Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

LIMBAH KACA SEBAGAI PENGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS UNTUK BETON RAMAH LINGKUNGAN Muhammad Ramdhan Olii; Isran E.Poe; Ilyas Ichsan; Aleks Olii
TERAS JURNAL Vol 11, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v11i1.407

Abstract

Abstrak Limbah kaca menyebabkan masalah lingkungan yang kronis karena sangat sulit terurai di dalam tanah. Kaca banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari melalui produk manufaktur seperti kaca lembaran, botol, dan barang pecah belah. Kaca adalah bahan yang berpotensi besar untuk didaur ulang. Penggunaan kaca daur ulang membantu dalam penghematan energi dan perbaikan lingkungan. Meningkatnya kesadaran akan daur ulang kaca mempercepat perubahan penggunaan limbah kaca dengan bentuk berbeda di berbagai bidang. Salah satu kontribusinya yang signifikan adalah pada bidang konstruksi dimana limbah kaca digunakan kembali untuk produksi beton. Sifat-sifat beton yang mengandung limbah kaca sebagai agregat halus diteliti dalam penelitian ini. Limbah kaca digunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus pada campuran beton 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Kuat tekan beton umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari dibandingkan dengan beton yang dibuat dengan agregat halus alami (beton normal). Hasil tersebut membuktikan bahwa kekuatan tertinggi diberikan oleh limbah debu kaca setelah 28 hari. Kuat tekan benda uji dengan variasi limbah kaca 20% dan 40% memiliki kuat tekan melebihi dari kuat tekan rencana (24,95Mpa), masing-masing 26,290Mpa dan 25,602 Mpa atau melebihi 5,4% dan 2,6%. Jika dibandingkan dengan kuat tekan rata-rata beton dan beton karakteristik beton normal, semua variasi limbah kaca mengalami penurunan. Di masa depan, penggunaan limbah kaca dalam beton ramah lingkungan akan memberikan dampak yang baik untuk konservasi sumber daya alam. Kata kunci: Kaca, beton, kuat tekan, ramah lingkungan.  AbstractGlass waste causes chronic environmental problems because it is very difficult to decompose in the soil. Glass is widely used in everyday life through manufactured products such as flat glass, bottles and glassware. Glass is a material with great potential for recycling. The use of recycled glass helps in saving energy and improving the environment. Increasing awareness of glass recycling is accelerating the change in the use of different forms of glass waste in various fields. One of its significant contributions is in the construction sector where glass waste is reused for concrete production. The properties of concrete containing glass waste as fine aggregate were investigated in this study. Glass waste is used as a partial replacement for fine aggregate in 20%, 40%, 60%, 80% and 100% concrete mixtures. The compressive strength of concrete aged 3, 7, 14, 21 and 28 days was compared with concrete made with natural fine aggregate (normal concrete). These results prove that the highest strength is given by the waste glass dust after 28 days. The compressive strength of the test specimens with variations of glass waste of 20% and 40% had compressive strength exceeding the design compressive strength (24.95MPa), respectively 26.290MPa and 25.602MPa or exceeding 5.4% and 2.6%. When compared with the average compressive strength of normal concrete and compressive strength of normal concrete characteristics, all variations of glass waste have decreased. In the future, the use of glass waste in environmentally friendly concrete will have a good impact on the conservation of natural resources. Keywords: Glass, concrete, compressive strength, environmentally friendly.
Kajian Penyusunan UKL UPL pada Pekerjaan Revitalisasi Pasar Tolango Kabupaten Gorontalo Utara Muhammad Ramdhan Olii; Ririn Pakaya; Aleks Olii
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2020): Agustus 2020 - Insan Cita Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.793 KB)

Abstract

Pasar merupakan komponen terpenting dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat dan mendukung kelancaran logistik dan distribusi bahan kebutuhan masyarakat di daerah-daerah. Revitalisasi Pasar Tolango merupakan amanat dari Undang-undang nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan dan salah satu program nasional oleh Presiden dan Kementerian Perdagangan RI dalam merevitalisasi atau membangunan 5.000 pasar di seluruh Indonesia. Sehubungan dengan adanya Rencana Revitalisasi Pasar Tolango, maka diperlukan informasi yang akurat dan mampu menggambarkan kondisi sumber daya alami dan lingkungan hidup sebelum pasar tersebut dibangun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak yang akan terjadi setelah beroperasinya pasar, baik aspek lingkungan, sosial ekonomi dan budaya, dan aspek kesehatan yang secara keseluruhan dapat mempengaruhi masyarakat yang berada di sekitar lokasi pasar maupun di Kecamatan Anggrek pada umumnya. Metode yang digunakan berdasarkan metode rapid appraisal berbasis matriks interaksi Leopod dengan format berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Kajian ini dapat memeberikan gambaran kebijakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di sekitar lokasi pembangunan pasar dan menjadi pedoman stake holder dan masyarakat dalam memelihara lingkungan hidup di sekitar Pasar Tolango.
KAJIAN REVITALISASI DAN PEMBANGUNAN PASAR TUMBIHE TERHADAP PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Muhammad Ramdhan Olii; Ririn Pakaya; Aleks Olii; Muh. Yasin Umsini Putra Olii
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2021): Vol 3, No 2 (2021): Agustus 2021 - Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyara
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.572 KB)

Abstract

ABSTRAKRevitalisasi dan pembangunan Pasar Tumbihe akan dilaksanakan pada Tahun 2020 dan tertunda hingga tahun 2021 akibat dari bencana wabah COVID 19. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan revitalisasi diperlukan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sebagai salah satu syarat pembangunan suatu proyek. Kajian ini merupakan kajian mengenai identifikasi dampak dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi dengan AMDAL disusun berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Hasil yang diperoleh berupa upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang wajib dilaksanakan pada tahap pra kontruksi, tahap kontruksi dan tahan pasca konstruksi oleh pemrakarsa terhadap dampak-dampak yang kemungkinan dan akan terjadi disebabkan oleh revitalisasi dan pembangunan pasar. Rencana selanjutnya adalah melakukan evaluasi terkait upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah atau belum dilakukan terhadap dampak yang terjadi di Pasar Tumbihe. Kata kunci: UKL, UPL, Pasar Tumbihe 
PERENCANAAN GEDUNG RAWAT INAP RS MM DUNDA MENGUNAKAN SOFTWARE SAP 2000 Sartan Nento; Abdul Rajab Otto; Muh Ramdhan Olii; Aleks Olii; Nurhayati Doda
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol 11 No 2 (2023): RADIAL
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37971/radial.v11i2.413

Abstract

This research aims to analyze the structural analysis of a building using software Since computerization is used to complete every building plan or design, the development of technology and information, especially computerization in the world of construction, cannot be separated anymore and is not a new phenomenon. The decision to use a computer to complete construction plans was based on the fact that computers have the advantage of not only being able to finish quickly but also having accuracy, effectiveness, and ease of use (Dwi Deshariyanto, Anita Intan Nura Diana 2021). The following findings have been achieved based on the final results of the development of this final report. using the SAP 2000 version 22 program to calculate reinforcement in columns, beams, and floor slabs, Using earthquake response spectrum design analysis, earthquake load calculations refer to SNI 1726: 2019 (Procedures for Planning Earthquake Resistance for Buildings and Non-Buildings), The design of this building is based on the type of reinforced concrete structure and the Unique Moment Resisting Frame System (SRPMK). The floor difference is in accordance with the relevant SNI criteria