Handinis Sonya RKW
Jurusan Kesehatan Program Studi DIII Keperawatan, Politeknik Negeri Madura

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA ANAK STUNTING Hilmah Noviandry R; Handinis Sonya RKW; Lailatul Hafidah
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.433

Abstract

Latar Belakang: Angka Stunting di Kabupaten Pamekasan terbilang cukup tinggi dan jumlah tersebut merata di tiap kecamatan tersebar di Kabupaten Pamekasan dengan sebaran paling banyak terdapat di 10 desa.Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan untuk tahu riwayat makanan pendamping yang diberikan pada anak yang mengalami  stunting di Puskesmas Proppo Kabupaten Pamekasan.Metode: Metodeyangdigunakan rancangan penelitian observasional deskriptif, pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak stunting. Dengan penentuan besar sample sebanyak 166 responden. Variabel penelitian pemberian MP-ASI anak Stunting. Instrumen yang digunakan kuesioner dengan analisa data deskriptif.Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden sebanyak 158 orang (95,2%) pemberian MP ASI di usia 4 s.d 6 bulan. Berdasarkan frekuensi pemberiannya didapatkan sebagian besar responden sebanyak 84 (50,6%) orang memberikan MP ASI dengan frekuensi setiap hari. Berdasarkan durasi pemberiannya didapatkan hampir seluruh responden sebanyak 150 orang (90,4%) memiliki durasi pemberian MP ASI sebanyak 1-2 x sehari. Berdasarkan jenis MP – ASI yang diberikan didapatkan sebagian besar responden sebanyak 90 orang (54,2%) memberikan MP ASI dalam bentuk makanan padat. Sedangkan berdasarkan jumlah pemberiannya didapatkan hampir setengah responden sebanyak 74 orang (44,6%) memberikan MP ASI sebanyak lebih dari 5 sendok makan dalam setiap kali pemberian. Dan berdasarkan kandungannya didapatkan hampir setengah responden sebanyak 68 orang (41%) memberikan MP ASI dengan kandungan belum komplit (Karbohidrat, vitamin dan mineral).Simpulan: Untuk itu diperlukan pendidikan kesehatan tentang pentingnya setiap orang tua tahu status gizi pada balita.
DETERMINAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA POLAGAN KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN Handinis Sonya RKW; Hilmah Noviandry R; Anggeria Oktavisa Denta R
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.437

Abstract

Sanitasi lingkungan masih menjadi persolaan bagi Indonesia terutama terhadap kepemilikan sarana tempat pembuangan kotoran manusia yang digunakan. Menurut data WHO tahun 2015, penduduk yang buang air besar sembarangan di Indonesia mengalami penurunan sebesar 18%, semula 40% pada tahun 1990 menjadi 22% pada tahun 2015. Cakupan Jamban sehat yang tidak mencapai target salah satunya adalah Puskemas Galis sebesar 77%. Di Puskesmas Galis, berdasar laporan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) jumlah penduduk yang masih buang air besar diarea terbuka sebesar 1,08%. Desa Polagan penyumbang terbanyak dalam  buang air besar sembarangan (BABS) yaitu sebesar 15%. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis pendidikan, pendapatan keluarga, pengetahuan dan kepemilikan jamban sehat. Jenis penelitian observational analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian didapatkan dengan teknik simple random sampling, dan didapatkan 184 Kepala keluarga yang memliki jamban. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara, dilakukan dengan cara kunjungan rumah. Data dianalisis menggunakan Regresi Logistik multivariat dengan level signifikansi (α=0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap kepemilikan jamban sehat (p=0.232), Pengetahuan berpengaruh terhadap kepemilikan jamban sehat (p=0,000), Pendapatan Keluarga berpengaruh terhadapap kepemilikan jamban sehat (p=0.001). Kepemilikan jamban sehat  yang dimiliki kepala keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan pendapatan keluarga. Pengetahuan dan pendapatan keluarga dapat membangunan penggunaan jamban sehat. Perlu adanya peningkatan upaya promotif dan preventif tentang kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta kerjasama dengan steakholder dalam upaya  meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Relationship between Maternal Attitudes, Subjective Norm, and Perceived Behavior Control with Intention of Basic Immunization Perceived among Babies at the Pademawu Public Health Center, Pamekasan Regency, Indonesia Handinis Sonya Ringtiyas; Hilmah Noviandry; Lailatul Hafidah; Adi Sutrisni
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 3 No. 3 (2020): International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.407 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v3i3.227

Abstract

One of the effective efforts to reduce child mortality is by giving immunization. The study aimed to examine the relationship between attitudes, subjective norms, and perceived behavior control on the intention of basic immunization perceived among babies. A cross-sectional study was applied in this study. One hundred thirty-nine samples were carried out by using simple random sampling. The data analyzed using Logistic Regression with a significance level (? = 0.05). The results showed that attitude (p = 0.000), norms (p = 0.025)and perceived behaviors controls (p = 0.000) have positive correlation with the basic immunization for babies. The mother's intention in giving basic immunization to the baby was influenced by attitudes, subjective norms, and perceived behavior control for giving basic immunization to the babies. Attitudes, subjective norms, and perceived behavior control will form the mother's intention to give basic immunization to the baby. Counseling and espionage will be needed for mothers and families to give basic immunizations to the babies because giving it prevents the occurrence of diseases that can be caused by immunization
PENGARUH PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG VAKSIN COVID-19 TERHADAP PERILAKU PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 Handinis Sonya Ringtiyas Koesoema Wardani; Abdan Syakura; Hilmah Noviandry R
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i2.628

Abstract

Pendahuluan: Covid-19ditetapkansebagaipandemidikarenakanjumlahkasusterusmeningkat,salahsatunyadiIndonesia.Hinggasaatini,berdasarkandatasecaranasionaltentang perkembanganCovid-19diIndonesia yaitupasienpositifPositif 4.250.516, sembuh 4.097.675 dan meninggal143.644. Untuk menangani pandemi Covid-19 Pemerintah melakukan berbagai upaya dalammencegah terjadinya penyebaran Covid-19 salah satunya adalah program vaksinasi. Kuatnyainformasi media tantang vaksin Covid-19 juga mempengaruhi persepsi tentang pemberianvaksin Covid-19. Sehingga dalam proses penerapan aturan ada beberapa yang mengalamikendala. Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pamekasan saat ini mencapai 22 %lebihdari total jumlah penduduk yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan.SedangkancapaianvaksinasidiPuskesmasGalissebesar4.185.Tujuanpenelitian:Mengidentifikasipendidikan,pekerjaan,umurdanpendapatanenokomi,InformasidanPersepsimasyarakat terhadap vaksin covid 19. Metode: Jenis penelitian observational analitik dengan desaincross sectional. Sampel penelitian didapatkan dengan teknik simple random sampling, dandidapatkan 184 Kepala keluarga. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara,dilakukan dengan cara kunjungan rumah. Data disajikan secara diskriptif.Hasil:  Penelitianmenunjukan distribusi umur kepala keluarga 30 tahun sebesar 95,1%, memiliki pendidikanrendah sebesar 65,8%, memiliki agama islam sebesar 100%, memiliki pekerjaan wiraswasta85,3%, memiliki pendapatan tinggi sebesar 55,6%, memiliki informasi yang kurang tentangvaksin Covid-19 69%, tidak melakukan vaksinasi covid 78,3%, dan memilik persepsi yangnegatif tentang vaksin Covid-19 sebesar 78,3%. Simpulan: Masyarakat desa polagan menunjukan tidakmelakukan vaksinasi Covid-19 dikarenakan sebagian besar memiliki persepsi negatif tentangvaksin Covid-19. Perlu adanya peningkatan upaya promotif dan preventif tentang vaksinasiCovid-19dalam upayapencapaiancakupanvaksinasi Covid-19.