Tity Susilowati Prabawa
Development Studies of Interdisciplinary Faculty, Satya Wacana Christian University, Jl. Diponegoro No. 5260, Salatiga, Indonesia 50711

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

: Pemanfaatan “dusun” dan tanaman Pala di desa Booi, Maluku Hendri Dony Hahury; Tity Susilowati Prabawa; Pamerdi Giri Wiloso; Tontji Soumokil; Marthen Luther Ndoen
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 26 No. 2 (2020)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7226/jtfm.26.2.189

Abstract

Kemampuan masyarakat pedesaan dalam merespon tantangan atau kerentanan sangat bergantung pada adaptasi yang bersifat lokal maupun kelembagaan. Kelembagaan ini terbentuk berdasarkan kebiasaan yang berakar dari pengetahuan lokal maupun pengalaman hidup masyarakat itu sendiri. Pemanfaatan sumber daya perkebunan sebagai agroforestri tradisional pada masyarakat pedesaan berbeda setiap individu sehingga strategi penghidupan yang digunakan untuk menghadapi kerentanan pun berbeda. Penelitian ini bertujuan, untuk menemukan pemahaman mendalam tentang dampak kelembagaan terhadap pilihan strategi penghidupan masyarakat pedesaan melalui pemanfaatan agroforestri tradisional berupa “dusung” dan tanaman pala dengan pendekatan kelembagaan (tradisi, kebiasaan maupun aturan) dan kerangka kerja penghidupan. Penelitian ini dilakukan di desa Booi, Pulau Saparua, Maluku pada bulan Oktober 2016 sampai bulan September 2018. Informan dalam penelitian ini meliputi, Raja (kepala) desa Booi, petani (pemilik lahan perkebunan), anggota masyarakat yang tidak memiliki lahan perkebunan dan badan pemerintah desa. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam untuk mendapatkan data primer. Sementara data sekunder bersumber dari berbagai dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa, masyarakat desa Booi memiliki berbagai ragam pilihan strategi penghidupan, antara lain: Strategi intensifikasi dan ekstensifikasi, strategi diversifikasi dan strategi “memegang” biji pala. Kehadiran kelembagaan (tradisi, kebiasaan dan aturan) justru memberikan dampak yang signifikan bagi penghidupan masyarakat Booi. Dampak tersebut berupa, jaminan (informal insurance) akses bagi masyarakat Booi yang tidak memiliki aset agar dapat memanfaatkan dusung dan tanaman pala. Kemudian, adanya akses terhadap aset ini memberikan sumbangan terhadap keberlanjutan penghidupan rumah tangga masyarakat desa Booi. Kata kunci: Kelembagaan, Pilihan strategi penghidupan, Dusung dan tanaman pala