helitha novianty muchtar
Faculty of Law Padjadjaran University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Indication of Source - The Protection of Tenun Ikat Sumba to Encourage The Economy of The Local Community Helitha Novianty Muchtar; Purnama Trisnamasyah
Jurnal Dinamika Hukum Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jdh.2019.19.2.2280

Abstract

Tenun ikat Sumba is one craft of the Nusa Tenggara community used in worship services. The use of natural dyes in tenun ikat Sumba is an economic commodity that should be empowered to increase the economy of the Sumba community. The economic improvement of tenun ikat Sumba begins with an indication of source protection which should be given by the local government of Nusa Tenggara. This is a descriptive analytical study on the need of the local government to enforce the protection of tenun ikat Sumba through the inclusion of tenun ikat Sumba in a local government decree as a declarative effort in line with the mandate of Article 63 of Law Number 20 Year 2016 on Marks and Geographical Indications. Protection of indications of source by the local government is expected to encourage the economic progress of the local community, especially Sumba women, as well as the preservation of the culture of the local Sumba community.Keywords : Indication of source, tenun ikat Sumba, local community
PENERAPAN PRINSIP YURISDIKSI IN REM (FORUM REI SITAE) DALAM GUGATAN ORANG TERKENAL TERHADAP CYBERSQUATTER DI INDONESIA helitha novianty muchtar
Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional Vol 7, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : Badan Pembinaan Hukum Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.922 KB) | DOI: 10.33331/rechtsvinding.v7i2.242

Abstract

Maraknya tindakan cybersquatting yang dilakukan oleh cybersquatter atas penggunaan nama domain terhadap suatu nama orang terkenal di dunia maya membuat gugatan pelanggaran nama domain semakin meningkat. Dalam beberapa kasus, penggunaan nama domain oleh cybersquatter merupakan kasus yang melintasi batas Negara yang di dalamnya terdapat unsur asing.  Perwujudan dari yurisdiksi in rem melalui Forum Rei Sitae yakni penguasaan negara atas benda yang situsnya berada di wilayah teritorialnya. Dalam praktik peradilan di Indonesia, gugatan atas dasar kebendaan dalam hal ini nama domain yang terkait merek diajukan ke pengadilan dimana benda tersebut berada atau didaftarkan. Dalam penelitian ini hendak menjawab apakah penggunaan yurisdiksi in rem (forum rei sitae) ini  dapat diterapkan pula pada kasus-kasus nama orang terkenal yang digunakan sebagai nama domain yang tempat dilakukannya pelanggaran/ sengketa berada di negara yang berbeda dan prinsip yurisdiksi manakah yang lebih efektif dalam penyelesaian sengketa nama orang terkenal yang digunakan sebagai nama domain di internet, metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Hasil penelitian menyatakan bahwa penggunaan yurisdiksi in rem dapat digunakan dalam sengketa nama orang terkenal yang digunakan sebagai nama domain di internet, yurisdiksi in rem (forum rei sitae) juga dinilai lebih efektif dari sisi ekonomi dan penghentian pelanggaran penggunaan nama domain.