Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN RUANG TERBUKA (OPEN SPACE) UNTUK TEMPAT BERKUMPUL DI JALUR PEJALAN KAKI Prasetyo Febriarto
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 22, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v22i2.5757

Abstract

Jalur pejalan kaki merupakan merupakan suatu pelengkap penting dalam penghubung pencapaian yang mudah selain menggunakan moda lain diperkotaan. Jalur pejalan kaki di jalan Jenderal Soedirman kota Yogyakarta merupakan ruang secara sekilas kosong karena jarang dilintasi orang maka ruang terbuka tersebut menjadi peluang dan pilihan mendesak untuk melanjutkan kehidupan. Muncul aktivitas selain pejalan kaki yahg dapat menjadi tempat berkumpul dan mengapa ruang terbuka (open space) berupa jalur pejalan kaki menjadi tempat aktivitas selain berjalan kaki dan faktor apa yang mempengaruhi terjadinya perilaku tersebut. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui intensitas penggunaan jalur pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksploratif dengan analisis deskriptif, karena pengetahuan peneliti masih dangkal maka perlu pengecekan secara fakta dilapangan, berharap menemukan sesuatu yang menjadi temuan awal untuk menggambarkan sesuatu hal yang terjadi di lokasi penelitian. Metode ini didukung studi literatur terkait agar semakin teruji dan terarah. Hasil dari penelitian ini, bahwa aktivitas di ruang terbuka publik selain untuk para pejalan kaki merupakan aktivitas yang memutuskan jalur pergerakan pejalan kaki. Para pejalan kaki mengubah perilaku karena sesuai perubahan lingkungan. Simpulan dari penelitian ini, bahwa jalur pejalan kaki tidak sesuai dengan fungsinya, disfungsi jalur pejalan kaki dengan keberadaan aktivitas selain pejalan kaki yang merampas hak para pejalan kaki.
Peningkatan Kapasitas SDM Melalui Manajemen Jaringan Usaha Produk Kerajinan Bambu UKM Pring Gedhe Dusun Brajan Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman Agustina Rahmawati; Prasetyo Febriarto; Hanantyo Sri Nugroho
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2022): Maret
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.087 KB) | DOI: 10.55824/jpm.v1i2.86

Abstract

Dusun Brajan terletak di wilayah sisi barat Kabupaten Sleman dan  telah dikenal sebagai desa wisata kerajinan bambu. Hampir setiap rumah di Dusun Brajan memang memiliki tanaman bambu. Beberapa outlet souvenir dari kerajinan bambu juga bermunculan di dusun tersebut. Salah satunya yaitu Pring Gedhe yang didirikan oleh Bapak Supardi sejak 13 Maret 2010 silam. Berbagai hasil kerajinan bambu yang dihasilkan seperti tempat nasi, kap lampu, box serbaguna, dan pernak pernik lainnya. Namun, kapasitas produksi masih terbatas karena penggunaan peralatan yang masih sangat sederhana dan pengerjaannya pun manual sehingga membutuhkan waktu penyelesaian yang cukup lama. Pada masa pandemi Covid-19 ini pihaknya menuturkan jika mengalami kemacetan produksi, permintaan pasar pun menurun hingga pelatihan banyak yang dibatalkan. Atas dasar itu, maka diperlukan pelatihan manajemen jaringan usaha bagi UKM untuk memperluas akses pasar. Adapun diharapkan mampu membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas sentra bambu Pring Gedhe dalam mendorong kerjasama berbagai pihak untuk membangun jaringan usaha yang semakin luas dengan produk yang berdaya saing sehingga pendapatan masyarakat bertambah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah dan FGD dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Luaran dari kegiatan ini adalah membantu sentra bambu Pring Gedhe untuk dapat memiliki akses jaringan usaha dalam memasarkan hasil produk mereka.
IDENTIFIKASI PATH SEBAGAI BAGIAN PENTING PEMBENTUK CITRA KOTA DI KORIDOR JALAN MONDORAKAN KOTAGEDE YOGYAKARTA Prasetyo Febriarto; Nurizka Fidali
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 23, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v23i2.7238

Abstract

Salah satu elemen penting pembentuk citra kota yaitu path dengan tujuan mewujudkan satu kesatuan yang terhubung dan terintegrasi. Penelitian terhadap kualitas Path dapat dibuktikan melalui identifikasi terhadap path, dan penelitian lapangan untuk menverifikasi teori citra kota path dan delapan elemen teori kualitas fisik lingkungan kota. Kotagede merupakan suatu kawasan yang memiliki nilai sejarah dan menjadi kawasan wisata budaya dengan banyak atraksi meliputi wisata sejarah, wisata arsitektur, atraksi buatan sehingga mempunyai identitas dan wajah kota yang kuat dan menarik serta  memiliki daya tarik seperti Pasar Kotagede dan monumen  Ngejaman. Lokasi studi ini menjadi identitas dan menjadi tujuan yang jelas sebagai citra sebuah kota. Maka tujuan penelitian ini, yaitu mengidentifikasi kejelasan fisik path dan fisik lingkungan koridor. Metode penelitian menggunakan deskriptif eksploratif dengan teknik pengumpulan data primer dan data sekunder kemudian analisis. Temuan penelitian merupakan hasil analisis citra kota path dan kualitas fisik lingkungan kota dan didapatkan bahwa terdapat kejelasan kualitas kondisi fisik koridor mempengaruhi kejelasan fisik Path. Simpulan yang didapat yaitu terdapat kesamaan citra kota path dan kualitas fisik lingkungan kota terhadap lokasi penelitian, path di koridor ini jelas dan kuat, kualitas fisik lingkungan kota yaitu delapan element dari Hamid Shirvani terhadap lokasi penelitian terlihat jelas dan mempengaruhi kejelasan Path.-------------------------------------------------------------------------------------------One of the essential elements forming the city's image is the path to realizing a connected and integrated whole. Research on the quality of the path can be proven by identifying the path. Then,  field research to verify the theory of the path city image and the eight elements of the theory of the physical quality of the urban environment. Kotagede is an area that has historical value and has become cultural tourism. That location has many attractions, including historical tourism, architectural tourism, and artificial attractions, so it has a strong and attractive identity and face of the city and attractions such as the Kotagede Market and the Ngejaman monument. The location of this study becomes an identity and a clear goal as an image of a city. So the purpose of this study is to identify the path's physical clarity and the corridor's physical environment. The research method uses descriptive exploratory with primary data collection techniques, secondary data, and then analysis. The research findings are the results of the analysis of the image of the city path and the physical quality of the city environment, and it is found that there is clarity in the quality of the physical condition of the corridor affecting the physical clarity of the path. The conclusions obtained are that there are similarities in the image of the city path and the physical quality of the city environment to the research location, the path in this corridor is clear and strong. The physical quality of the city environment, namely the eight elements from Hamid Shirvani to the research location, is visible and affects the path's clarity.