Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Antara Persepsi Diri Dengan Kebahagiaan Pada Remaja Amherstia Pasca Rina; Herlan Pratikto; Ricky Alejandro Mart
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 7, No 2 (2022): Volume 7 Nomor 2, Mei 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.114 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v7i2.931

Abstract

Remaja merupakan masa yang pelik dan penuh tantangan. Mencapai kebehagiaan akan membantu remaja untuk melewati masa perkembangannya dengan baik dan bermakna. Pencapaian kebahagiaan tidak lepas dari cara pandang remaja terhadap dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi diri dengan kebahagiaan pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Partisipan dalam penelitian ini sejumlah 306 remaja. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) for Windows Release versi 20.00. Berdasarkan hasil analisis data uji korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai sebesar 0,706 dengan p = 0,000 (p < 0,001) sehingga terdapat korelasi antara variabel persepsi diri dan variabel kebahagiaan. Jika dibandingkan dengan r tabel maka diperoleh hasil r hitung 0,706 > r tabel (0,148) pada taraf signifikansi 1%, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara persepsi diri dan kebahagiaan.
Psikoedukasi Seks untuk Mencegah Pelecehan Seksual pada Anak Prasekolah Anugrah Sulistiyowati; Andik Matulessy; Herlan Pratikto
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 6 No. 1 (2018): Januari
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.552 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v6i1.5171

Abstract

Abstrak. Pelecehan seksual pada anak adalah perilaku yang mengarah pada hal yang bersifat seksual pada anak, tidak dikehendaki oleh anak, serta menimbulkan dampak negative pada anak. Kasus pelecehan seksual pada anak semakin meningkat pertahunnya sehingga perlu dilakukan pencegahan melalui psikoedukasi seks pada anak prasekolah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi seks dalam meningkatkan pengetahuan tentang pelecehan seksual anak prasekolah. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest posttest. Subyek yang digunakan dalam penelitian adalah siswa TK atau prasekolah sebanyak 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan yang dipilih secara purposif. Penelitian ini dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon singed rank digunakan untuk mengukur pengaruh psikoedukasi seks untuk meningkatkan pengetahuan tentang pelecehan seksual pada anak prasekolah sebelum dan sesudah intervensi. Didapatkan nilai z sebesar -3.926 dengan p=0.000 (p<0.01) hal ini menunjukan pengetahuan tentang pelecehan seksual pada anak setelah diberikan intervensi meningkat, namun tidak ada perbedaan pengetahuan antara anak laki-laki dengan anak perempuan.Kata kunci: Pelecehan seksual anak, psikoedukasi seksAbstract. Child Sexual Abuse is a form of violation against children’s right and it leads to various negative effects on them. Child Sexual Abuse cases is growing day each day. In order to protect them, it is necessary to conduct primary prevention through improving knowledge about child sexual abuse towards pre-school children. This study aimed to observe the effectiveness of psycho sexual education to improve child sexual abuse knowledge among pre-school girl and boy. This study used quantative method with one group pre-test post-test group design. The subjects of this study were pres-school student (kindergarten students) selected by purposive sampling method. Wilcoxon Sign-Ranked Test used to measure the effect of psycho sexual education to improve child sexual abuse knowledge among pre-school students before and after intervention gained z score -3,926 at p0.000 (p<0.01). This results showed there was sexual abuse knowledge improvement towards children after given intervention, but there was sexual abuse knowledge improvement no differences between girl and boy students.Key words : Child sexual abuse, Psychoeducation Sex
KONSEP DIRI, KEMATANGAN EMOSI DAN KECENDERUNGAN MENYONTEK Risaniatin Ningsih; Herlan Pratikto
Jurnal Psikologi Tabularasa Vol 7, No 2 (2012): Vol.7, No.2 (2012) Agustus 2012
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.435 KB) | DOI: 10.26905/jpt.v7i2.198

Abstract

Abstract This research aims to find out the relationship between self-concept and emotional maturity with the tendency of cheating. This research is the kind of analytic research where its population totaled 1,516 quantitative people are students of class X, XI, and XII SMK PGRI 1 Kediri. The research was done by taking a sample of 125 students of class XI. Research data collected by using the tools in the form of three scales according the number of the variable self concept scale research i.e., scale of maturity and emotional tendencies scale cheated. After all the collected data, then do a test validity and reliability test to make sure that all the instruments used in this research worthy. Test results are all the instruments (scales) were declared invalid and reliabel. After that is done using the program correlation test with SPSS for windows release 16. The test results show that there is no correlation relationship between self-concept and tendency of cheating. Similarly, there is no relationship between emotional maturity with the tendency of cheating. Keywords: self concept, emotional maturity, the tendency of cheating
EFEKTIFITAS SELF TALK THERAPY PADA PERILAKU SELF INJURY Febryanita Rahmadaningtyas; Herlan Pratikto
Edu Consilium : Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : State Islamic Institute of Madura.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1905/ec.v1i2.3716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas self talk therapy dapat membantu menurunkan stress pada perilaku injury. Artinya self talk therapy dapat berpengaruh secara positif untuk menurunkan stress yang menjadi salah satu pemicu dari perilaku self injury . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi di Surabaya yang telah melakukan perilaku self injury  selama hampir 4 tahun. Perilaku self injury  adalah melukai atau menyakiti diri sendiri namun tidak untuk bunuh diri tetapi sebagai media untuk mengungkapkan emosi yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Perilaku self injury yang dilakukan subjek dalam penelitian ini adalah dengan menyayat lengannya menggunakan benda tajam hingga mengeluarkan darah. Darah yang keluar dari luka sayatan yang ia buat membuat ia merasa lebih tenang dan emosi negative yang ia rasasakan secara bersamaan juga ikut keluar. Tujuan dari perilaku self injury ini hanya sebatas untuk melukai dirinya sendiri tidak berniat untuk melakukan bunuh diri. Dari hasil penelitian didapatkan jika self talk efektif untuk menurunkan stress terhadap perilaku self injury. Selain itu juga ditemukan jika self talk dapat digunakan sebagai self reminder bagi subjek ketika perasaan atau emosi pemicu self injury itu timbul.
Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Self Acceptance dan Happiness pada Korban Orangtua Bercerai Akta Ririn Aristawati; Ananda Putri; Herlan Pratikto
Philanthropy: Journal of Psychology Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/philanthropy.v7i1.5396

Abstract

Abstract: This study aims to determine the effect of forgiveness therapy to increase self-acceptance and happiness in victims of divorced parents. This study used a quantitative experimental method with a pretest-posttest control group design involving 8 early adults with an age range of 20 to 30 years, which were divided into 2 (two) groups, namely 4 people in the experimental group and 4 people in the control group. Data were obtained through 2 scales, namely the self-acceptance scale and the happiness scale which were given before and after treatment in the form of forgiveness therapy. This study used the Mann Whitney test with a value of p=0.021 (p<0.05) for self-acceptance and a value of p=0.020 (p<0.05) for happiness. These results indicate that forgiveness therapy can significantly increase self-acceptance and happiness in victims of divorced parents.Keywords: Forgiveness Therapy, Happiness, Self Acceptance Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh forgiveness therapy untuk meningkatkan self acceptance dan happiness pada korban orang tua bercerai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design yang melibatkan 8 orang dewasa awal dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun, yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu 4 orang dalam kelompok eksperimen dan 4 orang dalam kelompok kontrol. Data diperoleh melalui 2 skala yaitu skala self acceptance dan skala happiness yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan berupa forgiveness therapy. Penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney dengan nilai p=0,021 (p<0,05) untuk self acceptance dan nilai p=0,020 (p<0,05) untuk happiness. Hasil ini menunjukkan bahwa forgiveness therapy dapat meningkatkan self acceptance dan happiness pada korban orang tua bercerai secara signifikan.Kata Kunci: Forgiveness Therapy, Happiness, Self Acceptance