Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sikuba (Sirup Kulit Buah Naga) Alternatif Alami untuk Menjaga Kekebalan Tubuh Pratiwi, Ervia; Astuti HT, Widya; Ramadhani, Anindya; Aisya, Nur; Fachri, Andi Muhammad; Samsinar, Samsinar
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v4i1.2894

Abstract

Utilication dragon fruit skin to make herbal syrup that is worth selling. The aim of the student creativity program – entrepreneurship (PKM-K) is to generate student motivation to become an entrepreneur in making dragon fruit syrup into a business worth selling. The methods of implementing this program are input, process (production), output and evaluation. The result of this program is the input of conducting a market survey to find out market conditions. Next, a feasibility study will be carried out for a useful business. The last step is the selection of materials and the acquisition of places and the acquisition of places and locations that will support the production process. Process (production), the process of making dragon fruit peel syrup starting fromthe preparation of materials and tools until they are ready Output, namely the syrup from dragon fruit skin that is ready to be marketed. consumed and marketed to consumers. The last is evalution, which is a step that is carried out during the process when the product is ready. In the following, we convey the shortcomings of why consumers are not interested in consuming our products. The conclusion of the PKM-K program for Making Dragon Fruit Peel Syrup into a valuable processed product can provide skills to students to remain innovative and creative in processing dragon fruit peel into herbal syrup. we really look forward to this activity can be followed up, so that it can be an altenative additional family producer.
Pendidikan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dengan Menggunakan Aplikasi (Pokemon Smile) Pada Anak Tk Melati Mekar Di Kelurahan Punggaluku Kecamatan Laeyakabupaten Konawe Selatan AISYA, NUR; Ramadhani, Febby; Afdilla, Nia; Zainal, Nur Awalia Putri; Pradipta, Fitrah
JURNAL KESEHATAN DAN KESEHATAN GIGI Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Kesehatan dan Kesehatan Gigi
Publisher : KESEHATAN GIGI POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan kesehatan gigi dan mulut akan lebih efektif bila dimulai dari lingkungan keluarga dengan cara mengajarkan tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: Dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingat pengetahuan cara menyikat gigi pada anak TK Melati Mekar sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi pokemon smile. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental on group pre-test-post-test. Jumlah sampel 30 anak dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil: penelitian ini adalah menunjukkan hasil bahwa pada anak sebelum menggunakan aplikasi pokemon smile berada pada kriteria cukup yaitu 16 anak dan kriteria baik 14 anak. Sedangkan hasil sesudah menggunakan aplikasi pokemon smile menunjukkan hasil kriteria sangat baik 15 anak, kriteria baik 15 anak, dan kriteria cukup 0 anak. Kesimpulan: Hal ini membuktikan bahwa aplikasi pokemon smile dapat digunakan pada anak untuk meningkatkan pengetahuan cara menggosok gigi baik dan benar sambil belajar.
EFEKTIVITAS BERKUMUR LARUTAN MADU (APIS) DAN LARUTAN TEH HIJAU (CAMALLIA SINENSIS) TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK DAN pH SALIVA DI SDN 73 KOTA KENDARI AISYA, NUR
JURNAL KESEHATAN DAN KESEHATAN GIGI Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan dan Kesehatan Gigi
Publisher : KESEHATAN GIGI POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: Madu memiliki sifat antibakteri berasal dari kandungan mineral yang tinggi. Madu mempunyai sifat basa. Teh hijau mengandung polifenol memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan plak. Madu dan teh hijau memiliki sifat antibakteri kuat melawan bakteri plak gigi. pH saliva suatu cairan yang terdiri dari campuran kelenjer ludah dalam rongga mulut. Tujuan : untuk mengetahui indeks plak sebelum dan sesuda berkumur larutan madu dan larutan teh hijau, dan untuk mengetahui pH saliva sebelum dan sesuda berkumur larutan madu dan larutan teh hijau di SDN 73 Kota Kendari. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini kuantitatif dengan Desain penelitian ini adalah two group pretest-posttest jumlah sampel 60 di bagi dua 30 untuk larutan madu dan 30 untuk larutan teh hijau. Hasil : hasil uji indeks plak sebelum dan sesudah berkumur larutan madu di peroleh nilai P-Value 0,000 (P0,05) artinya terdapat perbedaan dan hasil uji indeks plak sebelum dan sesudah berkumur larutan teh hijau di peroleh nilai P-value 0,000 (P0,05) artinya terdapat perbedaan. Hasil uji pH Saliva sebelum dan sesudah berkumur larutan madu di peroleh nilai P-Value 0,009 (P0,05) artinya terdapat perbedaan, dan hasil uji pH saliva sebelum dan sesuda berkumur lautan teh di peroleh nilai P- Value 0,002 (P0,05) atinya terdapat perbedaan. Kesimpulan: Indeks plak sebelum dan sesudah berkumur larutan madu dan larutan teh hijau terdapat perbedaan. Dan pH Saliva sebelum berkumur larutan madu dan larutan teh hijau menunjukan bahwa terdapat perbedaan.
Hubungan Tingkat Pengtahuan Perokok Terhadap Status Kebersihan Gigi dan Mulut di AISYA, NUR; Setiawan, Muhammad Asdar; Zainal, Nur Awalia Putri
JURNAL KESEHATAN DAN KESEHATAN GIGI Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan dan Kesehatan Gigi
Publisher : KESEHATAN GIGI POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok merupakan salah satu perilaku yang merugikan kesehatan, baik bagi dirinya maupun orang lain yang ada di sekitar orang yang sedang merokok faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja adaalah faktor lingkungan serta kurangnya pengeetahuan remaja teentang dampak merokok. Pengetahuan adalah hasil dari ‘’mengetahui’’ dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penghindaran terhadap objek tertentu. Tujuan : untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan perokok terhadap kebersihan gigi dan mulut. Metode : jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Observasional analitik. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Study (Studi potong lintang). Hasil : dikeetahui bahwa sebagian besar responden mempunyai status OHI-S dengan kriteria baik sebanyak 8 orang (20%), dan kriteria sedang sebanyak 7 orang (18%), dan kriteria buruk sebanyak 25 orang (63%). Diketahui bahwa frekuensi perokok berdasarkan perilaku perokok jumlah responden dengan perilaku ringan berjumlah 2 orang (0,5%), yang berperilaku sedang berjumlah 17 orang (42,5%), yang berperilaku berat 21 orang (52,5%). Kesimpulan : pengatahuan perokok dan kebersihan gigi dan mulut didapatkan adanya hubungan pada uji correltions dengan nilai signifikan ≤0,05.