Ishartono ishartono
Universitas Padjadjaran

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENANGGULANGAN BENCANA OLEH ORGANISASI LOKAL DI KECAMATAN JATINANGOR Muhammad Fedryansyah; Ramdhan Pancasilawan; Ishartono ishartono
Share : Social Work Journal Vol 8, No 2 (2018): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.161 KB) | DOI: 10.24198/share.v8i2.18403

Abstract

Perubahan paradigma mendorong peran serta dari masyarakat untuk terlibat menjadi aktor utama dalam setiap aktivitas penanggulangan bencana. Bentuk dari keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana terdapat di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang melalui  organisasi lokal yaitu Jatinangor Emergency Responcse Community (Jersey).Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran organisasi lokal dalam penanggulangan bencana di Kecamatan Jatinangor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan interpretasi dari data primer maupun sekunder. Penelitian ini  juga melibatkan 20 orang informan sebagai sumber data primer.Hasil penelitian diketahui bahwa dalam siklus penanggulangan bencana, yaitu tahap pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana, Jatinangor Emergency Response Community melakukan tindakan pencegahan, peringatan dini, water rescue, pemberian bantuan logistik dan pemulihan kondisi lingkungan yang terdampak bencana.
PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL meilanny budiarti santoso; budhi wibhawa; Ishartono ishartono
Share : Social Work Journal Vol 8, No 1 (2018): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.999 KB) | DOI: 10.24198/share.v8i1.16111

Abstract

Sebagian orang tua ditakdirkan untuk memiliki anak dengan kondisi yang berbeda dan sering kali dinyatakan sebagai anak yang tidak normal. Dalam kondisi demikian, banyak orang tua yang tidak dapat menerima kenyataan jika anak yang dilahirkannya memiliki kekurangan atau kondisinya tidak sempurna seperti anak-anak lainnya. Hal tersebut pun terjadi pada orang tua yang memiliki anak dengan retardasi mental. Penerimaan orang tua terhadap anak dengan retardasi mental dapat dilihat dari beberapa poin berikut ini, yaitu: gambaran penerimaan orang tua terhadap anak dengan retardasi mental, faktor-faktor penerimaan orang tua, serta proses yang dijalani oleh orang tua hingga penerimaan terhadap anak dengan retardasi mental dapat terwujud. Hal ini dikarenakan bagi anak dengan retardasi mental, orang tua merupakan orang yang terpenting serta guru pertama baginya dan sebagai sosok untuk memberikan dorongan, pujian maupun umpan balik. Penerimaan orang tua terhadap anak dengan retardasi mental sangat dipengaruhi oleh tingkat kestabilan dan kematangan emosi dari orang tua, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, dukungan anggota keluarga, struktur dalam keluarga, dan kultur yang melatarbelakangi keluarga.
PENGANGGULANGAN BENCANA DI MASYARAKAT DESA STUDI DI DESA CIPACING, DESA CILELES, DAN DESA CIKERUH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Muhammad Fedryansyah; Ramadhan Pancasilawan; Ishartono Ishartono
Share : Social Work Journal Vol 8, No 1 (2018): Share: Social Work Journal
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.137 KB) | DOI: 10.24198/share.v8i1.15961

Abstract

Wilayah Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana alam di Kabupaten Sumedang. Beberapa tahun terakhir, Kecamatan Jatinangor telah mengalami beragam bencana terutama banjir dan longsor. Penanggulangan terhadap dampak bencana, baik di pencegahan maupun penanganan, telah dilakukan oleh pemerintah daerah. Selain itu, masyarakat di desa-desa di Jatinangor juga terlibat dalam penanggulangan bencana, terutama di tahapan pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh masyarakat desa di Kecamatan Jatinangor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan interpretasi dari data primer maupun sekunder. Adapun lokasi yang dipilih adalah Desa Cipacing, Desa Cileles, dan Desa Cikeruh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari tiga tahapan penanggulangan bencana, yaitu pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana, dapat diiketahui adanya peran yang dilakukan oleh masyarakat desa. Meskipun demikian, masyarakat masih belum memahami bahwa aktifitas yang mereka lakukan tersebut merupakan bentuk dari penanggulangan bencana. Dengan demikian, pemerintah daerah Kabupaten Sumedang dapat merancang program mengenai penguatan kapasitas masyarakat desa dalam penanggulangan bencana, baik di tahap pra bencana, saat bencana, maupun pasca bencana.
TINGKAT PENDAPATAN PETUGAS K3L UNIVERSITAS PADJADJARAN Khofiyya Fathimah Az Zahra Fahdita; Ishartono Ishartono
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.731 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v5i2.18365

Abstract

ABSTRAKJatinangor dikenal sebagai wilayah pendidikan karena pembangunan kampus beberapa institusi perguruan tinggi, yaitu UNPAD di Desa Hegarmanah dan Desa Cikeruh, IPDN (sebelumnya bernama STPDN) di Desa Cibeusi, IKOPIN di Desa Cibeusi, dan ITB di Desa Sayang. Karena adanya perubahan tatanan struktur sosial, maka mata pencaharian masyarakat Kabupaten Sumedang mulai berubah yang awalnya sebagai petani sekarang bekerja sebagai pekerja buruh, bekerja di tempat-tempat institusi pendidikan dan lain-lain. Salah satunya bekerja sebagai petugas K3L Universitas Padjadjaran. Petugas K3L Universitas Padjadjaran ini berasal dari warga masyarakat Kabupaten Sumedang yang ingin mencari atau menambah penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak-anaknya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dominan petugas K3L ini berasal dari kaum wanita yang sudah berstatus kawin. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa yang membayar upah petugas K3Ladalah Universitas Padjadjaran bukan kontraktor atau perusahaan jasa. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat pendapatan petugas K3L Universitas Padjadjaran. Berdasarkan hasil penelitian pendapatan yang diterima oleh petugas K3L Universitas Padjadjaran adalah sebesar Rp. 750.000/bulan. Jika dibandingkan dengan UMKabupaten Sumedang tahun 2017, yaitu sebesar Rp. 2.678.028,99/bulan maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan petugas K3L Universitas Padjadjaran termasuk rendah. Adapun untuk mendapatkan informasi mengenai data-data yang mendukung terhadap penelitian yang kami lakukan ialah dengan menggunakan metode wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner dan pendekatan kuantitatif. ABSTRACTJatinangor is known as an educational area due to the construction of several university campuses, namely UNPAD in Hegarmanah and Cikeruh villages, IPDN (formerly STPDN) in Cibeusi Village, IKOPIN in Cibeusi Village, and ITB in Sayang Village. Due to the change of the structure of the social structure, the livelihood of the people of Sumedang Regency began to change which initially as farmers now work as laborers, work in places of educational institutions and others. One of them works as an officer of K3L Universitas Padjadjaran. The K3L officer of Padjadjaran University is from Sumedang people who want to find or supplement the family's income to meet their daily needs and education cost of their children. The results of this study indicate that the dominant K3L officer is derived from women who have married status. This study also shows that those who pay K3L officer wage is Padjadjaran University is not contractor or service company. This research intends to know the income level of K3L officer of Padjadjaran University. Based on the results of research income received by officers K3L Padjadjaran University is Rp. 750.000 / month. Compared with the Sumedang MSE in 2017, which is Rp. 2.678.028,99/ month it can be concluded that the income level of K3L officers of Universitas Padjadjaran is low. As for getting information about the data that support the research we do is to use structured interview method by using questionnaire and quantitative approach.
PEKERJAAN SOSIAL: BEKERJA BERSAMA ORANG DENGAN GANGGUAN BIPOLAR meilanny budiarti santoso; budhi wubhawa; Ishartono Ishartono; franzeska venty
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.44 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v5i1.16019

Abstract

Penderita gangguan bipolar mengalami kondisi suasana hati yang berubah secara signifikan. Terdapat dua fase yang dialami oleh penderita, yaitu fase mania dengan perasaan gembira yang berlebihan, dan fase depresi dengan perasaan sedih yang juga berlebihan, bahkan dapat menimbulkan keinginan bunuh diri. Penyebab gangguan bipolar dapat dilatarbelakangi oleh faktor genetika, biologis, maupun lingkungan. Penanganannya tidak lepas dari pengobatan dan perawatan secara medis, perawatan mental dan dukungan secara sosial dengan melibatkan psikiater, perawat, dan pekerja sosial dalam satu tim yang terlibat dan bekerja bersama-sama dengan penderita untuk kesembuhannya. Pada konteks pekerjaan sosial, profesi pekerja sosial menawarkan dukungan kepada individu yang menderita gangguan bipolar serta dukungan keluarga yang dapat membantu keberlangsungan proses penyembuhannya. Pekerja sosial juga dapat memberikan layanan berupa pertemuan rutin, baik untuk melakukan konseling maupun pemecahan masalah dan gejala kekambuhannya, dan melalui penugasan dalam kelompok yang dihadiri oleh penderita, layanan manajemen kasus untuk mengakomodasi kebutuhan dan bantuan klien, bahkan memberikan layanan dukungan kepada keluarga untuk membantu mereka dalam masa penyembuhannya.