Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IDENTIFIKASI KANDUNGAN BORAKS TERHADAP ROTI BANTAL KOMERSIL DAN TRADISIONAL DI KECAMATAN BLANG PIDIE Hardiana Hardiana; Yuni Dewi Safrida; Azmalina Adriani; Raihanaton Raihanaton; Selvia Maulidda
Lantanida Journal Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : UIN AR-RANIRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/lj.v8i1.6344

Abstract

Bread is one type of food that is much in demand by the public because of its practical form and has various types of flavors, affordable prices and easy to get. To maintain bread more durable not easy to moldy and not easily damaged often added and abused preservatives such as borax. The research objective is to determine whether or not the borax content of commercial and traditional pillow bread in Blang Pidie District. The method used is qualitative with a flame test and color test using turmeric paper. The results showed that all traditional and commercial pillow breads using the flame test and color test methods of the 9 samples showed no positive results (+), meaning that none contained borax which was negative (-). Based on this study it can be concluded that, obtained in both the flame test and the color test on the content of borax on bread sold in Blang Pidie District all of the samples were negative (-) did not contain borax.
Tumbuhan Obat, Desa Alue, Kabupaten Pidie. GAMBARAN PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT DESA ALUE KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE: GAMBARAN PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT DESA ALUE KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE Hardiana Hardiana; Fauziah; Azmalina Adriani; Fenti Rahmadan
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v1i2.14

Abstract

Tumbuhan merupakan sumber daya kekayaan alam Indonesia yang potensial, namun belum banyak dimanfaatkan. Banyak dari jenis tumbuhan yang bisa digunakan untuk obat seperti batang, biji,bunga, buah, kulit batang, daun dan getah. Penggunaan tumbuhan sebagai obat merupakan bagian dari budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis –jenis tumbuhan, bagian tumbuhan, dan jenis-jenis penyakit yang diobati dengan menggunakan tumbuhan sebagai obat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan metode survei yaitu melakukan wawancara semi struktual sebanyak 88 responden dengan berpedoman pada kuisioner yang sudah disiapkan. Penelitian dilakukan pada tanggal 25 juni sampai 5 juli 2020 di desa Alue, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. Cara pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat 28 famili dan 41 jenis tumbuhan obat. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun sebanyak 43 responden, dengan persentase (46.2%), dan yang paling sedikit adalah biji sebanyak 1 reponden, dengan persentase (1,1%), serta jenis penyakit yang diobati menggunakan tumbuhan obat sebanyak 29 jenis penyakit, yang yaitu paling tinggi lambung (18,4%), asam urat (13.3%) dan yang paling rendah asma (1.1%). Kata Kunci : Tumbuhan Obat, Desa Alue, Kabupaten Pidie.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN PALA (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus Hardiana Hardiana
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v2i1.40

Abstract

Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan multiguna karena setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan, minuman, dan obat-obatan. Daun pala merupakan salah satu bagian tanaman pala yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional serta mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, karena mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, dan tanin yang mengandung sifat seperti fenol, dimana senyawa fenol mampu memutuskan ikatan peptidoglikan yang dapat merusak dinding sel bakteri. Penelitian ini dilakukan untuk menguji daya hambat ekstrak etanol daun pala (Myristica fragrans Houtt) yang bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun pala pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu difusi disk (cara cakram), dengan menggunakan suatu kertas (paper disk). Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pada konsentrasi 20% zona bening yang terbentuk (11 mm) ,40% (13mm), 60% (13,5 mm), dan 80% (15 mm). Hal ini dapat dismpulkan bahwa ekstrak etanol daun pala mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan respon hambatannya kuat.
UJI CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR DI KELURAHAN LAMGAROT ACEH BESAR: UJI CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR DI KELURAHAN LAMGAROT ACEH BESAR Hardiana Hardiana; Yuni Dewi Safrida; Irma Zarwinda
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v3i1.77

Abstract

Air minum isi ulang merupakan air yang telah melalui proses pengolahan yang berasal dari mataair dan telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan airnya. Mutu air sangatmenentukan kelayakan air tersebut dikonsumsi. Air yang dapat dikonsumsi yaitu air yang bebasdari jenis bakteri yang berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya cemaranbakteri coliform di dalam air minum isi ulang di Kelurahan Lamgarot Aceh Besar. Penelitian inidilakukan menggunakan metode MPN. Sampel air minum isi ulang yang diambil yaitu dari 5depot air minum di Kelurahan Lamgarot Aceh Besar. Teknik pengambilan dilakukan secara totalsampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada uji praduga terhadap 5 sampel air minum isiulang semuanya positif bakteri coliform, dengan hasil indeks MPN yang ditunjukkan pada ujipenegasan yaitu pada sampel air minum A dan B (Rizka RO dan Dekya RO) dengan indeks MPN1898/100 ml, sampel air minum C (Riz Q RO) dengan indeks MPN 18/100 ml, sampel air minumD (Simpang 4 RO) dengan indeks MPN 15/100 ml, dan sampel air minum E (Ikhsan RO) denganindeks MPN 11/100 ml. Hasil ini menunjukkan semua sampel air minum isi ulang di KelurahanLamgarot Aceh Besar secara mikrobiologis tidak layak dikonsumsi karena tidak memenuhipersyaratan Permenkes RI Nomor 429/MENKES/PER/IV/2010 yaitu 0/100 ml atau harus bebasdari mikroorganisme pathogen yang biasanya berasal dari tinja
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK METANOL DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Hardiana Hardiana; Yuni Dewi Safrida; Azmalina Adriani; Saudah
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v3i2.103

Abstract

ABSTRAK Daun tapak liman (Elephantopus scaber L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, fenol, tannin, saponin, dan alkaloid, sehingga dapat mengobati penyakit diantaranya demam, malaria, batuk, disentri, dan diare. Pemberian antibakteri ekstrak methanol daun tapak liman merupakan salah satu cara untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Penelitian bertujuan untuk mengetahui diameter zona hambat (sekeliling daerah tersebut tidak ditumbuhi bakteri) dari ekstrak methanol antibakteri daun tapak liman (Elephantopus scaber L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Metode yang digunakan yaitu eksperimental secara Difusi disk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat ekstrak methanol daun tapak liman (Elephantopus scaber L) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 25% dengan rata-rata zona hambat yaitu 10,6 mm, 50% (15,6mm), 75% (20,3 mm), dan 100% (22,6 mm). Berdasarkan hasil, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak methanol daun tapak liman dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escheria coli yang ditandai dengan adanya zona bening disekitar paper disk. Kata Kunci: difusi disk, daun tapak liman, antibakteri,Escherichia coli ABSTRACT (Elephantopus scaber L) leaves can inhibit the growth of bacteria because they contain secondary metabolite compounds such as flavonoids, phenols, tannins, saponins and alkaloids, so they can treat diseases including fever, malaria, cough, dysentery and diarrhea. Providing antibacterial methanol extract from Tapak Liman leaves is one way to inhibit the growth of Escherichia coli bacteria. The research aims to determine the diameter of the inhibition zone (the area around which bacteria do not grow) of the antibacterial methanol extract of tapak Liman (Elephantopus scaber L) leaves on the growth of Escherichia coli bacteria with concentrations of 25%, 50%, 75% and 100%. The method used is experimental disk diffusion. The results showed that the diameter of the inhibitory zone of the methanol extract of tapak Liman (Elephantopus scaber L) leaves on the growth of Escherichia coli bacteria at a concentration of 25% with an average inhibitory zone of 10.6 mm, 50% (15.6 mm), 75% (20 .3 mm), and 100% (22.6 mm). Based on the results, it can be concluded that the methanol extract of tapak Liman leaves can inhibit the growth of Escherichia coli bacteria which is indicated by the presence of a clear zone around the paper disk. Keywords: disk diffusion, tapak Liman leaves, antibacterial, Escherichia coli