Endang Ernawaningtyas
Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

OBAT SETELAN YANG BEREDAR DI TOKO TERIDENTIFIKASI SEBAGAI GOLONGAN OBAT KERAS Ernawaningtyas, Endang
Eduhealth Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKObat setelan yang dijual bebas ditoko tanpa penandaan atau keterangan mengenai khasiat, aturan, dan peringatan yang jelas, diedarkan dan diserahkan oleh bukan ahlinya dapat membahayakan bagi masyarakat yang menggunakannya apalagi kalau obat tersebut tergolong obat keras dapat berakibat fatal. Obat dapat berkhasiat menyembuhkan apabila tepat untuk menyembuhkan penyakit, tepat dosisnya, tepat cara pemakaiannya, serta tepat lama dan waktu pemakaiannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi obat setelan yang beredar ditoko tanpa dilengkapi dengan penandaan atau keterangan mengenai khasiat, aturan, dan peringatan yang jelas sesuai dengan undang - undang. Metode Penelitian menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), metode ini merupakan salah satu metode analisis kualitatif dari suatu sampel yang dideteksi, dengan parameter untuk identifikasi berdasarkan data dari nilai Rf.Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat berbentuk tablet warna kuning adalah deksametason dengan nilai Rf : baku (0,68), sampel I (0,68) dan sampel II (0,70). Untuk obat bentuk kapsul warna hitam orange adalah piroksikam, dengan nilai Rf baku ( 0,28), sampel I (0,28) dan sampel II (0,28). Identifikasi obat setelan secara kromatografi lapis tipis positif mengandung obat deksametason dan piroksikam. Kedua macam obat tersebut termasuk golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter, dapat diperoleh diapotik bukan di toko, toko obat tidak berijin, maupun toko obat berijin.Kata kunci :Identifikasi, Obat stelan ,Obat keras ABSTRACTMixed medicine which free sale in store without clearly information about its special quality, rule, and clearly commemoration, It turned and given by someone who inexpert so it can make another people endangered if it is used. Moreover, it is included harmful medicine. The medicine can give good quality if it can be recovered someone from the illness, exact dosage, exact in using, and also exact medicine duration usage.The research has done to identify mixed medicine which free sale in store without clearly information about its special quality, rule, and clearly commemoration and appropriate with the law.The research method uses Thin Layer Chromatographie, this method is one of qualitative analyze method from a sample detected, with parameters for identification on the basis of the value of Rf.The result of the research shows medicine which is yellow, it is called deksametason with Rf value: Standard (0.68), first sample (0. 68), and second sample (0. 70). The medicine which is black and orange capsule, it is called piroksikam, with Rf value: standard (0. 28), sample (0. 28) and second sample (0. 28). The identification of mixed medicine in Thin Layer Chromatographie is positive that it contains of deksametason and piroksikam medicine. Both of them are included of harmful medicine. And it must use the doctor’s prescription. We can buy it in a dispensary but we can’t buy it in free store, illegal medicine store, or even in legal medicine store.Key words: Identification, Mixed medicine, Harmful medicine.
OBAT SETELAN YANG BEREDAR DI TOKO TERIDENTIFIKASI SEBAGAI GOLONGAN OBAT KERAS Ernawaningtyas, Endang
Eduhealth Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKObat setelan yang dijual bebas ditoko tanpa penandaan atau keterangan mengenai khasiat, aturan, dan peringatan yang jelas, diedarkan dan diserahkan oleh bukan ahlinya dapat membahayakan bagi masyarakat yang menggunakannya apalagi kalau obat tersebut tergolong obat keras dapat berakibat fatal. Obat dapat berkhasiat menyembuhkan apabila tepat untuk menyembuhkan penyakit, tepat dosisnya, tepat cara pemakaiannya, serta tepat lama dan waktu pemakaiannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi obat setelan yang beredar ditoko tanpa dilengkapi dengan penandaan atau keterangan mengenai khasiat, aturan, dan peringatan yang jelas sesuai dengan undang - undang. Metode Penelitian menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), metode ini merupakan salah satu metode analisis kualitatif dari suatu sampel yang dideteksi, dengan parameter untuk identifikasi berdasarkan data dari nilai Rf.Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat berbentuk tablet warna kuning adalah deksametason dengan nilai Rf : baku (0,68), sampel I (0,68) dan sampel II (0,70). Untuk obat bentuk kapsul warna hitam orange adalah piroksikam, dengan nilai Rf baku ( 0,28), sampel I (0,28) dan sampel II (0,28). Identifikasi obat setelan secara kromatografi lapis tipis positif mengandung obat deksametason dan piroksikam. Kedua macam obat tersebut termasuk golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter, dapat diperoleh diapotik bukan di toko, toko obat tidak berijin, maupun toko obat berijin.Kata kunci :Identifikasi, Obat stelan ,Obat keras ABSTRACTMixed medicine which free sale in store without clearly information about its special quality, rule, and clearly commemoration, It turned and given by someone who inexpert so it can make another people endangered if it is used. Moreover, it is included harmful medicine. The medicine can give good quality if it can be recovered someone from the illness, exact dosage, exact in using, and also exact medicine duration usage.The research has done to identify mixed medicine which free sale in store without clearly information about its special quality, rule, and clearly commemoration and appropriate with the law.The research method uses Thin Layer Chromatographie, this method is one of qualitative analyze method from a sample detected, with parameters for identification on the basis of the value of Rf.The result of the research shows medicine which is yellow, it is called deksametason with Rf value: Standard (0.68), first sample (0. 68), and second sample (0. 70). The medicine which is black and orange capsule, it is called piroksikam, with Rf value: standard (0. 28), sample (0. 28) and second sample (0. 28). The identification of mixed medicine in Thin Layer Chromatographie is positive that it contains of deksametason and piroksikam medicine. Both of them are included of harmful medicine. And it must use the doctor’s prescription. We can buy it in a dispensary but we can’t buy it in free store, illegal medicine store, or even in legal medicine store.Key words: Identification, Mixed medicine, Harmful medicine.
PENETAPAN KADAR ALKOHOL PADA ARAK JOWO YANG BEREDAR DI PONOROGO DENGAN METODE DESTILASI Ernawaningtyas, Endang; Yudhayanti, Devita
Jurnal EDUNursing Vol 1, No 2 (2017): September - Maret
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.437 KB)

Abstract

ABSTRACT Today, using Arak Jowo was really pathetic. It was very dangerous because it can lead to disruption for the perpetrators and the environment, such as unrest in the community. This research aim to determined alcohol concentration in Arak Jowo. The method used in this research was qualitative research experiment with Arak Jowo as object circulating in Ponorogo region in the period from January 2015 to April 2015. The sample was 8 bottles. The place of research in the laboratory of Akafarma Sunan Giri Ponorogo.arak jowo circulating in Ponorogo region is evidence police confiscated Ponorogo region. The sampling technique was random sampling 8 bottles of arak jowo. This research  proven that arak jowo contain alcohol class B as many as four samples: samples No.1. 17.40% ethanol content, the sample No.4.14.98% ethanol content, the sample No. 5 19.29% ethanol content, ethanol content sample No.7. 13.16%. While the other four samples including alcoholic beverages in Class C is the sample No.2.  ethanol 21.84%, sample No.3. 30.80% ethanol content, the sample No.6.23.20% ethanol content, the sample No.8. 21.28 % ethanol content. Keywords : arak jowo, alcohol, destilation
OBAT SETELAN YANG BEREDAR DI TOKO TERIDENTIFIKASI SEBAGAI GOLONGAN OBAT KERAS Endang Ernawaningtyas
Eduhealth Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth
Publisher : Eduhealth

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKObat setelan yang dijual bebas ditoko tanpa penandaan atau keterangan mengenai khasiat, aturan, dan peringatan yang jelas, diedarkan dan diserahkan oleh bukan ahlinya dapat membahayakan bagi masyarakat yang menggunakannya apalagi kalau obat tersebut tergolong obat keras dapat berakibat fatal. Obat dapat berkhasiat menyembuhkan apabila tepat untuk menyembuhkan penyakit, tepat dosisnya, tepat cara pemakaiannya, serta tepat lama dan waktu pemakaiannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi obat setelan yang beredar ditoko tanpa dilengkapi dengan penandaan atau keterangan mengenai khasiat, aturan, dan peringatan yang jelas sesuai dengan undang - undang. Metode Penelitian menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), metode ini merupakan salah satu metode analisis kualitatif dari suatu sampel yang dideteksi, dengan parameter untuk identifikasi berdasarkan data dari nilai Rf.Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat berbentuk tablet warna kuning adalah deksametason dengan nilai Rf : baku (0,68), sampel I (0,68) dan sampel II (0,70). Untuk obat bentuk kapsul warna hitam orange adalah piroksikam, dengan nilai Rf baku ( 0,28), sampel I (0,28) dan sampel II (0,28). Identifikasi obat setelan secara kromatografi lapis tipis positif mengandung obat deksametason dan piroksikam. Kedua macam obat tersebut termasuk golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter, dapat diperoleh diapotik bukan di toko, toko obat tidak berijin, maupun toko obat berijin.Kata kunci :Identifikasi, Obat stelan ,Obat keras ABSTRACTMixed medicine which free sale in store without clearly information about its special quality, rule, and clearly commemoration, It turned and given by someone who inexpert so it can make another people endangered if it is used. Moreover, it is included harmful medicine. The medicine can give good quality if it can be recovered someone from the illness, exact dosage, exact in using, and also exact medicine duration usage.The research has done to identify mixed medicine which free sale in store without clearly information about its special quality, rule, and clearly commemoration and appropriate with the law.The research method uses Thin Layer Chromatographie, this method is one of qualitative analyze method from a sample detected, with parameters for identification on the basis of the value of Rf.The result of the research shows medicine which is yellow, it is called deksametason with Rf value: Standard (0.68), first sample (0. 68), and second sample (0. 70). The medicine which is black and orange capsule, it is called piroksikam, with Rf value: standard (0. 28), sample (0. 28) and second sample (0. 28). The identification of mixed medicine in Thin Layer Chromatographie is positive that it contains of deksametason and piroksikam medicine. Both of them are included of harmful medicine. And it must use the doctor’s prescription. We can buy it in a dispensary but we can’t buy it in free store, illegal medicine store, or even in legal medicine store.Key words: Identification, Mixed medicine, Harmful medicine.
PENETAPAN KADAR ALKOHOL PADA ARAK JOWO YANG BEREDAR DI PONOROGO DENGAN METODE DESTILASI Endang Ernawaningtyas; Devita Yudhayanti
Jurnal EDUNursing Vol 1, No 2 (2017): September - Maret
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Today, using Arak Jowo was really pathetic. It was very dangerous because it can lead to disruption for the perpetrators and the environment, such as unrest in the community. This research aim to determined alcohol concentration in Arak Jowo. The method used in this research was qualitative research experiment with Arak Jowo as object circulating in Ponorogo region in the period from January 2015 to April 2015. The sample was 8 bottles. The place of research in the laboratory of Akafarma Sunan Giri Ponorogo.arak jowo circulating in Ponorogo region is evidence police confiscated Ponorogo region. The sampling technique was random sampling 8 bottles of arak jowo. This research  proven that arak jowo contain alcohol class B as many as four samples: samples No.1. 17.40% ethanol content, the sample No.4.14.98% ethanol content, the sample No. 5 19.29% ethanol content, ethanol content sample No.7. 13.16%. While the other four samples including alcoholic beverages in Class C is the sample No.2.  ethanol 21.84%, sample No.3. 30.80% ethanol content, the sample No.6.23.20% ethanol content, the sample No.8. 21.28 % ethanol content. Keywords : arak jowo, alcohol, destilation
UJI MUTU COOKIES DENGAN BAHAN TAMBAHAN TEPUNG KULIT PISANG RAJA (Musa Sapientum) MELIPUTI UJI ORGANOLEPTIK, PROTEIN, KARBOHIDRAT, KADAR AIR, KADAR ABU Endang Ernawaningtyas; Azahra Wigenti Yulinar
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v8i2.15

Abstract

Latar belakang: Kulit pisang memiliki nilai gizi dan nutrisi yang belum diketahui oleh masyarakat, sehingga diperlukan cara untuk menginovasi kulit pisang agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu inovasi dalam pengolahan kulit pisang adalah dengan cara mengolahnya menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat produk pangan seperti cookies. Tujuan: untuk mengetahui cara membuat cookies dengan bahan tambahan tepung kulit pisang raja dan apakah cookies dengan bahan tambahan tepung kulit pisang raja memenuhi syarat mutu SNI 01-2973-1992. Metode: diuji mutu yang meliputi uji organoleptik, uji kadar air dengan metode pemanasan biasa (gravimetric), uji kadar abu dengan menggunakan metode pengabuan kering (furnace), uji karbohidrat dengan menggunakan metode luff schoorl, dan uji protein dengan menggunakan metode kjeldahl. Hasil: Hasil dari analisa mutu organoleptik pada cookies berwarna coklat muda, beraroma pisang, berbentuk bulat telur, rasa manis dan ada rasa pisang, hasil kadar air 1.25%, hasil kadar abu 1,13%, hasil kadar karbohidrat 7,31%, dan hasil kadar protein 2,35%. Dapat disimpulkan bahwa sampel cookies memenuhi syarat mutu SNI yang telah ditetapkan. Simpulan dan saran: Semua uji memenuhi syarat kecuali pada uji Protein, dimana lebih kecil dari persyaratan. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai uji mutu yang meliputi uji kalori, lemak, serat kasar logam berbahaya dan cemaran mikroba
UJI CEMARAN MIKROBA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH KABUPATEN PONOROGO Endang Ernawaningtyas; Yaya Sulthon Aziz; Qoirul Adi Styawan
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.26

Abstract

Latar belakang: Air minum isi ulang banyak digunakan oleh masyarakat Kecamatan Ponorogo untuk konsumsi rumah tangga dan juga untuk berjualan. Air minum isi ulang ini belum tentu aman untuk dikonsumsi dan terdapat bakteri, salah satunya bakteri Eschericia coli. Bakteri ini bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti diare dan mual. Tujuan: Untuk mengetahui jumlah Angka Lempeng Total (ALT) dan Most Probable Number (MPN) Eschericia coli pada air minum isi ulang di Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo memenuhi syarat SNI 01-3553-2006. Metode: Air minum isi ulang di Kecamatan Ponorogo akan di Uji Angka Lempeng Total dan Uji Most Probable Number Eschericia coli dengan teknik sampling purposive. Hasil: hasil uji Angka Lempeng Total (ALT) pada sampel A, B, C, D, dan E > 300 koloni/ml dan uji Most Probable Number (MPN) Eschericia coli sampel A 120 MPN/ml, sampel B 39 MPN/ml, sampel C 43 MPN/ml, sampel D 150 MPN/ml, dan sampel E 28 MPN/ml. Simpulan dan saran: hasil Uji Angka Lempeng Total dan Uji Most Probable Number (MPN) Eschericia coli pada air minum isi ulang di wilayah Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo tidak memenuhi persyaratan SNI 01-3553-2006.
UJI MUTU SEDIAAN CELUP DAUN BUNGA KERTAS (Bougainvillea glabra Choisy) Charlis Palupi; Putri Sekar Ayu Nugraha; Endang Ernawaningtyas
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): MEDFARM : JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v9i1.28

Abstract

Latar Belakang: Tanaman bunga kertas memiliki banyak manfaat yang belum diketahui oleh masyarakat sehingga diperlukan cara untuk menginovasi daun bunga kertas agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu inovasi yaitu dengan membuat sediaan celup daun bunga kertas. Tujuan: Mengetahui mutu sediaan celup daun bunga kertas berdasarkan syarat mutu SNI 01-3753-2014. Metode: Sampel dalam penelitian yaitu sediaan celup daun bunga kertas dalam satu kali produksi, mengguakan teknik pengumpulan data Simple Random Sampling, kemudian dilakukan uji mutu terbatas pada uji organoleptik, uji kadar air, uji kadar abu larut dalam air terhadap abu total, uji kadar abu tidak larut asam, uji kealkalian abu larut dalam air, uji ALT, uji AKK. Hasil: Pengujian mutu SNI 01-3753-2014 bahwa sediaan celup daun bunga kertas memenuhi persyaratan. Hasil uji organoleptik air seduhan berwarna kuning kecoklatan, bau khas dan rasa khas, uji kadar air 4,9%, uji kadar abu larut dalam air terhadap abu total 59,3%, uji kadar abu tidak larut asam 0,6%, uji kealkalian abu larut air 1,06%, uji ALT 80,8 x 101 koloni/gram, uji AKK 2,3 x 101 koloni/gram. Simpulan: semua uji yang dilakukan memenuhi persyaratan mutu SNI 01-3753-2014.