Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI KOMPARASI PERILAKU STRUKTUR SISTEM RANGKA BERPENGAKU EKSENTRIK TIPE D TERHADAP SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN Maizuar Maizuar; Burhanuddin Burhanuddin
TERAS JURNAL Vol 2, No 4 (2012): Teras Jurnal, Vol 2, No 4, Desember 2012
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.581 KB) | DOI: 10.29103/tj.v2i4.56

Abstract

Salah satu upaya mengoptimalkan kelebihan struktur baja adalah dengan menggunakan konfigurasi Sistem Rangka Berpengaku Eksentrik (SRBE) sebagai sistem rangka struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bresing eksentrik terhadap perilaku struktur dan membandingkan perilaku struktur SRPMK dan SRBE terhadap beban gempa. Dalam studi ini didesain sebuah portal baja beraturan menggunakan bresing tipe D dengan jumlah lantai 10. Perencanaan didasarkan pada SNI 03-1729- 2002 dan SNI 03-1726-2003. Sebagai pembanding turut didesain gedung yang sama namun tanpa menggunakan bresing agar dapat dilihat pengaruh penambahan bresing eksentrik terhadap struktur tersebut ketika bekerja beban gempa. Hasil analisis menunjukkan bahwa SRPMK dan SRBE memiliki pola mode shape yang hampir sama. Penambahan bresing secara nyata dapat meningkatkan kapasitas struktur terhadap beban lateral secara umum sebesar 28,317% pada sumbu X dan 20,133% pada sumbu Y. Struktur SRBE memiliki kekakuan elastik dan pasca-elastik serta mekanisme pelelehan yang lebih baik dibandingkan struktur SRPMK.Kata Kunci : Komparasi, Perilaku, SRPMK, SRBE
ANALISA KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN STYROFOAM SEBAGAI TAMBAHAN PADA CAMPURAN BATAKO Maizuar Maizuar
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 12, No 3 (2020)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9187

Abstract

Maraknya perencanaan green building yang memanfaatkan sampah daur ulang,menjadikan peluang bisnis bagi industri kecil yang memanfaatkan styrofoamsebagai bahan campuran kedalam batako. Tujuan dilakukan penelitian ini untukmengetahui kuat tekan yang dihasilkan batako Styrofoam yang memenuhi standarmutu B2. Campuran batako yang digunakan terdiri dari semen, pasir dan air sertabahan tambah styrofoam dengan perbandingan volume 1:4 dan nilai FAS sebesar0,35. Variasi campuran styrofoam terhadap caampuran batako yaitu 0% 10%,30%, 50%, 70% dan 80%. Uji kuat tekan dilakukan setelah batako berumur 28hari. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan dua jenis cetakan batako, padacetakan I secara berturut mengalami penurunan pada setiap variasi yaitu 8,39Mpa, 6,42 Mpa, 3,33 Mpa, 3,06 Mpa, 4,58 Mpa dan 3,06 Mpa . Pada cetakan IImengalami penambahan kekuatan pada setiap penambahan variasi secara berturutyaitu 5,2 Mpa, 5,6 Mpa, 9,73 Mpa, 9,73 Mpa dan 10,8 Mpa.
PENGARUH PENAMBAHAN IJUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH DASAR PADA TANAH LEMPUNG (Studi Kasus di Aceh Barat Daya) Maizuar Maizuar
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 12, No 3 (2020)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v12i3.9189

Abstract

Dari hasil penelitian dengan campuran ijuk beberapa variasi yaitu tanah asli, 0.2% ijuk, 0.3% ijuk, 0.4% ijuk dan 0.5% ijuk terlihat bahwa dengan adanya penambahan ijuk mampu meningkatkan kepadatan kering tanah dan meningkat pula kadar air optimum yang diperlukan untuk mencapai kepadatan kering maksimum. Pada pemadatan tanah asli nilai kepadatan kering maksimum (γd max) 1.532 gr/cm3 dan kadar air optimum (Wopt) 20.20%, pada pemadatan 0.2% ijuk didapat kepadatan kering (γd max) 1.570% dan kadar air optimum (Wopt) 21,20%, pada pemadatan tanah asli ditambah 0.3% ijuk nilai kepadatan kering maksimum meningkat (γd max) yaitu 1,580 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 21,60 %. pemadatan tanah asli yang ditambah 0.4% ijuk nilai kepadatan kering maksimum (γd max) yaitu 1,585 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 21,90 %, dan pemadatan tanah asli yang ditambah 0.5% nilai kepadatan kering maksimum (γd max) yaitu 1,590 gr/cm3 dan kadar air optimum (ωopt) 22.00 %. Dari berapa-berapa variasi campuran ijuk nilai kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum tertinggi pada campuran ijuk 0.5% dan semakin besar nilai kepadatan kering maksimum maka tanah tersebut akan semakin rapat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemadatan yang ditambah ijuk nilai kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum meningkat dibangdingkan dengan tanah asli tanpa ada campuran ijuk. Hal ini disebabkan karena ijuk mampu mengikat antar partikel tanah sehingga pori-pori tanah tambah rapat.
EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PROYEKSI SAMPAI TAHUN 2015 PADA PDAM TIRTA TAWAR DI KABUPATEN ACEH TENGAH Wesli Wesli; Maizuar Maizuar
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v12i2.9168

Abstract

PDAM Tirta Tawar Kabupaten Aceh Tengah merupakan perusahaan yang mengelola air bersih di kabupaten Aceh Tengah. Sumber air bersih yaitu dari mata air pegunungan dengan memakai sistem gravitasi, sumber air bersih tersebut terdiri dari 7 (tujuh) bak intake dengan total kapasitas terpasang 57 liter/detik, sedangkan kapasitas produksi 50 liter/detik. Kebutuhan air bersih untuk pelanggan dan penduduk belum dapat dipenuhi, untuk mengatasi kekurangan air bersih di masyarakat, maka  perlu dilakukan evaluasi kembali terhadap pipa distribusi. Hasil analisa bahwa kebutuhan air bersih ke pelanggan dan penduduk tidak terpenuhi karena kapasitas produksi lebih kecil dari kebutuhan pelanggan dan penduduk. Kapasitas produksi 50 liter/detik, sedangkan kebutuhan pelanggan untuk tahun 2015 yaitu 129,555 liter/detik dan kebutuhan Penduduk untuk tahun 2015 yaitu 255,687 liter/detik, jika kapasitas produksi dan terpasang tidak terus diupayakan untuk ditingkatkan debitnya, maka untuk pencapaian tahun 2015 kebutuhan air bersih kepelanggan dan penduduk tidak bisa terpenuhi. Dari hasil penelitian juga didapat bahwa jika diameter pipa diganti maka kapasitas terpasang bisa mencapai 262 liter/detik dan kapasitas produksi menjadi 256 liter/detik, sehingga kebutuhan sampai tahun 2015 bisa terpenuhi.