Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JMAI (Jurnal Multimedia

Sistem Penilaian Pegawai Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dan Weighted Product (WP) M. Ridwan Nur Septian; Agus Sidiq Purnomo
JMAI (Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Multimedia dan Artificial intelligence
Publisher : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.697 KB) | DOI: 10.26486/jmai.v1i1.49

Abstract

Pegawai telah mengambil peranan penting dalam proses kinerja dan kemajuan suatu instansi. Apabila pegawai tidak dapat memenuhi peraturan yang berlaku yang sesuai kriteria dan kebutuhan instansi, maka proses kinerja dalam instansi akan terhambat. Mengingat pegawai mempunyai peranan penting dalam proses kinerja dalam sebuah instansi, maka tujuan dari penelitian ini adalah menentukan penilaian terhadap pegawai, sehingga sebuah instansi dapat mempertimbangkan apakah akan menegur atau memberhentikan kerja pegawai tersebut atau tidak. Penelitian ini menggunakan 4 kriteria sebagai parameter penilaian, agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam penelitian ini maka digunakan metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dan Weighted Product (WP) dengan mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Penilaian pegawai terbaik dilakukan menggunakan empat kriteria yaitu, kehadiran, kecepatan kerja, tanggung jawab, dan kerja sama. Dan dapat di simpulkan bahwa perhitungan menghasilkan perhitungan tertinggi menggunakan sistem yaitu 0.0782.
Sistem Pakar Untuk Menentukan Poin Pelanggaran Dan Prestasi Menggunakan Inferensi Fuzzy (Tsukamoto) Widatin Mayasari; Agus Sidiq Purnomo
JMAI (Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence) Vol. 1 No. 2 (2017): Jurnal Multimedia dan Artificial intelligence
Publisher : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.03 KB) | DOI: 10.26486/jmai.v1i2.68

Abstract

Salah satu permasalahan yang ditemui dalam bidang pendidikan adalah bimbingan konseling. Untuk melakukan bimbingan konseling diperlukan layanan ahli oleh konselor (guru bimbingan dan konseling). Bimbingan konseling pada siswa menggunakan jumlah poin pelanggaran siswa yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Penentuan poin pelanggaran siswa memerlukan beberapa kategori meliputi pelanggaran siswa, prestasi siswa dan sanksi pelanggaran. Dalam penentuan poin pelanggaran siswa maka dilakukan penelitian dengan mengimplementasi metode fuzzy Tsukamoto untuk menentukan poin pelanggaran siswa dengan beberapa kategori yang dijadikan dasar penentuan. Berdasarkan hasil pengujian dengan sistem dan perhitungan manual guru bimbingan konseling memiliki hasil 73,17% sesuai.
Implementasi Algoritma Schnorr Untuk Tanda Tangan Digital Robi Adi Saputra; Agus Sidiq Purnomo
JMAI (Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence) Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence
Publisher : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.345 KB) | DOI: 10.26486/jmai.v2i1.69

Abstract

Tanda tangan merupakan alat yang digunakan untuk melegalkan atau sebagai penanda bahwa suatu dokumen adalah asli dari pihak pertama (pembuat) atau bukan. Hal tersebut berlaku pada dokumen nyata dalam hal ini dokumen cetak atau tertulis. Selanjutnya bagaimana jika dokumen ataupun file tersebut bersifat digital. Pada saat ini media digital bukan hal awam lagi, hampir semua aktivitas bisnis maupun sehari-hari sudah menggunakan internet. Maka dari itu perlu adanya pengganti tanda tangan yang dibuat dalam bentuk digital untuk melegalkan dokumen digital.Dalam penelitian ini digunakan algoritma schnorr. Algoritma schnorr merupakan pengembangan dari algoritma El-gamal sehingga sistem keamanan dari El-gamal terdapat pada schnorr. Pembuatan tanda tangan dengan mengubah informasi yang terdapat pada file ke dalam bentuk ASCII kemudian diubah kebentuk message digest menggunakan fungsi hash. Dengan menggunakan algoritma schnorr sign dan private key dihasilkan tanda tangan dari file tersebut. Proses verifikasi tanda tangan menggunakan public key dan file signature menggunakan algoritma schnorr verify. Jika nilai verifikasi sama dengan proses sign maka data dapat dikatakan asli. Sebaliknya jika hasil dari proses verifikasi tidak sama dengan proses sign maka data tersebut sudah mengalami perubahan informasi atau kunci yang dimasukkan tidak sesuai. Tanda tangan digital yang dihasilkan dari setiap file berbeda-beda walaupun dengan kunci yang sama. Besar kecilnya bilangan dalam pembentukan kunci juga mempengaruhi hasil dari tanda tangan digital. Penambahan fungsi hash sangat membantu untuk menambah keamanan pada tanda tangan digital.
Sistem Pakar Diagnosa Fobia Menggunakan Metode Certainty Factor Gita Prastianingrum; Agus Sidiq Purnomo
JMAI (Jurnal Multimedia & Artificial Intelligence) Vol. 3 No. 2 (2019): JMAI (Jurnal Multimedia dan Artificial Intelligence)
Publisher : LPPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.551 KB) | DOI: 10.26486/jmai.v3i2.90

Abstract

Someone who reacts with extreme fear in a stimulus or situation which according to most others is not very dangerous, is called a person who has a phobia. As parents we should be vigilant about the symptoms of this phobia from an early age and be able to work on how to handle it appropriately. Given this, in this study an application will be made to be able to identify someone have a phobia or not.Observation will be done through questionnaire. With each answer will have value for the symptoms of the phobia. The first stage is data collection. From 45 respondents, questionnaire data were obtained which were then processed with statistics through the system. The method used in this system is Certainty Factor. This application uses 45 data. Test effectiveness reaches results where expert test results with system test results are the same. With a percentage of 10% for patients who do not have phobias, 40% for mild risk levels, 47% for moderate risk levels, and 9% for severe risk levels. It is hoped that this research can be refined and developed as well as helping to make the application for phobia handling consultation to the entire community free of charge.