Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rancang Bangun Interior Architectural Visualization Menggunakan Unreal Engine 4 I Putu Okpin Narwan; Wiwi Widayani; Ika Asti Astuti; Atik Nurmasani; Irwan Setiawanto; R. Henry Poerwanto Brotoatmodjo
Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi Vol 10, No 3 (2021): Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.001 KB) | DOI: 10.32520/stmsi.v10i3.1535

Abstract

AbstrakArchitectural visualization mampu memberikan informasi visual mengenai rancangan suatu bangunan tidak hanya pada si pembuat bangunan, melainkan juga untuk masyarakat umum. Hal ini biasanya dipresentasikan menggunakan media gambar dan juga video, adapun metode untuk mengatasi keterbatasan media dalam mempresentasikan rancangan suatu bangunan yaitu dengan mengimplementasikan teknologi architectural walkthrough. Architectural walkthrough adalah animasi simulasi yang memberikan gambaran umum tentang bangunan atau lebih kompleks yang sedang dibangun. Tidak seperti architectural rendering yang menawarkan gambar hanya dari satu sudut pandang saja, architectural walkthrough menampilkan serangkaian gambar yang berbeda dari berbagai sudut pandang yang dapat membantu untuk memperoleh ide yang tepat tentang arsitektur yang digunakan di sekitarnya. Penelitian ini menghasilkan aplikasi architectural visualization interior rumah T.90/15 menggunakan Unreal Engine 4. Pengukuran 4 variabel pada aspek usability memiliki nilai persentase yaitu variabel usefulness 85%, variabel ease of use 80%, variabel ease of learning 84,5%, variabel satisfaction 81,8%. Pengukuran aspek usability secara keseluruhan menghasilkan nilai persentase kelayakan sebesar 82,5% yang menunjukkan bahwa hasil pengukuran usability aplikasi architectural visualization ini memiliki nilai yang “sangat layak” atau dengan kata lain sistem sangat berguna dalam hal menampilkan visualisasi dari desain interior sebuah rumah.Kata kunci: architectural walkthrough, augmented reality, architectural visualization, unreal engine4.AbstractArchitectural visualization is able to provide visual information about the design of a building to the builder and to the general public. This is usually presented using image and video, the method to overcome the limitations of the media in presenting the design of a building is by implementing architectural walkthrough technology. Architectural walkthroughs are simulated animations that provide an overview of the building or complex under construction. Unlike architectural renderings which offer images from only one angle, architectural guides look at different scenes from multiple points of view which can help to get the right idea about the architecture used around them. This study resulted in the application of visualization of the interior architecture of the house T.90/15 using Unreal Engine 4. Measurement of 4 variables in the usability aspect are usability variable 85%, ease of use variable 80%, learning ease variable 84.5%, and satisfaction variable 81,8%. The measurement of the usability aspect as a whole is based on the specified value of 82.5% which indicates that the measurement results of the usability of this architectural visualization have a "very feasible" value or in other words a very useful system for interior design visualization.Keywords: architectural walkthrough, augmented reality, architectural visualization, unreal engine4. 
Algoritme Stacking Untuk Klasifikasi Penyakit Jantung Pada Dataset Imbalanced Class Atik Nurmasani; Yoga Pristyanto
Jurnal Pseudocode Vol 8, No 1 (2021): Volume 8 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.539 KB) | DOI: 10.33369/pseudocode.8.1.21-26

Abstract

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung. Data mining merupakan bidang yang dapat menjadi solusi untuk digunakan sebagai alat deteksi dini penyakit jantung. Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya mayoritas menggunakan single classifier, hal ini akan menimbulkan sebuah permasalahan baru ketika dalam dataset penyakit terdapat ketidakseimbangan kelas. Keberadaan ketidakseimbangan tersebut dapat menyebabkan kinerja single classifier menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu pada penelitian ini akan digunakan metode ensemble atau meta learning. Berdasarkan pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa algoritme stacking mampu menghasilkan kinerja dari sisi akurasi TPR, TNR, G-Mean dan AUC yang lebih baik dibandingkan single classifier lainnya. Dengan adanya peningkatan nilai tersebut diharapkan penelitian ini mampu menjadi referensi untuk pengembagan berbagai sistem yang mendukung dan memaksimalkan tingkat keberhasilan proses deteksi dini penyakit jantung menggunakan data mining.
Penerapan Metode AHP dan TOPSIS dalam Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Bibit Padi Irma Rofni Wulandari; Tiara Herliyani; Yoga Pristiyanto; Atik Nurmasani
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 19, No 1: Februari 2023
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35889/progresif.v19i1.1200

Abstract

The large number of rice varieties raises problems in selecting varieties that have the potential to produce more rice and are resistant to pests and diseases. One way to help the selection of rice varieties is by using a decision support system. This study aims to implement the Analytic Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methods in a decision support system to determine which type of rice is superior based on existing alternatives so that it can be a reference for farmers in selecting rice seeds. AHP is used in determining the weight of the criteria, while the TOPSIS method is used for ranking alternatives. The application of the AHP and TOPSIS methods was successfully implemented with the results of testing between systems with appropriate manual calculations and based on Black Box testing the system went according to design.Keywords: Decision Support System; Analytic Hierarchy Process; Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution; Rice Seeds AbstrakBanyaknya varietas padi menimbulkan permasalahan dalam pemilihan jenis varietas yang memiliki potensi untuk menghasilkan padi yang lebih banyak dan memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit. Salah satu cara untuk membantu pemilihan varietas padi yaitu dengan menggunakan sistem pendukung keputusan. Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) pada sistem pendukung keputusan untuk menentukan jenis padi yang lebih unggul berdasarkan alternatif yang ada sehingga dapat menjadi bahan acuan para petani dalam memilih bibit padi. AHP digunakan dalam penentuan bobot kriteria, sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk perankingan alternatif. Penerapan metode AHP dan TOPSIS berhasil diterapkan dengan hasil pengujian antara sistem dengan perhitungan manual sesuai dan berdasar pengujian Black Box sistem berjalan sesuai dengan perancangan.Kata kunci: Sistem Penunjang Keputusan; Analytic Hierarchy Process; Technique for Order Performance by Similarity to Ideal Solution; Bibit Padi 
IMPLEMENTASI METODE SCRUM PADA PEMBUATAN FITUR USULAN DAN KLAIM KONVERSI APLIKASI XYZ Atik Nurmasani; I Wayan Sumartho Alvari; Irma Rofni Wulandari; Eli Pujastuti
Information System Journal Vol. 6 No. 01 (2023): Information System Journal (INFOS)
Publisher : Universitas Amikom Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24076/infosjournal.2023v6i01.1200

Abstract

Program pembelajaran di luar kurikulum formal bisa diikuti oleh mahasiswa pada semester tertentu. Pelaksanaankegiatan dari program tersebut dapat dikonversi ke kredit di dalam kurikulum formal, melalui pengajuan usulandan klaim konversi. Pengajuan masih dilakukan menggunakan Google Form. Pengolahan data usulan dan klaimkonversi dilakukan menggunakan Google Sheet. Kendala pengolahan data usulan dan klaim konversi antara lainsemua data ada pada satu file sehingga komponen data kadang terhapus, proses membuka file memerlukan waktulama untuk data banya, dan setiap semester perlu membuat file baru untuk pengarsipan. Proses pembuatandilakukan dengan metode scrum dengan tahapan product backlog, sprint backlog, sprint, dan sprint review.Metode scrum dapat membantu mengurutkan prioritas fitur yang dikerjakan sesuai kebutuhan dan fitur yang belumsesuai dengan kebutuhan bisa disesuaikan sebelum mengerjakan fitur berikutnya. Mahasiswa dapat mengajukanusulan dan klaim konversi sesuai jenis program yang diikuti. Admin dapat melakukan pengolahan data usulan danklaim konversi pada fitur yang tersedia.
DIAGNOSE OF MENTAL ILLNESS USING FORWARD CHAINING AND CERTAINTY FACTOR Marcheilla Trecya Anindita; Yoga Pristyanto; Heri Sismoro; Atik Nurmasani; Anggit Ferdita Nugraha
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol 20 No 2 (2023): TECHNO Period of September 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33480/techno.v20i2.4330

Abstract

The prevalence of mental disorders in Indonesia is increasingly significant, as seen from the 2018 Riskesdas data. Riskesdas records mental, emotional health problems (depression and anxiety) as much as 9.8%. This shows an increase when compared to the 2013 Riskesdas data of 6%. Based on these data, it can be said that many people still suffer from mental disorders. Meanwhile, the number of medical personnel, medicines and public treatment facilities for people with mental disorders is still limited. In addition, the lack of public awareness, concern and knowledge about mental health causes a lack of public interest in consulting a psychologist, so people tend to self-diagnose. One solution for self-diagnosis is to use an expert system. This study developed an expert system using the forward chaining method and certainty factor. Based on the research conducted, the results are as follows. First, the expert-based system that has been developed can help provide the results of a diagnosis that is carried out before there are complaints and will be detected early by efforts to increase awareness of the prevention of mental illness and reduce the tendency to self-diagnose. Second, applying the forward chaining method and certainty factor to this expert system can produce an accuracy rate of 95.918%. An expert has also validated these results; in this study, the expert was a psychologist at a hospital in Yogyakarta.