Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Prediksi Konsentrasi Co2 pada Cerobong Asap dari Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Duri Yulia Fitri; Sri Fitria Retnawaty
Jurnal Ilmu Fisika (JIF) Vol 7 No 2 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.7.2.69-77.2015

Abstract

PT. PLN Persero Pekanbaru Riau merencanakan pembangunan PLTMG Duri yang berlokasi di Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Bahan bakar yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut adalah minyak solar High Speed Diesel (HSD) dan gas alam Liquefied Natural Gas (LNG) yang merupakan bahan bakar fosil yang dapat menghasilkan beberapa zat salah satunya adalah  karbon dioksida (CO2). CO2  merupakan FE (Faktor Emisi) terbesar yang dihasilkan dari bahan bakar LNG dan HSD. Untuk mengetahui konsentrasi CO2 di atmosfer maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan model dispersi Gaussian dan menggunakan data meteorologi tahun 2012 yang diperoleh dari Bandar Udara Pinang Kampai Dumai (BUPKD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gas emisi CO2 sangat dipengaruhi oleh faktor meteorologi. Nilai konsentrasi CO2 maksimum dari bahan bakar LNG terjadi pada bulan Nopember dan Desember pada titik koordinat 800 m dari cerobong asap yaitu 285,77 µg/m3 dan 284,62 µg/m3 secara berurutan. Begitu pula nilai konsentrasi CO2 dari bahan bakar HSD, nilai konsentrasi maksimum juga terjadi pada bulan Nopember dan Desember yaitu 2127,31 µg/m3 dan 2118,78 µg/m3. Pada stabilitas atmosfer A pada bulan juni, gas emisi CO2 maksimum menyebar pada jarak 300 m dari cerobong, sedangkan pada stabilitas atmosfer C pada bulan Nopember dan Desember menyebar pada jarak 800 m dari cerobong. bahwa semakin besar kecepatan angin, konsentrasi maksimum polutan semakin dengan jarak sebaran semakin kecil.
SINKRONISASI FRAME PADA MODEM OFDM DALAM RENTANG FREKUENSI AUDIO Yulia Fitri
Sistem Informasi Vol 3 No 1 (2012): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v3i1.152

Abstract

Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) adalah sebuah teknik transmisi paralel menggunakan banyak frekuensi yang saling tegak lurus (orthogonal) sebagai carrier-nya. OFDM telah dikembangkan untuk berbagai aplikasi sistem telekomunikasi karena transmisi data berkecepatan tinggi dan efisiensi dalam pemakaian bandwidth. Namun, OFDM juga memiliki kelemahan terutama kesalahan dalam menentukan awal data sinyal. Pada penelitian ini, sinkronisasi frame modem OFDM didesain untuk menentukan awal data sinyal yang ditransmisikan dalam rentang frekuensi audio. Sinkronisasi frame ini menggunakan teknik cross correlation preamble. Sistem dimodelkan dan disimulasikan menggunakan software Matlab dan diimplemantasikan pada OMAP L137 TMS320C6747. Dari hasil simulasi, variasi frekuensi preamble tidak mempengaruhi performa sinkronisasi frame. Pada implementasi secara real time, sinkronisasi frame modem OFDM menghasilkan suara dan spektrum yang jelas pada frekuensi preamble lebih besar dari 250 Hz.
ANALISA DAMPAK BUNYI YANG DIHASILKAN OLEH BANDAR UDARA (BANDARA) SULTAN SYARIF KASIM II (SSK II) TERHADAP AMBANG PENDENGARAN SISWI SMK NEGERI PERTANIAN TERPADU PEKANBARU Reka Wahyuni; Sri Fitria Retnowaty; Yulia Fitri
Sistem Informasi Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v3i2.155

Abstract

The airport of Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru is the only one airport located in Pekanbaru city, Riau province and it is the media of air transportation that operates airplane. Sound intensity of plane could create the noisy that effect to psychological disturbance, physical disturbance and communicative disturbance. According to firmness of the head of ministry LH No.48/MENLH/11/1996 about standard quality of noisy level for environmental activities around school is 55 dBA. The objective of this study was to measure sound intensity at state vocational high school integrated agriculture Pekanbaru located at noisy area using Sound level meter digital and in order to find out its effect to the level of students’ auditory using Gurputala. On the results of research the intensity of sound obtained each day since Monday to Saturday was on average 69.46 dBA and the higher intensity was 93.1 dBA. And the results of inspection using garputala with 10 female students that for Rinne test 100% normal, but for Weber test 50% the students faced lateralization on right ear. And then for Schwbach the auditory of female students decreases. Thus, the attention of people and government is needed to overcome this problem, one of the ways is planting many trees at school environment and simple air proof in classroom. To obtain the score of auditory step it needs furthermore study using Audiometry to measure auditory step.
ANALISIS PERUBAHAN SUHU DAN TEKANAN UDARA PERMUKAAN TERHADAP PERTUMBUHAN AWAN CUMULONIMBUS (Cb) di BANDAR UDARA (BANDARA) SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU Krispina Br Damanik; Yulia Fitri; Sanya Gautami
Sistem Informasi Vol 6 No 02 (2016): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v6i02.492

Abstract

The formation of the Cumulonimbus (Cb) cloud is very important to be analyzed, because it may cause weather changes which is very dangerous for flight activities. This research will analyze the formation of the Cb at Pekanbaru. The data about air temperature and pressure taken on October – December 2012 at Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru. The analysis about the formation of Cb needed to help the focecaster to give information or suggestion about the Cb formatting. The information showed that there is temperature and pressure changes which is inversely proporsional. When the temperature up, the pressure down. This analysis said that the Cb formation on October – December 2012, 79 % tended to be started with cumulus cloud. On October, there is temperatureascension from 07.00 am to 02.00 pm about 7,5 oC and the pressure decrease from 10.00 am to 04.00 pm is about 4,5 mb with 12,5 % Cb formation. On November, there is temperature ascension about 7,6 oC from 07.00 am to 02.00 pm. The pressure decreased about 4,6 mb at 10.00 am to 04.00 pm with 16,3 % Cb formation. On December, from 07.00 am to 02.00 pm, the temperature ascends about 7,1 oC and the pressure decreases about 4,1 mb with 11,9 % Cb formation. The analysis showed the higher temperature, the lower pressure make the Cb formation is bigger.
UJI KARAKTERISTIK FISIS, pH DAN ORGANOLEPTIK PADA MINYAK JELANTAH DENGAN PENAMBAHAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) - Misrawati; Sri Fitria Retnawaty; Yulia Fitri
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v5i2.582

Abstract

Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Meningkatnya harga minyak goreng dikalangan masyarakat dengan perekonomian rendah, merupakan salah satu faktor penyebab pemakaian minyak goreng berulang kali (minyak jelantah). Penggunaan minyak jelantah secara berulang kali dapat membahayakan kesehatan, seperti keracunan, diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, kanker dan lain-lain. Telah dilakukan penelitian uji karakteristik fisis, pH dan organoleptik pada minyak jelantah dengan penambahan buah mengkudu blender dan potong. Parameter yang diukur adalah uji fisis (viskositas, massa jenis, ORP, konduktivitas listrik, resistivitas), pH dan organoleptik (bau dan rasa). Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk uji fisis pada minyak jelantah yang ditambah mengkudu potong dan blender, memiliki karakteristik fisis yang tidak jauh berbeda. Akan tetapi, untuk uji pH terdapat satu jenis sampel, penambahan buah mengkudu potong dengan massa 75 gram memiliki nilai pH yang lebih tinggi dari pada sampel minyak murni dan sampel minyak jelantah, mungkin disebabkan oleh pengaruh suhu pada saat pengambilan sampel. Untuk hasil uji organoleptik, minyak jelantah yang ditambahkan dengan mengkudu potong cenderung lebih disukai dari pada mengkudu blender.
INTERPRETASI CITRA RADAR (RADIO DETECTION AND RANGING) DOPPLER BMKG (BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA) PEKANBARU DALAM MEMPREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA PEKANBARU Dini Aprianti; Arysthya Ardhitama; Yulia Fitri
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v5i2.583

Abstract

In a study of Indonesia is located in the geographic equator. Because of the location of Indonesia became the country's tropical climate, which is marked with rainfall almost throughout the year occur with a high enough intensity. The negative impact of high rainfall that flooded, because the volume of water will overflow and uncontrolled. To measure the amount of rainfall in an area used rain gauges infernal surface manual and automatic. However, rain gauges and automatic manual still has the disadvantage that it can not predict what happens next. Radar imagery is one of the modern gauges and able to provide more accurate data. The radar also can detect the intensity of rainfall in bad weather conditions such as rain storms, floods, tornadoes and lightning. So from the description above, rainfall predictions will be verified from the results of the Doppler radar image interpretation with rain gauges located in Pekanbaru BMKG based on observational data were analyzed with a test statiskit MAE test, degree of homogeneity, and the value of the correlation coefficient. Based on the test results Statistics. Such as: MAE test, Correlation Coefficient and Homogeneity Test, the radar is able to predict the rainfall in Pekanbaru correctly.
UJI pH DAN FISIS AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR - Sudarto; Sri Fitria Retnawaty; Yulia Fitri; Aji Suroso
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v5i2.587

Abstract

Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) merupakan tempat yang praktis untuk melakukan pengisian air minum. Pada saat ini di Kecamatan Tapung telah banyak berdiri usaha pengisian air minum isi ulang. Sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan di Kecamatan Tapung terdapat 30 DAMIU. Untuk mengetahui karakter fisis dan pH dari air pada DAMIU tersebut maka perlu dilakukan uji fisis dan pH. Parameter fisis yang diuji yaitu viskositas, massa jenis, Total Padatan Terlarut (TPT), salinitas, konduktivitas listrik, resistivitas, dan Oxidation Reduction Potential (ORP). Hasil pengujian menunjukkan jika hanya terdapat beberapa depot (DAMIU) yang memiliki nilai pH sesuai dengan standar PERMENKES yaitu depot 2, 3, 7 dan 23 dari 30 depot yang diuji. Dan untuk depot lain nilai pH berada di bawah standar PERMENKES yaitu 6,5 - 8,5 sehingga bersifat asam. Sedangkan untuk hasil dari uji fisis (Massa Jenis dan TDS), seluruh depot memenuhi standar PERMENKES. Sedangkan hasil uji fisis lainnya yaitu viskositas, ORP, Salinitas, Konduktivitas dan Resistivitas memiliki nilai yang sama dengan nilai air yang digunakan sebagai standar (acuan). Dari hasil penelitian secara umum DAMIU di Kecamatan Tapung memiliki karakteristik fisis yang sama dengan sir standar (acuan) dan memenuhi standar PERMENKES.
UJI KARAKTERISTIK FISIS, pH DAN ORGANOLEPTIK SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DENGAN PENAMBAHAN PENGAWET SINTETIS DAN PENGAWET ALAMI - Sumardilan; Sri Fitria Retnawaty; Yulia Fitri; Aji Suroso
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v5i2.588

Abstract

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan salah satu spesies dalam family belimbing (Averrhoa). Belimbing wuluh kurang diminati oleh masyarakat jika dikonsumsi secara langsung karena rasanya yang sangat asam. Maka perlu melakukan pengolahan pada belimbing tersebut agar disukai oleh banyak orang. Salah satu caranya yaitu dengan membuat sari buah dari belimbing wuluh dengan penambahan gula dan diberi pengawet makanan agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Untuk itu, maka dilakukan penelitian uji karakteristik fisis, pH dan organoleptik pada sari buah belimbing wuluh, agar dapat diketahui apakah ada perubahan Karakteristik fisis pH dan Organoleptik setelah diberikan penambahan gula, pengawet sintetis (natrium benzoat) dan pengawet alami (minyak cengkeh). Dan parameter fisis yang digunakan yaitu massa jenis, ORP (Oxidation Reduction Potential), TDS (Tottal Disolve Solid), salinitas, resistivitas, konduktivitas serta uji organoleptik berupa uji rasa, warna dan bau. Dari hasil penelitian di laboratorium menunjukkan jika semakin banyak penambahan pengawet sintetis maka nilai pH, massa jenis, ORP TDS, salinitas, resistivitas dan konduktivitas semakin tinggi. Sedangkan semakin banyak penambahan pengawet alami maka nilai pH, massa jenis, ORP TDS, salinitas, resistivitas dan konduktivitas semakin rendah. Hal tersebut disebabkan karena pengawet alami merupakan minyak yang mudah teroksidasi.
APLIKASI PENGENALAN UCAPAN SEBAGAI PENGENDALI AC DENGAN EKSTRAKSI CIRI MEL-FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENTS (MFCC) DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) PROPAGASI BALIK Yulia Fitri; Sri Fitria Retnawaty; Nurul Zecha
Sistem Informasi Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v8i2.712

Abstract

Perkembangan teknologi dalam bidang Pengolahan Sinyal Digital (Digital Signal Processing) telah membawa dampak positif dalam kehidupan manusia. Pengenalan sinyal digital dapat dikembangkan keberbagai aplikasi yang dapat mempermudah kehidupan manusia. Salah satu perkembangannya adalah dibidang pengenalan suara. Dalam penelitian ini dibuat salah suatu sistem pengendali AC. Pengenalan suara meliputi 4 kata yaitu, “Hidup” “Dingin” “Sedang” dan “Mati” dengan pengucapan pola benar dan pengucapan pola salah. Untuk pengenalan ini meliputi proses digitalisasi kemudian ekstraksi ciri menggunakan metode MFCC hasil dari proses MFCC berupa koefisien, koefisien ini yang dijadikan sebagai input pada Jaringan Saraf Tiruan (JST) Propagasi Balik untuk proses pengenalan. Jumlah responden berjumlah 16 orang terbagi atas 2 kelompok, dimana kelompok responden pertama data yang digunakan diuji dimana data dilatih terlebih dan kelompok responden kedua data yang digunakan diuji tanpa melalui proses latih. Hasil uji responden kelompok pertama dengan pengucapan pola benar mencapai tingkat keberhasilan rata-rata 83%, untuk pola yang salah mencapai 90%. Sedangkan untuk kelompok kedua dengan pengucapan pola benar sistem mampu mengenali 77%, dan untuk pengucapan dengan pola salah sistem mampu mengenali 72%.
PERANCANGAN ALAT DIGITAL PENGUKUR INTENSITAS RADIASI MATAHARI DAN LAMA PENYINARAN MATAHARI Yulia - Fitri; Bibin - Sulianto; Neneng - Fitrya; Sri Fitria Retnowati
Sistem Informasi Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v9i1.1069

Abstract

Intensitas radiasi matahari dan lama penyinaran matahari mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan cuaca. Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari yaitu Phyrometer sedangkan lama penyinaran matahari diukur dengan alat Campbell Stokes dengan mengukur panjang jejak bakar di pias matahari. Prototype yang dirancang bertujuan sebagai alat alternatif untuk mengukur intensitas radiasi matahari dan lama penyinaran matahari. Prototype mengukur intensitas radiasi matahari dan lama penyinaran matahari menggunakan sensor LDR. Data intensitas radiasi matahari yang diperoleh dari prototype diolah menjadi data penyinaran matahari dengan metode regresi linear. Hasil data intensitas radiasi matahari yang diperoleh dari prototype dengan Phyrometer sebagai alat pembanding menggambarkan trend grafik yang sama. Hasil data lama penyinaran matahari dari prototype juga menggambarkan trend yang sama dengan alat pembanding Phyrometer dan pias matahari.