Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Gerakan Repetitif Terhadap Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Pemetik Daun Teh Di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021 Rindu Febriyeni Utami; Siti Munawarah; Hatifa Khairunissa
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i1.159

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan neuropati tekanan terhadap nervus medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gerakan repetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gerakan repetitif terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021.Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan study cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode accedental sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2021 terhadap 40 orang pekerja pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021.Hasil uji statistik chi-square didapatkan angka kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh adalah 31 orang (77,5%), dan gerakan repetitif yang beresiko sebanyak 33 orang (82,5%). Nilai signifikan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan gerakan repetitif didapatkan p=0,000.Disimpulkan terdapat hubungan gerakan repetitif terhadap kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pemetik daun teh di PT. Mitra Kerinci Kabupaten Solok Selatan Tahun 2021. Kata kunci : Gerakan Repetitif, Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
TERAPI BERMAIN PUZZLE BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DOWN SYNDROME DI SLB KOTA BUKITTINGGI Rindu Febriyeni Utami
HUMAN CARE JOURNAL Vol 7, No 3 (2022): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v7i3.2097

Abstract

Down syndrome merupakan suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom yang ditandai dengan adanya kromosom tambahan pada kromosom 21. Pada dasarnya anak Down Syndrome usia sekolah mengalami keterlambatan motorik halus, kemampuan motorik halus dapat dikembangkan melalui aktivitas bermain yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil serta koordinasi antara mata dan tangan, diantaranya permainan puzzle. Metode Penelitian adalah Quasi Eksperimen dengan pendekatan one group pretest and posttest design. Alat ukur untuk motorik halus menggunakan KPSP (Koesioner Pra Skrining Perkembangan). Penelitian ini dilakukan selama 5 hari berturut-turut dengan durasi 30 menit dalam satu kali pertemuan. Sampel dalam  penelitian  ini  adalah  10  anak  penderita  down  syndrome  dari  umur  6-11  tahun.  teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling, yaitu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata tingkat motorik halus sebelum pemberian terapi berman puzzle adalah 6. Diperoleh rata-rata tingkat motorik halus sesudah pemberian terapi berman puzzle adalah 14,60. Hasil uji statistik menunjukkan adanya pengaruh pemberian terapi bermain puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak down synrome dengan p = 0,005 < (α) ( 0,05 ). Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi bermain puzzle efektif terhadap perkembangan motorik halus anak down syndrome.