Ayu Utami
Chemical Engineering Department, Bandung State Polytechnic (POLBAN), Bandung 40012, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identifikasi Material Piroklastik Banjir Lahar dingin Hasil Erupsi Gunung Merapi yang Merusakkan Jaringan Pipa Air Bersih dengan Metode USCS di Kali Boyong Dinda Dekarina Pattyra; Herwin Lukito; Ayu Utami
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.437 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8903

Abstract

Kali Boyong berada di hulu Gunung Merapi yang menampung hasil erupsi yaitu material piroklastik. Bahaya sekunder dari erupsi adalah aliran lahar dingin. Aliran mengangkut batu, pasir, dan kerikil terendapkan di lereng bercampur air hujan, menjadi banjir apabila intensitas curah hujan yang terjadi cukup tinggi 40 mm/jam. Akibat peningkatan aktivitas sejak 5 November 2020 terjadi kenaikan jumlah material mengakibatkan kerusakan jaringan pipa air bersih. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik banjir lahar dingin yang merusakkan jaringan pipa air berdasarkan tipe material piroklastik yang terbawa aliran banjir lahar dingin. Metode yang digunakan kuantitatif, metode USCS dan metode kualitatif. Sampel diambil pada 3 tabung. Lokasi pengambilan disekitar titik kerusakan. Parameter uji analisis ukuran butir tanah menggunakan sampel sebanyak 100 gram. Hasil pengujian tabung 1, SM (Sand Silt) berbutir kasar, gradasi buruk, kategori pasir berlanau. Tabung 2, SW SM (Sand Well-Sand Silt) berbutir kasar, bergradasi buruk, dan campuran pasir berlanau. Tabung 3, GW GM (Gravel Well-Gravel Silt) berbutir kasar, bergradasi baik, kelompok kerikil sangat berpasir. Material pengujian didominasi ukuran butir pasir halus hingga sedang, menghanyutkan kerikil, kerakal, dan batu besar kerusakan jaringan pipa dimungkinkan material berukuran besar terbawa aliran ke sisi dalam dan menabrak alur sisi luar sungai saat melaluinya, lokasi pengambilan tidak sesuai.Kata Kunci: Banjir Lahar dingin; Material Piroklastik; USCS
Persebaran Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) pada Tanah Tercemar Minyak Mentah (Crude Oil) di Kelurahan Kampung Enam, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan Tyka Ramadhamayanti; Agus Bambang Irawan; Ayu Utami
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1417.839 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8839

Abstract

Proses produksi minyak bumi yang dilakukan di Kelurahan Kampung Enam mengakibatkan tanahterkontaminasi minyak bumi. Tanah yang terkontaminasi minyak bumi berubah warna menjadi kehitaman.Aktivitas industri minyak bumi tersebut berpotensi mencemari lahan di permukiman penduduk sekitar.Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat pencemaran minyak bumi pada lahan sekitar sumur minyak bumi dankarakteristik sifat fisik tanah di Kelurahan Kampung Enam. Metode penelitian ini dilakukan dengan melakukanobservasi dan survey lapangan diikuti dengan pengambilan sampel di lapangan. Pengambilan sampel dilakukanpada 1 titik di sekitar sumur aktif, 3 titik di sekitar sumur mati, dan 3 titik prakiraan arah persebaran.Karakteristik sampel yang dilakukan adalah uji kandungan TPH tanah, tekstur, pH dan kadar air tanah. Hasil ujilaboratorium menunjukkan tanah memiliki tekstur pasir berlempung, dengan pH 7, memiliki kadar air sebesar4,5%-5,76%, dan memiliki kisaran TPH 2,03% – 14,47%. Berdasarkan hasil uji lab tersebut perlu dilakukanupaya pengelolaan agar kandungan TPH dapat terdegradasi lebih cepat dalam tanah.Kata Kunci : Minyak Bumi; Tanah; Pencemaran; TPH; Persebaran
Arahan Konservasi Mata Air Untuk Kebutuhan Air Bersih di Dusun Kediwung, Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY Salma Ayunda Nur Raisa; Aditya Pandu Wicaksono; Ayu Utami; Andi Renata Ade Yudono; Dian Hudawan Santoso
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.55 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8909

Abstract

Dusun Kediwung memiliki tiga mata air yaitu Mata Air Pancuran, Mata Air Kediwung, dan Mata Air Gumelem sebagai sumber air utama digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Selama musim kemarau, terdapat penurunan kuantitas pada ketiga mata air. Dusun Kediwung pernah mengalami kemarau panjang sehingga dibutuhkan konservasi mata air untuk memenuhi terhadap kebutuhan air bersih warga. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui arahan konservasi yang tepat untuk mata air dan daerah imbuhan. Metode penelitian menggunakan metode survey dan pemetaan, metode volumetrik, wawancara, pengolahan data kuantitatif, uji laboratorium, serta metode sampling dengan purposive sampling. Secara debit Mata Air Pancuran dan Mata Air Kediwung kelas VI sedangkan Mata Air Gumelem kelas VIII. Mata air hanya memenuhi kebutuhan air bersih sebanyak 35.000 L/hari, namun masih kekurangan air bersih sebanyak 11.900 L/hari. Mata air di Dusun Kediwung mengandung kesadahan yang dapat membahayakan kesehatan. Arahan pengelolaan yang digunakan ialah dengan pembuatan bangunan Pemanenan Air Hujan (PAH) dan bangunan filtrasi dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Dusun Kediwung.Kata kunci: Mata Air, Penangkap Air Hujan, Filtrasi, Sanitasi Air, SDG
Pengaruh Limbah Cair Industri Batik Terhadap Status Mutu Airtanah di Kalurahan Ngentakrejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulonprogo Muhammad Rusli Mushlich; Agus Bambang Irawan; Ayu Utami
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2935.318 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8840

Abstract

Daerah Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo memiliki beberapa industri batik yang salah satunya diketahui tidak melakukan pengolahan terhadap air buangan limbah cair sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran airtanah di sekitarnya. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah menganalisis status mutu air tanah dengan metode Indeks Pencemaran. Metode pengumpulan data (kondisi geofisik kimia) yang digunakan adalah metode survei lapangan dan pemetaan. Penentuan status mutu air tanah dilakukan dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran. Analisis kualitas air tanah dan air limbah dilakukan dengan metode uji lab. Pengambilan sampel air tanah dilakukan dengan metode purposive sampling sesuai arah aliran airtanah. Hasil dari penelitian diketahui status mutu airtanah di lokasi penelitian memiliki nilai 3,459 ; 3,972 dan 4,446 yang termasuk kategori tercemar ringan. Limbah cair industri batik yang diuji terbukti melebihi baku mutu pada parameter BOD dan TSS.Kata Kunci: Airtanah; Limbah Cair Batik; Pencemaran Air; Status Mutu
Tingkat Kerentanan Air Tanah Terhadap Potensi Pencemaran Limbah Cair Rumah Pemotongan Ayam Di Kalurahan Mulyodadi, Kabupaten Bantul, DIY Nada Nabila Rahmasari; Rr. Dina Asrifah; Aditya Pandu Wicaksono; Nandra Eko Nugroho; Ayu Utami
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.231 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8878

Abstract

Industri Rumah Pemotongan Ayam (RPA) merupakan salah satu industri di Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia umumnya mengkonsumsi olahan daging ayam dalam kehidupan sehari-hari. Industri RPA menghasilkan limbah padat (kotoran ayam dan bulu ayam) dan limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi. Salah satu lokasi Rumah Pemotongan Ayam yaitu berada di Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY. Limbah cair yang dihasilkan dari industri RPA tersebut langsung dibuang ke parit tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan potensi pencemaran air tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerentanan air tanah di daerah penelitian terhadap pencemaran yang ada. Penelitian ini menggunakan metode DRASTIC modifikasi. Parameter yang digunakan yaitu kedalaman muka air tanah, curah hujan, media akuifer, topografi, tekstur tanah, media zona tak jenuh, konduktivitas hidrolik dan penggunaan lahan. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa di daerah penelitian terbagi atas tiga kelas yaitu tingkat kerentanan rendah (skor 127), kerentanan sedang (skor 131) dan kerentanan tinggi (skor 155). Variasi nilai kerentanan dipengaruhi oleh penggunaan lahan di daerah penelitian. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan upaya pengendalian pencemaran air tanah di daerah penelitian.Kata Kunci: DRASTIC; Kerentanan Air Tanah; Pencemaran
Aplikasi Pemodelan Qual2kw Terhadap Kualitas Air Sungai Elo Dengan Parameter DO Dan TSS dari Hasil Kegiatan Pemandian Air Panas Candi Umbul Telomoyo Fatirahma Pratiwi; Ayu Utami; Herwin Lukito
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4009.844 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8829

Abstract

Pemandian air panas Candi Umbul Telomoyo digunakan sebagai tempat rekreasi dan terapi. Kegiatan tersebut menghasilkan zat buang berupa air sisa pemandian yang dibuang langsung ke dalam badan Sungai Elo yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan penurunan kualitas air sungai. Aplikasi pemodelan QUAL2Kw dilakukan untuk dapat mengetahui kandungan DO dan TSS di Sungai Elo sesuai dengan kondisi eksistingnya serta untuk mengetahui berapa banyak beban pencemaran yang dapat ditampung oleh badan sungai. Metode kuantitatif yang digunakan berupa pemodelan QUAL2Kw (segmentasi, kalibrasi model dan verifikasi model) dan perhitungan beban pencemaran dan daya tampung beban pencemaran. Metode kualitatif deskriptif untuk menganalisa hasil yang telah didapatkan. Nilai parameter DO dari hasil pemodelan berturut-turut 8,3 mg/L; 7,95 mg/L; 7,9 mg/L; dan 7,62 mg/L dan parameter TSS berturut-turut 4 mg/L; 5,8 mg/l; 5,1 mg/L; dan 4,6 mg/L. Daya tampung badan sungai dalam menerima beban pencemaran untuk nilai DO berturut-turut 497,664 kg/hari; 556,416 kg/hari; 604,8 kg/hari; 642,816 kg/hari dan untuk daya tampung TSS berturut-turut adalah 5.723,136 kg/hari; 0 kg/hari; 0 kg/hari; dan 0 kg/hari. Badan sungai masih dapat menerima beban pencemaran yang masuk untuk parameter DO, sedangkan badan sungai perlu pengelolaan lebih lanjut untuk parameter TSS karena daya tampung yang dapat diterima sungai terbatas.Kata Kunci: Beban Pencemaran; Daya Tampung; Pemandian Air Panas; Pemodelan; QUAL2Kw
Status Mutu Air Sungai Samin Kabupaten Sukoharjo Akibat Limbah Cair Alkohol dengan Indeks Pencemaran Oktarian Saffa Adina; Ayu Utami; Aditya Pandu Wicaksono
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.3 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8880

Abstract

Limbah cair industri alkohol di Desa Ngombakan, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo memberikan dampak ke lingkungan yaitu perubahan fisik air sungai hingga berwarna kehitaman dan berbau kurang sedap. Hal ini karena limbah cair hasil produksi langsung dibuang menuju Sungai Samin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat pencemaran air sungai akibat limbah cair industri tahu. Metode analisis yang digunakan yaitu evaluasi standar stream dan status mutu air. Pengambilan sampel air sungai dengan systematic random sampling dengan setiap jarak 200 meter. Hasil penelitian menunjukan parameter limbah cair alkohol BOD, COD, TSS dan Sulfida tidak sesuai dengan baku mutu. Limbah cair alkohol berpengaruh terhadap kualitas air sungai, hal ini dibuktikan dengan terdapat parameter BOD, COD, TSS dan Sulfida yang tidak sesuai di beberapa titik sungai. Air sungai daerah penelitian memiliki status mutu tercemar ringan hingga tercemar berat dengan nilai 4,3045 hingga 12,1507. Berdasarkan hasil tersebut maka diperlukan pengolahan terhadap limbah cair alkohol sebelum dibuang menuju sungai.Kata Kunci: Industri alkohol ; Limbah Cair Alkohol ; Air Sungai ; Indeks Pencemaran
Analisis Kualitas Udara Ambien pada Area Tambang Batubara Jenis Terbuka (Open Pit) PT XX di Desa Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur Maria Noverella Adventia; Dian Hudawan Santoso; Aditya Pandu Wicaksono; Titi Tiara Anasstasia; Ayu Utami
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.424 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8823

Abstract

Kegiatan pertambangan batubara di Indonesia umumnya  dilakukan dengan sistem pertambangan terbuka (open pit). Prinsipnya yaitu kegiatan pertambangan batubara dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, salah satunya yaitu penurunan kualitas udara. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas udara berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) pada lokasi penelitian. Pengambilan sampel udara dengan parameter Particulate Matter 10 µm (PM10) pada tiga titik yang dapat mewakili lokasi penelitian. Tiga titik tersebut berada di bagian utara, selatan, dan timur, dengan penggunaan lahan berupa area kerja karyawan yang bekerja di luar ruangan, yaitu Pit Stop Wheel, Pit Stop Track, dan View Point. Pengambilan sampel udara untuk  waktu pengukurannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan  Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.14/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2020 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara yaitu selama 24 jam dengan menggunakan alat High Volume Air Sampler (HVAS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 3 titik lokasi pengambilan sampel udara yang telah dilakukan selama 24 jam memiliki konsentrasi PM10 di bawah baku mutu yaitu sebesar 75 µg/m3 dan kualitas udara berdasarkan ISPU di lokasi penelitian termasuk ke dalam kategori baik dengan status  warna  hijau.Kata kunci: Pertambangan Batubara, PM10, ISPU
Karakteristik dan Potensi Mata Air Panas Untuk Pengeringan Biji Kopi Di Candi Gedong Songo, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah Ichsan Azrian; Ayu Utami; Johan Danu Prasetya
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.297 KB) | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8907

Abstract

Daerah penelitian memiliki manifestasi panas bumi berupa mata air panas dengan sebagian besar penduduknya melakukan usaha pertanian, termasuk petani kopi. Biji kopi untuk dapat dikonsumsi memerlukan proses pengeringan. Pengeringan menggunakan mata air panas tidak akan menghasilkan emisi dan tidak mengkhawatirkan cuaca. Daerah penelitian memiliki curah hujan yang tinggi. Penelitian dilakukan di Candi Gedong Songo, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan potensi mata air untuk pengeringan biji kopi di Desa Candi. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu survei lapangan, uji laboratorium dan analisis kimia. Hasil penelitian menunjukkan suhu permukaan mata air panas 63 oC, pH 2.7 dan debit mata air 0.325 l/s. Daerah penelitian memiliki curah hujan yang tinggi. Tipe mata air panas berdasarkan analisis kimia yaitu air sulfat (SO4). Mata air panas berada pada zona immature water. Perkiraan suhu reservoir menggunakan metode geothermometer yaitu 354 oC masuk ke dalam entalpi tinggi. Mata air panas di daerah penelitian memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pengeringan biji kopi.Kata Kunci: Geothermometer, Manifestasi, Mata Air Panas, Pengeringan, Potensi, Biji kopi, Pengeringan
Analisa Kualitas dan Penentuan Status Mutu Airtanah pada Daerah Aktivitas Peternakan Sapi di Kalurahan Kulwaru, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY Isna Rahma Indah Sari; Andi Renata Ade Yudono; Aditya Pandu Wicaksono; Ayu Utami; Ika Wahyuning Widiarti
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 4, No 1 (2022): Vol 4, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian (Satu
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v4i1.8841

Abstract

Kegiatan peternakan sapi di Kalurahan Kulwaru, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta masih banyak dijumpai dengan dibuktikan adanya 33 aktivitas peternakan sapi yang dilakukan oleh masyarakat setempat secara mandiri di pekarangan rumah warga dekat dengan sumur gali warga yang biasanya digunakan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan air sehari-hari. Ditemukannya sumur berbau dan keruh di dekat lokasi ternak sapi menjadi salah satu indikasi telah masuknya bahan polutan ke airtanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kualitas dan status mutu airtanah terhadap aktivitas peternakan sapi di Kalurahan Kulwaru. Penentuan status mutu airtanah dengan analisis dan perhitungan Indeks Pencemaran (IP) serta melakukan pengambilan tiga sampel airtanah berdasarkan arah aliran muka airtanah serta keberadaan sumur gali masyarakat. Pengujian kualitas airtanah nantinya akan dibandingkan dengan baku mutu air kelas I menurut Pergub DIY No.20 Tahun 2008 meliputi parameter fisik dan kimia berupa TDS, TSS, pH, BOD, COD, Ammonia, dan Sulfida. Berdasarkan hasil uji laboratorium dan perhitungan nilai IP, ketiga sampel airtanah yang diuji memiliki status mutu air tercemar sedang dengan beberapa parameter yang melebihi baku mutu pada lokasi Lp1 TDS 1832 mg/L, TSS 13,2 mg/L, COD 28,2267 mg/L, ammonia 1,0977 mg/L, dan sulfida 0,015 mg/L, kualitas pada lokasi Lp2 TSS 12 mg/L, ammonia 0,8807 mg/L, dan sulfida 0,041 mg/L, dan kualitas pada lokasi Lp3 TSS 8 mg/L, COD 13,7432 mg/L, ammonia 0,7686 mg/L, dan sulfida 0,035 mg/L.Kata kunci: Airtanah; Kualitas Air; Status Mutu Air; Indeks Pencemaran; Peternakan Sapi