Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : ENGINEERING

ANALISA KELAYAKAN RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN BERDASARKAN EVALUASI KEANDALANNYA Isradias mirajhusnita
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 8 No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.203 KB) | DOI: 10.24905/eng.v8i2.822

Abstract

Bangunan gedung sebagai tempat manusia dalam melakukan kegiatannya, mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan watak, perwujudan produktivitas, serta jatidiri. Fungsi lainnya adalah sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, keagamaan, usaha, sosial budaya maupun kegiatan khusus. Dewasa ini sering dijumpai penurunan laik fungsi bangunan gedung akibat kurangnya biaya perawatan, perubahan fungsi, pemeliharaan dan perawatan rutin Bangunan Gedung yang tidak kontinu. Penurunan kualitas dapat disebabkan oleh umur bangunan seperti terjadinya proses pelapukan maupun perubahan fungsi bangunan, sehingga akan timbul masalah berkurangnya tingkat keamanan struktur dan rasa kenyamanan yang pada akhirnya bisa berakibat pada resiko keselamatan pengguna bangunan. Berkaitan dengan  hal tersebut sangat memungkinkan terjadi penurunan kualitas lingkungan di sekitar. Di lain pihak kemampuan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam memberikan arahan terwujudnya bangunan gedung yang fungsional, produktif, dapat menjamin keselamatan masyarakat, keandalan bangunan dan kelestarian lingkungan, baik melalui mekanisme perizinan, maupun pengawasan masih sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi lingkungan dan struktur pada bangunan gedung. Obyek bangunan yang ditinjau adalah dua gedung pemerintah milik Pemerintah Kota Semarang. Evaluasi kelayakan struktur maupun lingkungan mengacu diantaranya pada Peraturan Menteri PU No.29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Secara umum hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi penurunan kualitas baik dari segi struktur maupun pengelolaan lingkungan pada dua gedung yang ditinjau.kata kunci:struktur, lingkungan, kelayakan,  keandalan
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DILIHAT DARI TINGKAT PELAYANAN JALAN (LAVEL OF SERVICE) DI KOTA TEGAL (Studi Kasus Jl. Abimanyu, Jl. Semeru dan Jl. Menteri Supeno) Muhamad Yunus; Isradias Mirajhusnita
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 11 No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.398 KB) | DOI: 10.24905/eng.v11i1.1496

Abstract

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang terdiri atas bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya seperti trotoar, bahu jalan, drainase, rambu, yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Kondisi jalan sangat menentukan kinerja jalan itu sendiri, baik dilihat dari perlengkapan jalan maupun dari kapasitas serta volume lalu lintas yang ada, sehingga kinerja ruas jalan akan berbeda-beda meskipun memiliki kriteria yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja suatu ruas jalan dilihat dari tingkat pelayanan (Lavel of Service) di Kota tegal dengan studi kasus Jl. Abimanyu, Jl. Semeru dan Jl. Menteri supeno. Metode yang digunakan adalah metode perhitungan V/C Ratio yaitu membandingkan antara arus lalu lintas dengan kapasitas jalan pada kondisi eksisting. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat pelayanan jalan di ruas Jl. Abiamanyu yaitu D solusi pemecahan masalah adalah dengan melakukan manajemen lalu lintas agar kondisi jalan tidak semakin buruk. Sedangkan untuk ruas jalan Menteri Supeno dan jalan Semeru kondisinya masih baik yaitu dengan tingkat pelayanan jalan B.
Analisis Optimasi Waktu Dan Biaya Dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Menggunakan Metode Time Cost Trade Off Isradias Mirajhusnita
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 12 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/eng.v12i2.1943

Abstract

Pada perencanaan awal suatu proyek kontruksi, faktor waktu, biaya dan kualitas membentuk hubungan yang saling tergantungan sera berpengaruh sangat kuat. Permasalahan penelitian ini yang didapat dari Time Schedule ada pada minggu ke 3 yang mengalami penurunan pada pekerjaan aspal dengan waktu 6 hari karena menunggu pekerjaan struktur yang memakan waktu lama dikarenakan faktor cuaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu dan biaya optimal penyelesaian proyek setelah dilakukan penambahan jam kerja (lembur) dan perbandingan waktu dan biaya optimum setelah dilakukan penambahan jam kerja (lembur). Penelitian ini dilakukan dengan metode time cost trade off dengan penambahan jam kerja (lembur) pada pekerjaan tenaga kerja. Metode ini dilakukan dengan menambah jam kerja (lembur) selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam dengan menggunakan alat program Microsoft Project 2013. Hasil pada program menggunakan Microsoft Project 2013 yaitu lintas kritis dan kenaikan biaya akibat dari penambahan jam kerja (lembur) sedangkan dari metode time cost trade off yaitu percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat dari percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang dipercepat. Pada proyek Peningkatan Jalan Kalingsa Wetan – Randusanga Wetan Kabupaten Brebes. Dari hasil penelitian waktu normal pada proyek yaitu 45 hari dengan total biaya sebesar Rp. 1.482.125.000 waktu dan biaya optimum akibat penambahan jam kerja lembur 1 jam didapatkan dursi proyek 38 hari dengan total biaya sebesar Rp. 1.210.527.713. untuk penambahan jam kerja lembur 2 jam didapatkan durasi proyek 38 hari dengan total biaya sebesar Rp. 1.211.101.803 sedangkan untuk penambahan jam kerja lembur 3 jam didapatkan durasi proyek 38 hari dengan total biaya sebesar Rp. 1.211.577.304. Kesimpulan dari ketiga tersebut alternatif penambahan jam kerja lembur biaya termurah ialah dengan penambahan lembur 1 jam dengan durasi proyek 38 hari dan total biaya proyek Rp. 1.210.527.713.
Pengaruh Penambahan Limbah Jenis Ldpe Dan Pet Presentase Limbah 15 % Sebagai Bahan Campuran Beton Paving Block Dengan Metode Eco - Brick Teguh Haris; Muhamad Yusuf; Isradias Mirajhusnita
Engineering : Jurnal Bidang Teknik Vol 13 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/eng.v13i1.2007

Abstract

Beton sekarang sangat diminati di pembangunan konstruksi Indonesia, dengan perkembangan pesat ini beton sering digunakan dalam pembangunan konstruksi dengan memanfaatkan limbah konstruksi dan rumah tangga, inovasi beton ini maka diharapkan pengurangan limbah dilakukan dengan cara sebaik mungkin dengan metode yang tepat, limbah yang sering di temui di lingkungan sekitar yaitu limbah plastik karena apabila limbah plastik dibiarkan saja akan terjadi penumpukan limbah dan akan merusak ekosistem tanah dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, penulis mencoba memanfaatkan limbah plastik yang sering ditemui di lingkungan sekitar seperti limbah Plastik jenis LDPE (Low Density polyethylene) dan PET (Polyethylene Terephthalate) sebagai bahan substitusi pengganti pasir atau agregat halus dalam pembuatan beton paving block. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan metode eco-brick (reduce, reuse, recycle) yaitu memanfaatkan limbah plastik jenis LDPE dan PET diolah sebagai bahan pengganti agregat halus. Tujuannya yaitu untuk mengetahui daya tahan beton paving block terhadap kuat tekan yang dihasilkan dengan variasi Tipe I (1 Pc : 1,5 Psr : 3 Split) dan Tipe II (1 Pc : 1,5 Psr : 4 Split) semen : split 0,5 : pasir, dengan presentase limbah yaitu 15% bahan tambah limbah plastik terhadap jumlah berat pasir pada umur beton 14 hari dan 28 hari. Dari pengujian kuat tekan beton paving block yang dihasilkan kuat tekan rata-rata beton pada umur 14 hari pada sampel benda uji beton paving block dengan variasi limbah plastik LDPE dan PET dari jumlah berat pasir menghasilkan kuat tekan rata – rata beton pada Tipe I (1 Pc : 1,5 Psr : 3 Split) benda uji PP-15% (LDPE + PET 15%) = 10,95 Mpa atau setara 134,51 Kg/cm²; dengan sifat fisika memasuki kelas mutu D serta penyerapan air 3,14%. Tipe II (1 Pc : 1,5 Psr : 4 Split) benda uji PP-15% (LDPE + PET 15%) = 7,30 Mpa atau setara 89,67 Kg/cm²; dengan penyerapan air 2,35 %; Sedangkan nilai kuat tekan beton umur 28 hari menghasilkan nilai kuat tekan rata-rata beton pada Tipe I (1 Pc : 1,5 Psr : 3 Split) benda uji PP-15% (LDPE + PET 15%) = 21,11 Mpa atau setara 259,28 Kg/cm²; dan memasuki sifat fisika kelas mutu A serta penyerapan air 3,49%; Tipe II (1 Pc : 1,5 Psr : 4 Split) benda uji PP-15% (LDPE + PET 15%) = 7,62 Mpa atau setara 93,57 Kg/cm²; dengan penyerapan air 4,87%; menghasilkan nilai kuat tekan tertinggi pada umur 28 hari di variasi Tipe I (1 Pc : 1,5 Psr : 3 Split) PP-15% (LDPE + PET 15%) sebesar 21,11 Mpa atau setara 259,28 Kg/cm² dan memasuki sifat fisika kelas mutu A. Nilai kuat tekan minimum pada variasi Tipe II (1 Pc : 1,5 Psr : 4 Split) PP-15% (LDPE + PET 15%) dengan nilai kuat tekan 7,62 Mpa setara 93,57 Kg/cm² dengan sifat fisika tidak memasuki sifat fisika manapun dan penyerapan air tertinggi pada umur 28 hari di variasi Tipe II (1 Pc : 1,5 Psr : 4 Split) di benda uji PP-15% (LDPE + PET 15%) penyerapan air sebesar 4,87% dan penyerapan air minimum pada variasi Tipe I (1 Pc : 1,5 Psr : 3 Split) di benda uji PP-15% (LDPE + PET 15%) dengan penyerapan air sebesar 3,49%. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar presentase perbandingan dalam variasi penggunaan material split 0,5 cm yang tinggi sangat mempengaruhi hasil kuat tekan beton pada beton paving block menjadi lebih rendah sehingga semakin menurunkan kuat tekan beton yang dihasilkan, dan material limbah plastik yang terlalu tinggi menjadi beton paving block lebih berat dibanding beton paving block normal.