Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Respon Pertumbuhan dan Fisiologi Aksesi Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn) dalam Kondisi Cekaman Kekeringan di Pembibitan Fajar Utama; . Hariyadi
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 3 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.158 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i3.14259

Abstract

Jatropha (Jatropha curcas Linn) merupakan salah satu bahan baku popular untuk menghasilkan bahan bakar biodiesel. Kendala yang sering terjadi, yaitu lahan yang tersedia untuk menanam Jatropha adalah lahan marjinal sehingga penting untuk mengetahui toleransi aksesi jarak pagar terhadap kekeringan. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca, Cikabayan, Dramaga IPB. Pengujian klorofil dilakukan di laboratorium Molecular Marker, Spectrofotometry dan UV-Vis, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Penelitian dimulai bulan Juli 2011 dan berakhir Maret 2012. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dua faktor, yaitu aksesi dan uji cekaman dengan ulangan tiga kali. Faktor pertama yang diamati adalah toleransi terhadap kekeringan yang dilakukan pada tiga taraf, yaitu 30%, 55%, dan 80% kadar air tanah kapasitas lapang. Faktor kedua yang diamati adalah 10 aksesi jathropa yang telah dievaluasi, diantaranya IP-3M, Jatim 013, Jatim 045, NTT 065, NTT 080, NTB 019, NTB 047, NTB 116, Sulawesi 72 dan Sulawesi 117. Berdasarkan uji klorofil a dan b yang telah dilakukan, aksesi Jatim 045 menunjukkan perlakuan dengan hasil terbaik (toleransi tertinggi terhadap kekeringan), sedangkan dari uji skor toleransi tertinggi terhadap kekeringan antara 35% dan 80% kapasitas lapang ditunjukkan oleh NTT 065 aksesi dan toleransi tertinggi terhadap kekeringan di antara 55% dan 80% kadar air tanah ditunjukkan oleh aksesi Jatim 045 dan NTB 047.
Pengelolaan Lahan Gambut di Perkebunan Kelapa Sawit di Riau Jastri Mey Saragih; . Hariyadi
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 3 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.763 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i3.14341

Abstract

Pengelolaan tata air dan pemadatan tanah merupakan syarat awal pengelolaan lahan gambut di perkebunan kelapa sawit. Kegiatan dilaksanakan di Riau dengan tujuan umum mengetahui dan mengikuti praktek perusahaan dalam mengelola lahan gambut untuk tanaman kelapa sawit, serta dengan tujuan khusus mempelajari sistem pengelolaan tata air perkebunan. Kegiatan dilaksanakan selama 4 bulan mulai Februari – Juni 2013. Pada umumnya sasaran ketinggian air di Perkebunan adalah 25 – 50 cm di bawah permukaan tanah. Sistem drainase terdiri atas kanal utama, kanal cabang, kanal cabang baru, kanal kolektor, parit kolektor, parit tengah, dan field drain. Upaya-upaya untuk mempertahankan ketinggian air antara lain membuat water zoning, memasang piezzometer, pintu air, over flow gate, pintu air parit tengah, pembuatan emergency gate, pemasangan spillway, perawatan kanal, dan pembuatan peta dan SOP sistem pengelolaan tata air. Analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk menduga pengaruh curah hujan terhadap ketinggian air. Kajian menunjukkan bahwa curah hujan berpengaruh nyata (P value = 0.014) terhadap ketinggian air. Kenaikan 1 % curah hujan akan menaikkan ketinggian air 0.06893% di bawah permukaan tanah. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menduga pengaruh curah hujan dan ketinggian air terhadap produksi. Kajian menunjukkan curah hujan dan ketinggian air tidak berpengaruh nyata terhadap produksi.
Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Area Marjinal di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Weni Riska Octaviany; . Hariyadi
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 3 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.22 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i3.14342

Abstract

Kegiatan penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya kelapa sawit, memperoleh pengetahuan teknis dan manajerial perkebunan kelapa sawit, serta secara khusus mempelajari manajemen pemupukan tanaman kelapa sawit. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung dilakukan untuk memperoleh data primer di lapangan melalui pengamatan mulai dari persiapan pemupukan sampai pelaksanaan pemupukan dengan prinsip 5T, diskusi langsung dengan manajer dan asisten kebun sebagai pekerja. Metode tidak langsung dilakukan untuk memperoleh data sekunder seperti kondisi umum perusahaan, kondisi iklim dan jenis tanah, kondisi tanaman, struktur organisasi, data produksi dan data yang terkait dengan kegiatan pemupukan. Data primer dan sekunder dianalisis dengan metode deskriptif dan kuantitatif. Pelaksanaan pemupukan di kebun ini secara umum belum cukup baik mulai dari pengadaan pupuk sampai pelaksanaan pemupukan. Efektifitas dan efisiensi pemupukan belum sepenuhnya sesuai prinsip 5T. Oleh karena itu pengawasan yang lebih baik dari mandor pupuk dan asisten kebun harus ditingkatkan guna memperbaiki kualitas pemupukan berikutnya.