Hastaniah Hastaniah
Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Inventarisasi Tumbuhan Tingkat Pancang Dan Semai Berkhasiat Obat Di Lembo Yang Digunakan Oleh Suku Dayak Tunjung Kampung Ngenyan Asa Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat Eldi Parliansyah; Paulus Matius; Hastaniah Hastaniah; Yosep Ruslim
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VII Nomor 2 Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v7i2.189

Abstract

Salah satu cara pengelolaan hutan oleh masyarakat tradisional suku Dayak di kabupaten Kutai Barat adalah dengan menanam berbagai macam tumbuhan buah-buahan lokal yang biasa mereka sebut lembo. Selama ini lembo dikenal luas sebagai penghasil buah-buahan, namun pada penelitian ini bertujuan untuk mempelajari manfaat lain yang dapat diperoleh dari lembo tersebut, yang dalam hal ini adalah pemanfaatan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan obat tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hasil inventarisasi dua lokasi lembo yaitu di lembo labakng iweeq dan lembo labakng mooq, pada lokasi pertama diperoleh tumbuhan tingkat pancang 43 jenis dari 22 famili dengan jumlah individu 1.255 dan dengan kerapatan 125.946 individu ha-1, tingkat semai dan tumbuhan bawah 54 jenis dari 35 famili kerapatan 6.784 individu ha-1, Pada lokasi kedua diperoleh, tingkat pancang 33 jenis dari 20 famili dengan kerapatan 3.961 individu ha-1, semai dan tumbuhan bawah 35 jenis dari 25 famili dengan kerapatan 3.961 individu ha-1. Hasil wawancara tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat ditemukan 34 jenis dalam 27 famili tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mengobati 37 macam penyakit diantaranya adalah, Poikilospermum suaveolens (Blume) Merr yang digunakan untuk mengobati kencing batu, sakit pinggang, kanker, sariawan, penambah berat badan. Eurycoma longifolia Jack diginakan untuk mengobati rematik, tipes, sakit pinggang, susah buang air kecil, luka luar dan impoten. Fordia splendissima (Blume ex Miq.) Buijsen digunakan untuk penawar racun binatang, keracunan makanan, bedak dan peralatan dalam ritual pengobatan. Proses pengolahan yang paling banyak dilakukan sebelum pemakaian adalah dengan merebus bagian tumbuhan dan meminumnya 11 jenis (20%), pemanfaatan bagian tumbuhan secara langsung 10 jenis (19%), sebagai peralatan dalam ritual pengobatan 8 jenis (15%).
KEANEKARAGAMAN JENIS LIANA PADA PAPARAN CAHAYA BERBEDA DI HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS MULAWARMAN Nur Hidayah; Rita Diana; Hastaniah Hastaniah
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.065 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v1i2.1019

Abstract

Liana merupakan tumbuhan memanjat dan membelit pada tumbuhan lain untuk memperoleh cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mengetahui keanekaragaman jenis liana pada kondisi paparan cahaya yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling, teknik pengambilan data menggunakan metode transek dengan panjang 100 meter dan lebar 20 meter pada tiga paparan cahaya berbeda yaitu paparan cahaya terbuka sebesar 261.200 lux, paparan cahaya sedang sebesar 3.141 lux dan paparan cahaya tertutup sebesar 943 lux. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa liana yang hadir pada lokasi dengan paparan cahaya terbuka memiliki jumlah individu terbesar sebanyak 1227 individu yang terdiri dari 3 jenis, pada lokasi dengan paparan cahaya sedang liana yang hadir sebanyak 20 jenis dengan jumlah individu sebanyak 956 individu, sementara pada lokasi dengan paparan cahaya tertutup jenis liana yang hadir sebanyak 26 jenis dengan jumlah individu sebanyak 102 individu. Total individu yang hadir pada 3 lokasi adalah sebanyak 2285 individu yang terdiri dari 38 jenis. Indeks Dominansi pada lokasi terbuka sebesar 0,96 dan Indeks Dominansi pada lokasi tertutup sebesar 0,07. Indeks Keanekaragaman terendah pada lokasi terbuka sebesar 0,12 dan indek keanekaragaman tertinggi pada lokasi tertutup sebesar 2,88 dimana nilai ini secara umum menunjukkan indek keanekaragaman pada tingkat sedang.
Identifikasi Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Jenis-Jenis Tumbuhan Untuk Ketahanan Pangan Dan Obat-Obatan Yustina Anggraini; Paulus Matius; Hastaniah Hastaniah; Rita Diana
MAKILA Vol 14 No 2 (2020): Makila : Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.624 KB) | DOI: 10.30598/makila.v14i2.2590

Abstract

This research aims to inventory local wisdom in the management and utilization of plants as food and medicine by local communities. The method conducted in this study is the purposive sampling method that aims to inventory plant species, direct observation, and analyze data by calculating density and basal area. The results showed 243 individual plants, consisting of 53 types of trees from 17 families, and found 29 types of plants were used as food and medicine. The utilization of plants by local communities varies. People use plant species for various benefits, namely foodstuffs, building materials, handicrafts, and traditional medicines. Local wisdom in the local community is the knowledge that lasts for generations and has a symbiotic relationship of mutualism with the forest ecosystem at the research site.