Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kurikulum Pendidikan Masa Penjajahan Jepang Di Sambas Aslan Aslan
Edukasia Islamika Volume 4, Number 2 2019, Edukasia Islamika: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.461 KB) | DOI: 10.28918/jei.v4i2.2295

Abstract

Since Indonesia was colonized by the Dutch and Japanese, the development of Islamic educational institutions has shifted. During the Dutch period educational discrimination occurred, while in Japan the discrimination was abolished. However, everything colonialism that occurred in Indonesia caused deep wounds. This study aims to (1) describe the Japanese policy system towards Indonesia; and (2) describe the Japanese policy system for the Sambas people. The study was conducted with a literature study and to answer the focus of the study the analysis of the literature both books, national and international journals and other literature were considered supportive to answer the problem. The results of the study revealed; (1) Japan's policy system in Indonesia carries the vision of Nipponization taught in all fields, including in terms of education. Japan's aim is to be the leader of Greater Asia by influencing Indonesian society with an education system implemented by Japan. (2) the policy system in Sambas, Japan is more open to the Sambas people, because the key weakness of Sambas is religion. Japan is more open to opening Islamic organizations to get support as leaders of Greater Asia. In order for the mission of Japan to succeed, the educational institution eliminates discrimination by no longer looking at differences, which is the mission to instill the contents of Nipponization.
UPAYA GURU PAI DALAM KURIKULUM 2013 DALAM PERSIAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 SUNGAI RINGIN Hayatun Nisa; Aslan Aslan; Sri Sunantri
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 9, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v9i2.331

Abstract

The importance of the curriculum that is carried out to answer the challenges of the changing times so that students are able to compete in the future. Another reason for making curriculum changes is considered burdensome for students, there is too much subject matter that students have to learn, thus making it overwhelmed. The 2013 curriculum is oriented to produce productive, creative, innovative and affective Indonesians through strengthening attitudes (know why), skills (know how), and knowledge (know why). The focus of this research is (1) how to challenge the 2013 Curriculum in preparation Learning Islamic Religion Education at Public Elementary School 16 Sungai Ringin Sintang District. This research method uses descriptive qualitative. This research was conducted at SD Negeri 16 Sungai Ringin having the address at Jalan Sintang Tempunak, Desa Kapuas Kanan Hilir, Sintang District. Primary data sources used include; Islamic Religious Education teachers, Curriculum Representatives, Principals and students. The techniques used in data collection are observation, interviews and documentation. Techniques in data collection are multiple sources of evidence (data triangulation), data reduction, data presentation and drawing conclusions and verification. The results of the research findings (1) the efforts of PAI curriculum 2013 teachers to prepare for Islamic Religious Education learning in maximizing the learning process following training and workshops to improve and develop teacher professionalism
Problematika Pendidikan Islam Melayu Patani Thailand Hifza Hifza; Aslan Aslan
Al-Ulum Vol. 19 No. 2 (2019): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1224.531 KB) | DOI: 10.30603/au.v19i2.864

Abstract

The problems of Islamic education in Patani Malay which began in the golden period, gradually decreased, when the Malay kingdom of Patani was taken over by the Thai kingdom. The research results of the study show that: First, Patani Malays who lived in parts of Southern Thailand had experienced a period of triumph so that many gave birth to clerical figures. Second, when Patani was taken over by the Siamese kingdom, the Islamic educational institutions had undergone changes consisting of three types, namely Islamic schools, madrassas, and Islamic boarding schools. Third, changes in Islamic educational institutions increasingly experienced changes when the change of Thai leaders, namely the assimilation of educational culture. Fourth, the government policy towards Patani Malay, which continues to trigger conflict, makes them set policies according to the wishes of the Patani people but the policy is experiencing a dilemma for Patani Malay.
Kurikulum Pendidikan Masa Penjajahan Jepang Di Sambas Aslan Aslan
Edukasia Islamika Volume 4, Number 2 2019, Edukasia Islamika: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/jei.v4i2.2295

Abstract

Since Indonesia was colonized by the Dutch and Japanese, the development of Islamic educational institutions has shifted. During the Dutch period educational discrimination occurred, while in Japan the discrimination was abolished. However, everything colonialism that occurred in Indonesia caused deep wounds. This study aims to (1) describe the Japanese policy system towards Indonesia; and (2) describe the Japanese policy system for the Sambas people. The study was conducted with a literature study and to answer the focus of the study the analysis of the literature both books, national and international journals and other literature were considered supportive to answer the problem. The results of the study revealed; (1) Japan's policy system in Indonesia carries the vision of Nipponization taught in all fields, including in terms of education. Japan's aim is to be the leader of Greater Asia by influencing Indonesian society with an education system implemented by Japan. (2) the policy system in Sambas, Japan is more open to the Sambas people, because the key weakness of Sambas is religion. Japan is more open to opening Islamic organizations to get support as leaders of Greater Asia. In order for the mission of Japan to succeed, the educational institution eliminates discrimination by no longer looking at differences, which is the mission to instill the contents of Nipponization.
LITERASI USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP INKLUSI KEUANGAN DAN AKSES PERBANKAN DI GERBANG TERLUAR INDONESIA Nurus Soimah; Aslan Aslan
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 4 No 2 (2020): Edisi Mei - Agustus 2020
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.748 KB) | DOI: 10.31955/mea.v4i2.1130

Abstract

Keterbatasan modal merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh UMKM di Kabupaten Nunukan. Hal ini disebabkan UMKM di Kabupaten Nunukan tidak menggunakan jasa perbankan dalam permodalannya. Beberapa alasan yang disampaikan oleh UMKM adalah pengetahuan akan prosedur pinjaman sehingga merasa prosedur pinjaman relatif sulit, UMKM tidak memiliki agunan untuk dapat mengakses dana pinjaman, suku bunga yang diberikan relatif tinggi, dan penolakan proposal yang diajukan, serta kecilnya minat untuk dapat mengakses pinjaman tersebut. Sehingga UMKM di Kabupaten Nunukan memanfaatkan non-formal funding seperti Kredit Canda Kulak (KCK), KUPEDES, KKU, serta pinjaman keluarga. Hal ini diduga disebabkan oleh kurangnya pemahaman UMKM tentang inklusi keuangan dan bagaimana bisa mengakses pinjaman perbankan. Penelitian ini akan berfokus kepada bagaimana sudut pandang usaha mikro serta usaha kecil dalam kebijakan inklusi keuangan dan apa kendala atau hambatan usaha mikro dan kecil di Kabupaten Nunukan dalam mengakses sektor keuangan formal. Analisis data yang digunakan yaitu teknik reduksi dan teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi.
PERMINTAAN DAN PREFERENSI KONSUMEN KEDAI KOPI TERHADAP PELAKU USAHA KEDAI KOPI DI KOTA TARAKAN Nurus Soimah; Aslan Aslan
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 5 No 1 (2021): Edisi Januari - April 2021
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.745 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.1131

Abstract

Ekspansi produksi kopi di Indonesia telah memungkinkan masyarakat untuk membuka kedai kopi yang belakangan semakin populer di kalangan peminum kopi. Kedai kopi di Tarakan sudah mulai menyajikan sampanye dan memiliki ide dan karakteristik yang beragam. Ini bukan pengecualian. Di Tarakan, cari kedai kopi. Dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi upaya kedai kopi untuk mengevaluasi permintaan pasar kopi dan menganalisis variasi preferensi konsumen kedai kopi ditinjau dari frekuensi kunjungan, jenis kopi, harga kopi, dan fasilitas kopi di Kota Tarakan. Temuan studi ini berupaya untuk mengetahui permintaan dan kompleksitas kedai kopi di Tarakan ditinjau dari preferensi konsumen. Berdasarkan hasil tersebut, tingkat konsumsi kopi di wilayah studi sudah kuat yang dapat memberikan wawasan dan peluang bagi perusahaan kopi yang pelanggannya mengonsumsi kopi dalam jumlah yang bervariasi hampir setiap hari. Ini memastikan bahwa konsumen dan pemasok juga harus diberi tahu tentang penelitian dan pemasaran kopi.
PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA EKONOMI BERBASIS DIGITAL BAGI MASYARAKAT DI DESA RUHUI RAHAYU DAN DESA GUNUNG SARI DAN DESA GUNUNG SARI KABUPATEN BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA Aslan Aslan; Dewi Qimariah Imelda; Yuliansyah Yuliansyah
Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi) Vol 5 No 1 (2021): Edisi Januari - April 2021
Publisher : LPPM STIE Muhammadiah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.745 KB) | DOI: 10.31955/mea.v5i1.1132

Abstract

Pengembangan ekonomi berbasis digital saat ini sedang berkembang di Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Utara, khususnya di Desa Ruhui Rahayu dan Desa Gunung Sari dan Desa Gunung Sari. Dari hasil kegiatan Pelatihan/workshop serta pendampingan bagi pelaku usaha masyarakat Desa Gunung Sari dan Desa Ruhui Rahayu Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara diketahui bahwa adanya kegiatan Program Produk Teknologi yang Didiseminasikan Kepada Masyarakat yang di danai oleh BRIN melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat sangat membatu bagi pelaku usaha dari kedua desa tersebut, harapanya tindak lanjut dari pelaksana kegiatan ini akan terus dilakukan dalam membantu mempromosikan produk melalui aplikasi market place maupun media sosial, pembinaan dalam menyusun laporan keuangan dan penggunaan alat produksi (mesin kemasan maupun mesin cutting stiker).
NILAI-NILAI SOSIAL KEARIFAN LOKAL POKADULU (GOTONG ROYONG) PADA MASYARAKAT MUNA (Studi Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna) Aslan Aslan; Bahtiar Bahtiar; Dewi Anggraini
Gemeinschaft Vol 3, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v3i1.17186

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pokadulu (gotong royong) pada masyarakat Muna Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna, 2. Untuk mengetahui nilai- nilai sosial kearifan lokal pokadulu (gotong royong) pada masyarakat Muna Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif yaitu dengan memberikan penjelasan dan uraian deskriptif sesuai dengan masalah dalam penelitian ini. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data yang pertama Studi pustaka dan penelitian lapangan dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian mununjukan bahwa yaitu: 1. Bentuk-bentuk kearifan lokal pokadulu (gotong royong) pada Masyarakat Muna di Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna di antaranya, dalam bentuk pertanian, dalam acara kematian, dalam bentuk pembangunan atau perbaikan rumah warga, dalam acara hajatan dan dalam bentuk kegiatan pembuatan fasilitas umum dalam desa, 2.  Nilai-nilai sosial kearifan lokal pokadulu (gotong royong) pada Masyarakat Muna di Desa Kontunaga Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna diantaranya nilai kebersamaan, nilai persatuan, nilai tolong menolong dan nilai sosialisasi.