Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK SEDIAAN INTRAVENA NON GENERIK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD 45 KUNINGAN Asep Ilham; Herliningsih Herliningsih
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 3 No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1 Maret 2018
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.853 KB)

Abstract

The use of a drug can affect the quality of treatment, service and medical expenses. As is. Based on the exposure, the researcher is interested to evaluate the use of drugs based on PERMENKES HK.02.02 / MENKES / 068 / I / 2010 to evaluate the use of non-generic intravenous antibiotic preparation drug in inpatient patients in RSUD 45 Kuningan. This research is an observational (non experimental) study of case studies using the population by observing a past, past or retrospective phenomenon, situation or problem. The results of the study that the authors obtained on the use of non-generic intravenous antibiotic preparations in January reached 11%, and in February it reached 9% with an average use of 10%. The Ministry of Health has issued a statement in 2010 that by 2014, 80-90% of prescriptions from doctors at public hospitals or puskesmas should be generic. From the regulation it can be concluded that the use of non-generic intravenous antibiotic preparation drugs in RSUD 45 Kuningan is appropriate and not deviated from the Regulation of the Minister of Health.
Gambaran Pengetahuan Siswi Kelas X dan XI Terhadap Swamedikasi Menggunakan Obat Herbal Kunyit Dan Asam Jawa Untuk Keluhan Dismenorea Di SMKN “X” Di Kabupaten Kuningan Atik Kusmiati; Herliningsih Herliningsih
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 3 No 1 (2018): Volume 3 Nomor 1 Maret 2018
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.145 KB)

Abstract

This research was conducted to know the knowledge of female students of class X and XI toward self-medication (swamedication) using herbal medicine (medicinal herb) of turmeric and tamarind for complaints of dysmenorrheal in SMKN "X" in Kuningan. The research design used descriptive quantitative research. The data was collected by using instrument in the questionnaire form. The questionnaire that was used consisted of two questionnaires namely questionnaires in the form of statements and questions, both questionnaires use closed questionnaires using Guttman scales for a firm and consistent answer that is true and false, yes and no. The first questionnaire consisted of eight items of favorable and unfavorable statements representing 3 indicators of herbal medicines, namely general knowledge of herbal medicine, the benefits of using herbal medicine, the things that must be considered in the use of herbal medicine. The second questionnaire consisted of eight items of questions, which consists of three indicators that representing knowledge swamedication using herbal medicine turmeric and tamarind for complaints dysmenorrhoea, that is knowledge of dysmenorrhoea, plant turmeric, tamarind and its’ benefits, advantages of turmeric and tamarind. The data analysis technique that used is by using formula percentage. Hypothesis is done by using SPSS version 21. And it is concluded that the knowledge of class X and XI students on swamedication using herbal medicine turmeric and tamarind in SMKN "X" in Kuningan is categorized good or understood. Hypothesis test results showed that H1 accepted, which means that students have the knowledge toward swamedication using herbal medicine turmeric and tamarind to complaints dysmenorrhoea.
ANALISIS PARETO SEDIAAN SOLID FLU DAN BATUK DI SALAH SATU APOTEK DI KUNINGAN Erfiansyah Erfiansyah; Herliningsih Herliningsih
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol 3 No 2 (2018): Volume 3 Nomor 2 September 2018
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.33 KB)

Abstract

Flu and cough illness is a disease that is often experienced by everyone. Drug flu and cough planning or control is urgently needed so that the management of each drug is easier. Pareto analysis or 80/20 pareto law is one of the methods used in logistics management to divede groups of goods into three namely A, B, and C. This research is aimed at identifying cold medicine and solid cough according to usage value and investment value so that effective managemen can concentrate ond cold medicine and solid cough preparation which is small but has big investment value. This research is a non-experimental study through a propective study by observing drug sales for 2 months. The subjects of this study are flu drug sales and solid cough sales data from January 2017 – February 2017. From the result of this study found that flu drugs and solid cough preparations that enter into group A amounted to 7 items, while the entry into group B amounted to 8 items, and that included into group C there are are 14 items.
FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT DARI EKSTRAK DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L.) Griff) DENGAN VARIASI KONSENTRASI MINYAK KELAPA Desi Nurcahyati; Herliningsih Herliningsih
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 1 No 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.104 KB) | DOI: 10.55093/herbapharma.v1i1.93

Abstract

ABSTRAK Daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff) memiliki aktifitas antioksidan. Senyawa kimia yang berfungsi sebagai antioksidan adalah senyawa flavonoid. Dalam Jurnal Penetapan Kadar Flavonoid Total Dan Uji Daya Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Ungu (Graptophyllum pictum L.) Griff). Didapatkan hasil terbesar konsentrasi kadar flavonoid yaitu pada konsentrasi 5% sebesar 8,852 mg/100 gram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula manakah yang memenuhi standar uji sediaan sabun mandi padat, dan untuk mengetahui apakah ekstrak daun ungu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan sabun mandi padat atau tidak. Formulasi ekstrak daun ungu dalam sediaan sabun mandi padat dengan variasi konsentrasi minyak kelapa, F0 tanpa minyak kelapa, F1; 25%, F2; 30%, F3; 35%, dilakukan pengujian organoleptik, pH, kadar air, tinggi dan stabilitas busa. Pengujian dilakukan pada hari-1, hari ke-7 dan hari ke-14, hasil uji organoleptik dilihat dari bentuk, warna dan bau selama proses penyimpanan hampir semua formula hanya mengalami perubahan dari baunya saja. Hasil uji pH sabun yang stabil selama proses penyimpanan yaitu pada formula F1, F2 dan F3, tetap stabil pada nilai pH 10. Hasil uji kadar air semua formula tidak memenuhi SNI. Hasil tinggi dan stabilitas busa yang paling stabil selama proses penyimpanan yaitu formula F1.
FORMULASI SEDIAAN LIP BALM DARI MINYAK ZAITUN (Olive oil) SEBAGAI EMOLIEN DAN PENAMBAHAN BUAH CERI (Prunus avium) SEBAGAI PEWARNA ALAMI yayang Dian Agustiana; Herliningsih herliningsih
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 1 No 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.972 KB) | DOI: 10.55093/herbapharma.v1i1.105

Abstract

Lip balm merupakan sediaan perawatan pada kulit bibir yang digunakan untuk melindungi bibir terhadap kerusakan pada bibir. Oleh karena itu perlu dibuat sediaan lip balm yang mengandung minyak zaitun (Olive oil) sebagai emolien yang berfungsi menjaga kelembaban pada kulit, minyak zaitun banyak mengandung vitamin E sebagai antioksidan yang berfungsi untuk menjaga kelembaban kulit dan melindungi kulit dari kerusakan akibat pengaruh lingkungan. Penambahan sari buah ceri sebagai pewarna dalam formulasi sediaan lip balm dikarenakan buah ceri (Prunus avium) memiliki pigmen merah dari antosianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak zaitun dan sari buah ceri dapat di formulasikan dalam sediaan Lip balm. Penelitian dilakukan secara eksperimental. Sediaan lip balm dibuat dengan menambahkan minyak zaitun dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 13,5% (F1), 15,5% (F2), dan 17,5% (F3) ke dalam formula dasar sediaan lip balm. Sebagai blanko (F0) digunakan formula dasar sediaan lip balm tanpa minyak zaitun dan penambahan sari buah ceri. Pengujian terhadap sediaan lip balm meliputi pemeriksaan mutu fisik sediaan yaitu uji organoleptis, uji homogenitas, titik lebur, uji pH dan uji kesukaan terhadap variasi sediaan yang dibuat. Perbedaan konsentrasi minyak zaitun dan sari buah ceri memberikan hasil yang juga berbeda, dimana semakin tinggi konsentrasi minyak zaitun, maka lip balm yang dihasilkan semakin berminyak. Pada konsentrasi 13,5 % lip balm yang dihasilkan kurang berminyak, konsentrasi 15,5% cukup berminyak, dan konsentrasi 17,5% sangat berminyak. Begitupun pada penambahan sari buah ceri dengan konsentrasi yang berbeda memberikan warna yang berbeda pada tiap formula. Berdasarkan data yang di peroleh formula yang paling banyak di sukai oleh responden berdasarkan warna dan tekstur yaitu Formula 3, sedangkan yang paling banyak di sukai berdasarkan aroma yaitu pada formula 0.
FORMULASI FACEMIST EKSTRAK ETANOL BUAH BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urb) DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI SAFFRON (Crocus sativus L.) Herliningsih Herliningsih; Novia Anggraini
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 3 No 2 (2021): Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v3i2.171

Abstract

Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.) Urb) adalah umbi yang memiliki kandungan zat yang bermanfaat meliputi antioksidan, vitamin C, air, antibakteri dan flavonoid. Flavonoid merupakan tabir surya alami untuk mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas. Saffron (Crocus sativus L.) merupakan rempah - rempah yang termahal di dunia dengan rasa khas paitnya. Saffron digunakan sebagai pewarna alami yang berasal dari crocetin, glucosyl esters, dan the crocins. Saffron mengandung crocin yaitu salah satu bahan pewarna karotenoid yang membuat warna kuning keemasan. Facemist termasuk ke dalam kosmetik penyegar kulit (freshner). Fungsi utama penyegar adalah menyegarkan kulit wajah, mengangkat sisa minyak dari kulit yang dimungkinkan masih ada, serta desinfektan ringan dan sekaligus dapat membantu menutup pori-pori kembali. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan ekstrak etanol buah bengkuang dengan menggunakan pewarna alami saffron dan dilakukan uji evaluasi meliputi uji organoleptik, uji pH, uji bobot jenis, uji daya sebar semprot, uji kondisi semprotan dan uji waktu kering sehingga dapat diketahui konsentrasi sediaan facemist yang baik. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu eksperimental dilaboratorium dengan membuat 5 formulasi yang terdiri dari F0 sebagai basis facemist, F1 dengan konsentrasi ekstrak etanol buah bengkuang sebesar 1 g, F2 3 g, F3 5 g, dan F4 7 g. Dari hasil uji evaluasi sediaan F4 merupakan formula yang paling baik.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SERUM WAJAH EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN Herliningsih Herliningsih; Gina Maryatus Sholihah
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 4 No 2 (2022): Volume 4 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v4i2.339

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai kandungan senyawa aktif polifenol seperti flavonoid, kuersetin dan kaemferol. Senyawa polifenol sebagian besar terdapat dalam tanaman yang berperan sebagai antioksidan alami. Selain itu, daun kelor (Moringa oleifera Lam.) juga mengandung vitamin C dan vitamin E lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikannya dalam sediaan serum wajah kemudian dilakukan evaluasi mutu sehingga dapat diketahui formula sediaan serum wajah yang baik sesuai dengan SNI No.16-4954-1998. Metode penelitian ini adalah eksperimental di Laboratorium dengan membuat 4 formula yang terdiri dari F0 sebagai basis serum, F1 3%, F2 4%, dan F3 5%. Evaluasi mutu sediaan serum wajah meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, bobot jenis, viskositas, daya sebar, uji stabilitas dan uji cemaran mikroba. Hasil semua formula sediaan serum wajah ekstrak etanol daun kelor menunjukan warna hijau muda hingga hijau tua, semi transparan, tekstur kental, berbau khas, dan homogen. Nilai pH yaitu 6. Nilai bobot jenis berada pada rentang 1,02–1,03 gram/mL. Nilai viskositas pada rentang 1160 cP – 2220 cP dengan nilai daya sebar 7. Hasil uji stabilitas pada suhu ruang, suhu dingin dan suhu panas tetap stabil selama penyimpanan 28 hari tidak ada perubahan dari pengamatan organoleptik, homogenitas serta pH, namun terjadi penurunan nilai viskositas pada penyimpanan suhu ruang dan suhu panas. Dan hasil uji cemaran mikroba dengan uji Angka Lempeng Total dari ke-4 formula memenuhi syarat <102 koloni/mL. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun kelor dapat diformulasikan menjadi sediaan kosmetik serum wajah dan telah memenuhi syarat mutu sesuai SNI.
FORMULASI dan EVALUASI FISIK SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK TEMU GIRING (Curcuma heyneana Valeton & Zijp) Herliningsih Herliningsih; Sulis Dianengsih
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 5 No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v5i1.338

Abstract

Salah satu usaha mengubah bentuk obat tradisional menjadi obat modern adalah dengan membuatnya menjadi sediaan granul effervescent dari ekstrak tanaman obat. Khasiat temu giring yaitu sebagai antioksidan, untuk menghaluskan kulit, melancarkan pencernaan, dan sebagai obat cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tanaman temu giring dapat dijadikan menjadi sediaan granul effervescent dan untuk mengetahui evaluasi fisik dari sediaan granul effervescent ekstrak temu giring. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan cairan penyari etanol 70%. Granul effervescent dibuat dengan metode granulasi basah, dengan penambahan zat aktif ekstrak rimpang temu giring dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 15% dan 20%. Formula granul effervescent ini kemudian di evaluasi berdasarkan evaluasi fisik meliputi uji organoleptik, waktu alir, sudut diam, uji kompresibilitas, waktu larut, dan uji pH untuk menghasilkan sediaan yang stabil dan sesuai berdasarkan evaluasi fisik granul effervescent. Hasil evaluasi fisik uji organoleptik F1 paling baik. Uji sifat alir dan sudut diam menghasilkan hasil diantara 3-6 detik untuk sifat alir dan 25° - 28° untuk sudut diam. Uji kompresibilitas menghasilkan hasil diantara 4% - 9% . Uji pH menghasilkan hasil diantara 7 – 9, dan waktu larut menghasilkan hasil diantara 30 – 45 detik. Berdasarkan hasil dari evaluasi fisik sediaan menunjukkan bahwa formula yang baik dan sesuai adalah F1 karena menghasilkan hasil evaluasi yang memenuhi persyaratan dari pengujian yang dilakukan.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK DAUN ANDONG (Cordyline Fruticosa (L.) A. Cheval) BERDASARKAN VARIASI PELARUT EKSTRAKSI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET -VISIBEL Imas Maesaroh; Linda Alfiani; Wawang Anwarudin; Herliningsih Herliningsih
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Andong leaves (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) contain secondary metabolites including saponins, tannins, flavonoids, steroids, polyphenols, polysaccharides, calcium oxalate, and iron. This study aims to determine the levels of flavonoids in andong leaf extract (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) using 70% ethanol extraction solvent and 96% ethanol using Ultra Violet – Visible spectrophotometric method. The research method used in this research is experimental laboratory. The results of the qualitative test on both samples showed the presence of flavonoids contained in the leaves of Andong (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval). Absorbance measurements were carried out on the sample, carried out at a wavelength of 400 nm. The results of the quantitative test of flavonoid content in 70% ethanol solvent were 0.811% and flavonoid levels in 96% ethanol solvent were 0.769%.