Nurhajjah Nurhajjah
Universitas Hamzanwadi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Persepsi Guru Sejarah Terhadap Eksistensi Museum Negeri NTB Sebagai Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Nurhajjah Nurhajjah; Badarudin Badarudin; B Fitri Rahmawati
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 4, No 1 (2020): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v4i1.2254

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi guru sejarah tentang eksistensi museum Negeri Nusa Tenggara Barat sebagai sumber dan media pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriftif. Penelitian ini berfokus pada persepsi guru sejarah tentang keberadaan museum Negeri Nusa Tenggara Barat dalam pembelajaran sejarah di Madrasah Aliyah Kecamatan Aikmel. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Teknik triangulasi sumber dan metode peneliti gunakan untuk menguji keabsahan data. Analisis data dapat dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas. Hasil dari penelitian ini adalah Eksistensi Museum Negeri NTB dapat memberikan manfaat sebagai sumber dan media dalam pembelajaran sejarah. Terdapat beragam manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran sejarah ketika memanfaatkan museum sebagai sumber dan media pembelajaran yaitu: 1) siswa memiliki pengalaman yang konkrit dalam belajar sejarah, karena museum memiliki koleksi mengenai bukti-bukti dari peristiwa sejarah yang dipelajari. Hal ini dapat memberikan hasil belajar yang lebih bermakna; 2) guru memiliki referensi tambahan dalam membelajarkan sejarah, sehingga dapat melengkapi kekurangan sumber pembelajaran; 3) guru dapat menerapkan metode karya wisata sebagai alternatif untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bervariasi; 4) siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar sejarah; 5) menghilangkan rasa bosan dalam belajar sejarah.