Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENYIMPANAN MANGGA SECARA MODIFIKASI ATMOSFIR DENGAN PENGGUNAAN Ca(OH)2 SEBAGAI ABSORBENT Eko Basuki; Agustono Prarudiyanto
Pro Food Vol. 1 No. 1 (2015): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.832 KB)

Abstract

Modified Atmosphere Storage of Mango with Ca(OH)2 as absorbent has been carried out in order to study the physiological and biochemical responses of mango during storage of 1, 2 and 3 weeks. Completely Randomyzed Block Design with Least Significant Different at five percents significant level were applied to combined of types of packaging and chemical absorbent as followed: Unpacked; Plastic of polyethylene (PE) with paper board;PE + Ca(OH)2 (300g/L) with paper board; Plastic of polypropylene (PP) with paper board and PP + Ca(OH)2 (300g/L) with paper board. Data were analysed with ANOVA and continued with LSD at five percents significant level. Respiration rate and ethylene productions, percentage of decay and weight loss, activity of ACC oxidase were determined at 1,2 and 3 weeks storage. The production of ethylene and the rate of respiration of mangoes were very low as compared to unpacked mangoes. The result also indicate that decays percentage and weight loss of mangoes that stored at modified atmosphere are lower than that unpacked mangoes. Modification of Atmosphere storage inhibited the physical properties, the activity of ACC oxidase, therefore paralelled the rate of respiration and ethylene productions leads to extention the storage life of mango up to three weeks. Keywords: mango, modified atmosphere, ACC oxidase, ethylene ABSTRAK Penelitian tentang “Penyimpanan Mangga secara Modifikasi Atmosfir Dengan Penggunaan Ca(OH)2 sebagai Absorbent ’ bertujuan untuk mempelajari respon fisiologis dan biokimia buah mangga selama penyimpanan 1, 2 dan 3 minggu. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan kombinasi jenis kemasan (PE= plastik polietilen dan PP= polipropilen,) dan Ca(OH)2 sebagai absorbent seperti berikut: Ko= Tanpa Kemasan; PE= Plastik PE dengan karton; PE+Ca(OH)2 =Polietilen + Ca(OH)2 (300g/L); PP = Polipropilen dengan karton; PP+ Ca(OH)2 (300g/L). Analisa data dilakukan dengan Analisis Keragaman dengan taraf nyata 5 % yang dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil pada taraf nyata yang sama. Analisa yang dilakukan terhadap Tingkat Respirasi dan Produksi Etilen, Tingkat Kerusakan, Susut Berat, Aktivitas Enzim ACC oksidase selama penyimpanan 1, 2 dan 3 minggu. Tingkat respirasi dan Produksi Etilen pada buah mangga yang disimpan secara atmosfir termodifikasi jauh lebih rendah daripada tingkat respirasi dan produksi etilen pada buah mangga yang disimpan tanpa kemasan. Buah mangga yang disimpan secara modifikasi atmosfir lebih rendah persentase kerusakan dan susut beratnya daripada tanpa kemasan, Aktivitas enzim ACC oksidase pada buah mangga yang disimpan secara modifikasi atmosfir separuh aktivitasnya daripada aktivitas enzim pada buah tanpa kemasan sehingga dapat memperpanjang masa simpan buah mangga sampai minggu ketiga. Kata kunci : mangga, modifikasi atmosfir, ACC oksidase, etilen
PENGGUNAAN KALIUM PERMANGANAT (KMnO4) PADA PENYIMPANAN BUAH PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.) Siti Nurlaili Usmayani; Eko Basuki; I Wayan Sweca Yasa
Pro Food Vol. 1 No. 2 (2015): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.909 KB)

Abstract

California’s papaya is a tropical fruit that has a high nutritional content such as vitamin A and C. The fruit is quickly damaged cause have high ethylene produced. One material that can absorb ethylene gas that is KMnO4 . The purpose of this study is to determine the effect of the use of potassium permanganate (KMnO4) to some quality components California’s papaya (Carica papaya L.) during storage. The method used is an experimental method and arranged with a completely randomized design with three replications of two factors. The factor investigated was the KMnO4 concentration of 0%, 15%, and 30% and storage time of papaya for 0 day, 7 days and 14 days. Data was analyzed with analysis of variance and continued with Honestly Significant Difference (HSD) test at at 5% significance level. The parameters of experimental were weight loss, texture, moisture content, vitamin C, total dissolved solids, organoleptic test scoring (fruit skin color, flesh color and taste of the fruit). The results showed that the no interaction between the factors KMnO4 concentration and storage time. The KMnO4 concentration had no significantly effect on parameter but the texture. The storage time had significant effect on weight loss, texture, moisture content , vitamin C, fruit skin color and taste, but no effect on total dissolved solids and flesh color of papaya California. The KMnO4 concentration of 15% had the highest score on texture of papaya. The quality of California papaya had slight changed for 14 days of storage time on ambient temprature. Key words: papaya, ethylene, KMnO4, storage time ABSTRAK Buah pepaya California merupakan buah tropis yang memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti vitamin A dan C. Buah ini cepat mengalami kerusakan karena etilen yang diproduksi tinggi. Salah satu bahan yang dapat menyerap gas etilen yaitu KMnO4. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan Kalium permanganat (KMnO4) dan lama penyimpanan suhu kamar terhadap beberapa komponen mutu buah pepaya California (Carica papaya L.) yang dipanen pada tingkat kematangan 30%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimental di laboratorium. Percobaan ditata dengan rancangan acak lengkap 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor yang di teliti adalah faktor konsentrasi KMnO4 (0%, 15%, 30%) dan faktor lama penyimpanan (0 hari, 7 hari dan 14 hari). Data dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf nyata 5 persen dan diuji lanjut dengan uji lanjut beda nyata jujur (BNJ) pada taraf nyata yang sama. Parameter yang diamati mencakup susut berat, tekstur, kadar air, vitamin C, total padatan terlarut, uji organoleptik scoring (warna kulit buah, warna daging buah dan rasa buah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara faktor konsentrasi KMnO4 dan faktor lama penyimpanan tidak memberikan pengaruh terhadap semua parameter. Konsentrasi KMnO4, hanya berpengaruh terhadap tektur buah, sementara itu faktor lama penyimpanan berpengaruh terhadap susut berat, tekstur, kadar air, kadar vitamin C, warna kulit buah dan rasa buah pepaya California namun tidak berpengaruh terhadap total padatan terlarut dan warna daging buah. Konsentrasi KMnO4 15% memberikan skor tertinggi terhadap tekstur buah pepaya California. Penyimpanan selama 14 hari masih mampu mempertahankan mutu buah pepaya California. Kata kunci : pepaya, etilen, KMnO4, lama penyimpanan
PEMANFAATAN TEPUNG KACANG HIJAU DALAM PEMBUATAN BUBUR BAYI DENGAN PENAMBAHAN WORTEL SEBAGAI SUMBER VITAMIN A Marya Ulfa; Eko Basuki; Dody Handito
Pro Food Vol. 1 No. 2 (2015): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.708 KB)

Abstract

The aim of this research was to determine the ratio of mung bean with carrots puree that can produce baby food with the highest amount of vitamin A. Materialsis used are, mung bean flour, carrots, sugar, skim milk, water, acetone, hexane, selenium, H2SO4, aquades, indicator PP, NaOH 45, H3BO3, HCl 0.1 N, boiling stones, and filter paper. Research conducted at the Laboratory of Food Processing Technology and Quality Control Laboratory of the Faculty of Food Technology and Agro-Industry, Laboratorium Livestock and Non Ruminansial Faculty of Animal Husbandry, and Labotorium Analytical Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Mataram. The experimental design used was a randomized block design (RBD) with treatment factors, namely treatment with mung bean flour porridge kiosks (100%: 0%), (90%:10%), (80%:20%), (70%:30%) dan (60%:40%) with three replications. The parameters observed, the water content (%), protein content (%), vitamin A (g RE), organoleptic color, flavor and aroma. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) at the 5% significance level, using Honestly Significant Difference test (HSD) for chemical parameters and Duncan's Multiple Range Test Test (DMRT) for organoleptic parameters. The results showed that the baby porridge with mung bean flour with pureed carrots have a significant effect on all parameters. The range of water content 57.92% -68.54%, protein content sebesar10,13% -6.56%, vitamin A content of 3.32 g RE - 11.13 g RE, balanced color from brown to slightly orange and a score of taste and aroma of a rather unpopular until slightly favored. Keywords: baby forridge, carrots, and green bean flour. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio tepung kacang hijau dengan wortel yang dapat menghasilkan bubur bayi dengan jumlah vitamin A tertinggi. Bahan yang digunkan adalah tepung kacang hijau, wortel, gula, susu skim,air, aseton, heksana, selenium, H2SO4, aquades, indikator PP, NaOH 45, H3BO3, HCl 0,1 N, batu didih, dan kertas saring. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Laboratorium Pengendalian Mutu Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Labotarium Hewan Ternak dan Non Ruminansial Fakultas Peternakan, dan Labotorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor perlakuan, yaitu perlakuan tepung kacang hijau dengan bubur wartel (100%: 0%), (90%:10%), (80%:20%), (70%:30%) dan (60%:40%) dengan tiga kali ulangan. Parameter yang diamati, yaitu kadar air (%), kadar protein (%), kadar vitamin A(g RE), organoleptik warna, rasa dan aroma. Data dianalisis menggunakan Analisis of Varian (ANOVA) pada Taraf Nyata 5%, adanya perbedaan yang nyata kemudian diuji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk parameter kimia dan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk parameter organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubur bayi dengan perlakuan tepung kacang hijau dengan bubur wortel memberikan pengaruh yang signifikan terhadap semua parameter. Kisaran nilai kadar air 57,92%-68,54%, kadar protein sebesar10,13%-6,56%, kadar vitamin A sebesar 3,32 g RE-11,13 g RE, skor warna dari warna cokelat hingga agak oranye dan skor kesukaan terhadap rasa dan aroma dari agak tidak disukai hingga agak disukai. Kata kunci: bubur bayi, wortel, dan tepung kacang hijau.
PENGARUH KONSENTRASI CHITOSAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SELAMA PENYIMPANAN Khaerun Najah; Eko Basuki; Ahmad Alamsyah
Pro Food Vol. 1 No. 2 (2015): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.379 KB)

Abstract

Chitosan is a natural alternative as a coating material that is non toxic and safe for healty. This research were aim to find out the effect of chitosan concentration on physical (level of deterioration, weight loss and color) and chemistry (water contents and vitamin C) caracteristics of tomatoes (Solanum lycopersicum L.) during storage. This research used a completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor was the concentrations of chitosan which consisted of 3 (three) level, i.e. 0%, 1% and 2%, and the second factor was the storage duration which consisted of 3 (three) levels, i.e. 0 day, 7 days and 14 days. Parameter to be recorded is water contents, vitamin C, weight loss, color and level of deterioration. Data were analysed using Anova at 5%, and tested using the Tukey’s HSD at 5%. If there is a significant interaction will be tested using the polynomial orthogonal. The results showed that interaction between chitosan concentration whith storage duration not significant on water content, vitamin C and color, but significant on weight loss. Chitosan consentration not significant on water content, vitamin C and color, but significant on tomatoes weight loss. Storage duration significant on water content, vitamin C, weight loss and color. During storage up to 14 days, the level of deterioration is low. Key words : chitosan, chemistry, physical, tomatoes. ABSTRAK Chitosan adalah salah satu alternatif sebagai bahan pelapis alami yang tidak beracun dan aman bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi chitosan terhadap sifat fisik (tingkat kerusakan, susut bobot dan warna) dan kimia (kadar air dan vitamin C) buah tomat (Solanum lycopersicum L.) selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi chitosan dengan 3 taraf, yaitu 0%, 1% dan 2%, dan faktor kedua adalah lama penyimpanan dengan 3 taraf, yaitu 0 hari, 7 hari dan 14 hari. Parameter yang diamati adalah kadar air, vitamin C, susut bobot, warna dan tingkat kerusakan. Data dianalisis menggunakan analisis keragaman pada taraf 5%, dan diuji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) 5%. Apabila terdapat interaksi yang signifikan akan diuji lanjut menggunakan polynomial orthogonal. Hasil menunjukkan bahwa interaksi antara konsentrasi chitosan dan lama penyimpanan tidak berbeda nyata terhadap kadar air, vitamin C dan warna, tetapi berbeda nyata terhadap susut bobot. Konsentrasi chitosan tidak berbeda nyata terhadap kadar air, vitamin C dan warna, namun berbeda nyata terhadap susut bobot tomat. Lama penyimpanan berbeda nyata terhadap kadar air, vitamin C, susut bobot dan warna. Tomat masih belum mengalami kerusakan sampai pada penyimpanan 14 hari. Kata kunci : chitosan, fisik, kimia, tomat.
PENGARUH SUHU DAN LAMA BLANCHING TERHADAP BEBERAPA KOMPONEN MUTU TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) Desi Apriana; Eko Basuki; Ahmad Alamsyah
Pro Food Vol. 2 No. 1 (2016): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.873 KB)

Abstract

The objective of research is to understand the influence of blanchingtemperature and duration of blanching on levelof some components of the purple sweat potato flour quality. The research had ben performed using factorial completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor is the blanching temperature (70oC, 80oC and 90oC) and the second factor is a duration blanching (3 minutes, 6 minutes and 9 minutes) both treatments with 3 replications. Data are analyzed with ANOVA. If there is a difference followed by HSD 5% confidence interval. The chemical properties analyzed were starch content, fiber content, water content, ash content and organoleptic properties and scoring include color, aroma. The results showed that there was no interaction between treatment duration blanching and temperature blanching on levels ofstarch content, fiber content, water content, ash content and scoring include aroma but there was an interaction between treatmen and long blanching temperature of the color of the scoring. Blanching temperature treatment(70oC, 80oC and 90oC) significantly (α = 0.05) forstarch content, fiber content, water content, ash content and organoleptic properties and scoring include color, aroma. Duration of blanchingtreatment significantly (α = 0.05) forscoring include color. The higher the temperature blanching is used the lower starch content, fiber content, water content and ash contentpruced. Keywords: blanching, purple sweat potato flour, qualiity components. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama blanching terhadap beberapa komponen mutu tepung ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L).Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor.Faktor I yaitu suhu blanching (70oC, 80oC, 90oC) dan faktor II yaitu lama blanching (3 menit, 6 menit, 9 menit) dengan 3 kali pengulangan.Data dianalisis menngunakan ANOVA apabila terdapat perbedaan diuji lanjut dengan BNJ 5%.Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah sifat kimia meliputi kadar pati, kadar serat, kada air, kadar abu dan sifat organoleptik skoring meliputi warna dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perlakuan suhu blanching dan lama blanching terhadap kadar pati, kadar serat, kadar air, kadar abu, aroma skoring tetapi terdapat interaksi antara perlakuan suhu blanching dan lama blanching terhadap warna skoring. Perlakuan suhu blanching (70oC, 80oC dan 90oC) berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap kadar pati, kadar serat, kadar air, kadar abu, warna skoring dan aroma. Perlakuan lama blanching berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap warna skoring. Semakin tinggi suhu blanching yang digunakan maka semakin rendah kadar pati, kadar serat, kadar air dan kadar abu yang dihasilkan. Kata kunci: blanching, tepung ubi jalar ungu, komponen mutu.
PENGARUH PENAMBAHAN KARAGENAN TERHADAP BEBERAPA KOMPONEN MUTU ES KRIM LABU KUNING (Cucurbita moschata) Muh. Fatoni; Eko Basuki; Agustono Prarudiyanto
Pro Food Vol. 2 No. 2 (2016): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.875 KB)

Abstract

This study aimed to determine the effect of addition of carageenan to quality components of yellow pumpkin ice cream. The experimental design of this study using a way randomized block (WRB) is the addition of 0.1%, 0.3%, 0.5% and 0.7% carageenan. The parameters to be observed in this study is the chemical properties include fat content and reducing sugar content, physical properties include organoleptic (taste, texture and flavour). The results were significantly different analysis will be tested proceed with orthogonal polynomial method for chemical parameters, while the physical parameters using advanced test Significant Difference (LSD). The results showed that significant effect of addition carageenan to fat content, but non significant on reducing sugar content. There is significant effect on organoleptic parameter (taste, texture and flavour), test in hedonic and There is significant effect on organoleptic parameter taste and texture test in scoring, but non significant on flavour test scoring. Addition of 0.5% carageenan used in the making of yellow pumpkin ice cream a high level in the both taste, texture and flavour.Keywords :Carageenan, Quality, Yellow pumpkin ice cream ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan terhadap beberapa komponen mutu es krim labu kuning. Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yaitu penambahan 0,1%, 0,3%, 0,5% dan 0,7% karagenan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah sifat kimia meliputi kadar lemak dan kadar gula reduksi, serta sifat fisik meliputi uji organoleptik (rasa, tekstur dan aroma). Hasil analisa yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan metode polynomial orthogonal untuk parameter kimia sedangkan parameter fisik menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan karagenan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar lemak tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar gula reduksi es krim labu kuning. Namun pada uji organoleptik rasa, tekstur dan aroma secara hedonik memberikan pengaruh yang berbeda nyata, namun untuk uji organaleptik rasa dan tesktur secara scoring juga memberikan pengaruh yang berbeda nyata tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik aroma. Perlakuan penambahan karagenan 0,5% yang digunakan dalam pembuatan es krim labu kuning merupakan perlakuan penambahan karagenan yang terbaik, baik dari segi rasa, tekstur dan aroma. Kata kunci: Karagenan, Mutu, Es krim labu kuning
PENGGUNAAN LARUTAN KANJI PADA PENYIMPANAN BUAH SAWO (Achras zapota L.) Titin Rahmattiah; Eko Basuki; Agustono Prarudiyanto
Pro Food Vol. 3 No. 1 (2017): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v3i1.36

Abstract

This study aims to determine the use of the starch solution on storage of sapodilla fruit (Acharas zapota l.). Completely Randomized Design (CRD) is used with the factors of starch solution 0%, 1%, 2%, 3% and 4%. The parameters are observed in the chemical properties include moisture, reducing sugar, total dissolved solids, physical properties include weight loss, texture and organoleptic (taste and flavor). The results were significantly different analysis further tested using orthogonal polynomial contrast to chemical parameters while organoleptic test parameters tested with Honestly Significant Difference (HSD). These results indicates that administration of starch solution provides real effect on water content and not significant towards reducing sugar, total weight less, texture and test organoleptic (taste and Flavor). Provision of 2% starch solution in reducing sugar gives the lowest value on day 7 and day 14. Lowest texture value contained in the administration of starch solution 4% on day 7 and day 14, while for the highest value contained at a concentration of 2% on the storage day 7 and day 14. Organoleptic test of the quality of taste after storage provides the highest value consumer preferences with concentration of 1% with a storage time of 7 days. Keywords: sapodilla fruit, starch solution, storage ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan larutan kanji pada penyimpanan buah sawo (Acharas zapota l.).Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor (penggunaan larutan kanji 0%, 1%, 2%, 3% dan 4%). Parameter yang diamati adalah sifat kimia (kadar air, gula reduksi, total padatan terlarut), sifat fisik (susut berat, tekstur) dan uji organoleptik. Hasil analisa yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan kontras orthogonal polynomial untuk parameter kimia sedangkan untuk parameter uji organoleptik diuji dengan beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan kanji tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter kecuali kadar air. Pemberian larutan kanji 2% pada gula reduksi memberikan nilai terendah pada hari ke-7 dan hari ke-14. Nilai tekstur terendah terdapat pada pemberian larutan kanji 4% pada hari ke-7 dan hari ke-14 sedangkan untuk nilai tertinggi terdapat pada konsentrasi 2% pada penyimpanan hari ke-7 dan hari ke-14. Uji organoleptik terhadap mutu rasa setelah penyimpanan memberikan nilai kesukaan konsumen paling tinggi dengan konsentrasi larutan kaji 1% dengan lama penyimpanan 7 hari. Kata kunci: buah sawo,larutan kanji, penyimpanan
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG KENTANG HITAM (Coleus tuberosus) TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIKCOOKIES Siska Cicilia; Eko Basuki; Agustono Prarudiyanto; Ahmad Alamsyah; Dody Handito
Pro Food Vol. 4 No. 1 (2018): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.884 KB) | DOI: 10.29303/profood.v4i1.79

Abstract

Cookies is one type of populer biscuits. The basic ingredients of cookies are generally wheat flour. The availability of wheat flour in Indonesia is dependent on imports. To overcome this, the substitute of wheat flour is needed. Alternative materials can from tubers one of them is a black potato. The objective of this research were to substitute wheat flour with black potato starch for cookie manufacture and to analyze chemical composition and physical properties of cookies. The design used was Completely Randomized Design (CRD) with flour flour treatment: black potatoes are 100%, 90%: 10%, 80%: 20%, 70%: 30%, 60%: 40%, and 50%: 50%. The addition of black potato starch cause a decrease in water content, protein content, fat content and increased ash content of cookies. The addition of potato starch up to 30% produces the preferred cookies that accepted by panelists.Key words: Coleus tuberosus, cookies, wheat flourABSTRAKCookies (kue kering) merupakan salah satu jenis biskuit yang banyak disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Bahan dasar pembuatan cookies umumnya adalah tepung terigu. Ketersediaan tepung terigu di Indonesia masih tergantung pada impor. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan bahan alternatif pengganti terigu. Bahan alternatif bisa berasal dari umbi-umbian salah satunya adalah kentang hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mensubstitusi tepung terigu dengan tepung kentang hitam pada pembuatan cookies serta menganalisa komposisi kimia dan sifat fisik cookies tersebut. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan tepung terigu tepung : kentang hitam yaitu 100%, 90% : 10%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, dan 50% : 50%. Penelitian ini dilakukan di laboratorium pengolahan pangan dan laboratorium kimia dan biokimia pangan Fatepa Universitas Mataram. Penambahan tepung kentang hitam menyebabkan penurunan kadar air, kadar protein, kadar lemak dan peningkatan kadar abu cookies.Penambahan tepung kentang sampai 30% menghasilkan cookies yang disukai panelis.Kata kunci: cookies, kentang hitam, tepung terigu
POTENSI TEPUNG KENTANG HITAM (Coleus tuberosus) SEBAGAI PENSUBSTITUSI TERIGU PADA PEMBUATAN CAKE: Potential of Black Potato Flour (Coleus tuberosus) as Wheat Substition Of Cake Siska Cicilia; Eko Basuki; Agustono Prarudiyanto; Ahmad Alamsyah; Dody Handito
Pro Food Vol. 4 No. 2 (2018): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.464 KB) | DOI: 10.29303/profood.v4i2.89

Abstract

ABSTRACT Wheat flour is one type of flour that was often used for making various types of foods and dishes such as noodles, bread, biscuits, cakes, cookies, and porridge. Availability of wheat flour supplied from imports. The high demand for wheat flour because of the increasing needs of the food industry. Dependence on wheat flour can have a negative impact on the country's economy. One alternative wheat substitution is tubers such as black potatoes. The purpose of this study was to figure the best formulation in making cakes from wheat flour and black potato flour. The results showed that the more addition of black potato flour caused a decrease in moisture content, increase in ash content and protein levels and a decrease in the level of preference of panelists. Adding potato flour to 10% produces a cake that preferred by panelists. Keywords: cake, Coleus tuberosus, wheat substitution ABSTRAK Tepung terigu merupakan salah satu jenis tepung yang sering digunakan dalam membuat berbagai jenis makanan dan masakan seperti mie, roti, biskuit, cake, cookies, dan bubur. Ketersediaan tepung terigu disuplai dari impor. Tingginya permintaan tepung terigu karena kebutuhan industri makanan yang terus meningkat. Ketergantungan terhadap tepung terigu bisa berdampak buruk terhadap perekenomian negara. Salah satu alternatif pengganti terigu adalah tepung umbbi-umbian seperti kentang hitam. Tujuan penelitian ini adalah menentukan formulasi terbaik dalam pembuatan cake dari tepung terigu dan tepung kentang hitam. Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak penambahan tepung kentang hitam menyebabkan penuruan kadar air, penngkatan kadar abu dan kadar protein serta penurunan tingkat kesukaan panelis. Penambahan tepung kentang hingga 10% menghasilkan cake yang disukai panelis. Kata Kunci : cake, kentang hitam, substitusi terigu
PENGARUH PROPORSI DAMI NANGKA TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA, FISIK DAN ORGANOLEPTIK SELAI LEMBARAN NANAS: The Effect of Straw Jackfruit Proportion on the Chemical, Physical and Organoleptic Characteristics of Pineapple Slice Jam Ni Made Neni Parmiutari; Eko Basuki; Rucitra Widyasari
Pro Food Vol. 6 No. 2 (2020): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v6i2.156

Abstract

ABSTRACT This study aims to determine the chemical properties (moisture content, pH and total dissolved solid), physical properties (texture and color) and organoleptics (taste, color, aroma, texture) in the different formulation of slice jam from mixture straw jackfruit and pineapple. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with 6 treatments and 3 time replications and analyzed using Analysis of Variance at the 5% level and followed by Least Significant Difference test at the 5% level. These treatments include P0 (100 % pineapple), P1 (80% pineapple: 20% straw jackfruit), P2 (65% pineapple: 35% straw jackfruit), P3 (50% pineapple: 50% straw jackfruit), P4 (35% pineapple: 65% straw jackfruit), dan P5 (20% pineapple: 80% straw jackfruit). Observations made on moisture content, pH, total dissolved solid, texture, color and organoleptic taste, color, texture and aroma (scoring and hedonic). The results showed that the P3 treatment (50% straw jackfruit: 50% pineapple) was the preferred treatment for the panelists on the parameters of color, taste, and texture with the characteristics of moisture content 23.35%, pH 4.86, total dissolved solids 32,46oBrix, L value 44.79 and Hue value 70.67o and brownish yellow color, slightly pineapple taste, chewy texture and pineapple aroma and slightly jackfruit aroma. Keywords: pineapple, slice jam, straw jackfruit ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia (kadar air, pH dan total padatan terlarut), sifat fisik (tekstur dan warna) dan organoleptik (rasa, warna, aroma, tekstur) pada formulasi selai lembaran dari campuran dami nangka dan buah nanas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan dan dianalisis menggunakan analisis keragaman (Analysis of Variance) pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%. Perlakuan diantaranya P0 (100 % buah nanas), P1 (80% buah nanas: 20% dami nangka), P2 (65% buah nanas: 35% dami nangka), P3 (50% buah nanas: 50% dami nangka), P4 (35% buah nanas: 65% dami nangka), dan P5 (20% buah nanas: 80% dami nangka). Pengamatan dilakukan terhadap kadar air, pH, total padatan terlarut, tekstur, warna dan organoleptik rasa, warna, tekstur dan aroma (skoring dan hedonik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3 (50% dami nangka : 50% buah nanas) merupakan perlakuan yang agak disukai panelis pada parameter warna, rasa, dan tekstur dengan karakteristik kadar air 23,35%, pH 4,86, total padatan terlarut 32,46oBrix, nilai L 44,79 dan nilai Hue 70,67o serta warna kuning kecokelatan, agak berasa asam nanas, tekstur kenyal dan beraroma nanas dan sedikit beraroma nangka. Kata kunci: buah nanas, dami nangka, selai lembaran