milenial menguasai pengetahuan tentang manfaat baglog sebagai bahan baku pupuk organik, teknik pengomposan dipercepat untuk bahan baku pupuk organik yang relatif sulit diurai. Para petani milenial penerima manfaat telah juga menguasai teknik pengomposan dipercepat yang diperkaya dengan konsorsium bakteri pelarut fosfat. Pupuk organik hasil bimbingan teknik telah diuji cobakan oleh petani milenial penerima manfaat. pada budidaya tanaman cabai.