Suliyanti Pakpahan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Metode Mikrotremor HVSR untuk Penentuan Respons Dinamika Kegempaan di Kota Padang Pupung Susilanto; Drajat Ngadmanto; Daryono Daryono; Thomas Hardy; Suliyanti Pakpahan
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2332.214 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v7i2.96

Abstract

ABSTRAKPeristiwa gempabumi 30 September 2009, memperlihatkan bahwa Kota Padang merupakan daerah rawan gempabumi. Sebagai ibu kota provinsi, Kota Padang berperan sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian, sehingga harus dilindungi dari bahaya gempabumi. Penelitian mikrozonasi dengan metode pengukuran mikrotremor ini bertujuan untuk mengetahui respons dinamika kegempaan setempat di Kota Padang. Data mikrotremornya terdiri atas 180 titik hasil pengukuran yang tersebar di Kota Padang dengan grid 500 m x 500 m. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan digital portable seismograph tiga komponen dengan durasi pengukuran selama 30 menit dan frekuensi sampling 100 Hz. Data diolah dengan menggunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectrum Ratio). Indeks kerentanan seismik (Kg) diperoleh dengan mengkuadratkan nilai puncak spektrum mikrotremor dibagi dengan frekuensi dominannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai frekuensi dominan (f0) di daerah penelitian berkisar antara 0,5 – 1,9 Hz, H/V amplifikasi (A) antara 0,6 – 9,7, dan nilai indeks kerentanan seismik (Kg) berkisar antara 0,3-162,0. Persebaran secara spasial indeks kerentanan seismik menunjukkan bahwa hampir seluruh daerah penelitian merupakan daerah yang mempunyai kerentanan yang cukup tinggi terhadap bahaya gempabumi.Kerentanan yang tertinggi tersebar di bagian barat dan utara daerah penelitian, sedangkan kerentanan yang lebih rendah tersebar di bagian timur dan selatan daerah penelitian.Kata kunci: HVSR, indeks kerentanan seismik,mikrotremorABSTRACTThe earthquake on September 30, 2009, shows that Padang City is an earthquake vulnerable area. As the capital of a province, it plays the role as the centre of governance and economy. Thus, Padang City should be protected from earthquake hazards.Microzonation research with microtremor measurement method aims to determine the dynamic response of the local seismicity in the city. Microtremor data consist of 180 measurement points that are scattered in Padang with a grid of 500 mx 500 m. The measurements used a digital portable seismograph three components with time duration 30 minutes and 100 Hz of sampling frequency. The data are processed using HVSR (Horizontal to Vertical Spectrum Ratio) method. The seismic vulnerability index (Kg) obtained by squaring the peak value of microtremor spectrum divided by its dominant frequency. The results show that the dominant frequency (f0) in the studied area ranges between 0.5 to 1.9 Hz, H/V amplification (A) between 0.6 to 9.7, and the value of the seismic vulnerability index (Kg) rangesbetween 0.3 to 162.0. Spatial distribution of the seismic vulnerability index shows that almost of the entire researched area has a fairly high susceptibility to earthquake hazards. The highest vulnerability spreads across the western and northern parts of the studied area, while a lower susceptibility scatteres in the east and south of the studied area.Keywords: HVSR, seismic vulnerability index, microtremor
Analisis Kegempaan di Zona Sesar Palu Koro, Sulawesi Tengah Suliyanti Pakpahan; Drajat Ngadmanto; Masturyono Masturyono; Supriyanto Rohadi; Rasmid Rasmid; Handi Sulistyo Widodo; Pupung Susilanto
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 6, No 3 (2015)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3714.791 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v6i3.88

Abstract

ABSTRAKSulawesi merupakan wilayah yang memiliki banyak sesar yang berpotensi menimbulkan bencana gempa bumi. Potensibencana yang diakibatkan oleh sesar aktif di daratan dapat menimbulkan kerugian dan kerusakan yang lebih parahdibandingkan dengan gempa bumi yang bersumber di lautan yang terjadi pada magnitudo yang sama. Penelitian inibertujuan untuk melakukan analisis kegempaan di sekitar zona sesar Palu Koro. Analisis kegempaan dilakukan denganmenentukan lokasi dan mekanisme sumber gempa bumi yang terjadi di daerah penelitian. Data yang digunakan adalahdata sinyal gempa bumi yang terekam pada jaringan Mini Regional Palu dalam kurun waktu Januari 2012 – Maret 2013dengan magnitudo lebih besar dari 4 Skala Richter. Rekaman sinyal gempa bumi ini tersimpan dalam format SEEDATLAS. Penentuan lokasi hiposentrum untuk setiap event dilakukan dengan metode Single Event Determination (SED),selanjutnya dilakukan relokasi menggunakan metode Joint Hyposentre Determination (JHD). Mekanisme sumber gempabumi ditentukan menggunakan software ISOLA dan plot secara spatial menggunakan software GMT. Hasil analisiskegempaan di sekitar sesar Palu Koro mengindikasikan bahwa sesar Palu Koro masih sangat aktif. Selain itu, lokasi danmekanisme sumber terbagi menjadi beberapa segmen. Seismisitas di wilayah ini tidak mengindikasikan lineasi yang utuh,tetapi terbagi dalam beberapa klaster yang diduga disebabkan oleh aktivitas segmen-segmen sesar Palu Koro dan sesar-sesarminor di sekitarnya. Ada tiga segmen sesar Palu Koro yang teridentifikasi, yaitu segmen Lindu, Toro, dan Balaroa.Kata kunci: kegempaan, sesar Palu Koro, relokasi hiposentrum, mekanisme sumberABSTRACTSulawesi is a region that has a lot of faults and potential to generate earthquake disasters. In the same magnitude, the potentialdisaster caused by active faults on land is more severe than earthquakes that originate in oceans. This study aims to analyze theseismicity around The Palu Koro Fault Zone. The seismicity analysis was carried out by determining the location and sourcemechanisms of earthquakes that occurred in the studied area using earthquake signals data recorded on the Palu Mini RegionalNetwork in the period of January 2012 - March 2013 with magnitude larger than 4 Richter Scale. The earthquake signalswere recorded and stored in the ATLAS SEED format. Determination of hypocentre for each event was carried out using SingleEvent Determination (SED) method, then the relocation was performed using Joint Hypocentre relocation Determination (JHD)method. The earthquake source mechanisms were determined using software ISOLA and spatial plot using software GMT. Theresults of analysis of seismicity around the Palu Koro fault indicate that this fault is still very active where the location and sourcemechanisms are divided into several segments. The seismicity in this region do not indicate lineasi intact but divided into severalclusters that might be caused by the activity of the segments of Palu Koro fault and minor faults in the vicinity. There are threePalu Koro fault segments identified, namely Lindu, Toro, and Balaroa segments.Keywords: seismicity, Palu Koro fault, hypocentre relocation, source mechanism