Luh Ade Ari Wiradnyani
Southeast Asian Ministers Of Education Organization-Regional Centre For Food And Nutrition (SEAMEO-RECFON), Jakarta 10430

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU MENGONSUMSI TABLET BESI-FOLAT SELAMA KEHAMILAN Luh Ade Ari Wiradnyani; Helda Khusun; Endang Laksminingsih Achadi
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 8 No. 1 (2013)
Publisher : Food and Nutrition Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.949 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2013.8.1.63-70

Abstract

ABSTRACTThis review aims at compiling and summarizing findings of published studies that assessed factors associated with compliance of women to take recommended iron tablets during pregnancy. The review is done in 10 published studies (8 are 2002—2010 publications and 2 are 1993—1994 publications) indexed in Pubmed with the above objective. Low utilization of antenatal care/ANC services is found to be associated with low compliance as it prevents the women to receive recommended number of the iron tablets as well as decrease the opportunity of women to have encouragement from health staff to take the tablets. Supply of tablets becomes the issue since not all women receiving 30 tablets/ANC visits as recommended. Studies on influence of side-effects of taking the tablets to compliance show inconclusive findings. Some studies found the effect is very minimal, and can be managed appropriately especially among more educated women and among women with adequate counseling. Studies also indicated that support from family is important to reduce possibility of pregnant women forgot to take the tablets, the other major factor of the low compliance. Quality of counseling, e.g. clarity of the messages, is associated with compliance. In conclusion, improving support from ANC provider (such as sufficient tablet supply, clear message on the tablets benefits) and support from family may contribute to better compliance of women towards maternal iron supplementation.Keywords: compliance, iron supplementation, pregnancyABSTRAKReview ini bertujuan mengumpulkan temuan studi yang mengukur faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet besi selama kehamilan. Review dilakukan pada 10 studi (8 publikasi tahun 2002—2010, 2 publikasi tahun 1993—1994) yang terdaftar di Pubmed. Rendahnya partisipasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya/ANC berhubungan dengan rendahnya kepatuhan konsumsi tablet besi. Rendahnya kunjungan ANC membuat ibu tidak mendapat tablet dengan jumlah yang cukup dan mengurangi kesempatan ibu untuk mendapat dukungan dari petugas ANC untuk minum tablet besi sesuai anjuran. Suplai tablet juga menjadi penting karena tidak semua ibu mendapat 30 tablet pada setiap kunjungan ANC seperti seharusnya. Pengaruh efek samping konsumsi tablet besi terhadap kepatuhan ibu belum dapat disimpulkan. Pengaruh efek samping ditemukan sangat kecil dan dapat diatasi dengan baik terutama pada ibu dengan pendidikan yang lebih tinggi atau yang mendapat penyuluhan yang cukup. Studi juga menemukan bahwa dukungan keluarga sangat penting untuk membantu mengingatkan ibu untuk mengonsumsi tablet besi. Hal ini menjadi penting karena salah satu faktor utama rendahnya kepatuhan ibu adalah karena ibu lupa mengonsumsi tablet tersebut. Kualitas penyuluhan, misalnya kejelasan pesan dari petugas kesehatan, berhubungan dengan kepatuhan ibu. Sebagai kesimpulan, dukungan yang lebih baik pada ibu, baik dari petugas ANC (misalnya pemberian tablet besi dalam jumlah yang cukup, kejelasan pesan tentang manfaat tablet) maupun keluarga dapat berkontribusi pada kepatuhan yang lebih baik pada ibu hamil dalam mengonsumsi tablet besi.Kata kunci: kehamilan, kepatuhan, suplementasi tablet besi
CHILD FEEDING PATTERN DURING TRANSITIONAL PERIOD (6-8 MONTHS) IN JONGGAT SUB DISTRICT, CENTRAL LOMBOK, WEST NUSA TENGGARA Karina Rahmadia Ekawidyani; Lindawati Wibowo; Lina Rospita; Luh Ade Wiradnyani; Manjilala Manjilala; Sitha Dwita Putriani; Ragil Marini
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 10 No. 2 (2015)
Publisher : Food and Nutrition Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.361 KB) | DOI: 10.25182/jgp.2015.10.2.%p

Abstract

ABSTRACTThe objective of this study was to assess child feeding knowledge and practice in transitional period (6-8 months), mother’s information exposure and the functioning of the health system in delivering complementary feeding programs. A cross sectional study was done to 175 children aged 6-8 months at 12 villages in Jonggat Sub-district, Lombok. Structured interview to the mothers, 24 hour recalls, and in-depth interview to the cadres of Integrated Health Posts were used throughout the study. Most mothers had poor knowledge and practice on child feeding (68.0% and 75.4%, respectively). Almost all children had received complementary food (98.9%), but only less than a half children were introduced to complementary food at the appropriate age i.e. 6 months (45.7%). Only few children had good dietary diversity i.e. ≥ 4 food type in the previous day (6.9%). More than half of the mothers (52%) were exposed to information related to child feeding practice. The sources of information mostly were from health officers, cadres, mother and child health book and printed media (e.g. newspaper and magazine). The local health staff and cadres had basic knowledge on child feeding programs but the practice was not adequate. Mother’s knowledge and practice on child feeding within the transitional period in Jonggat sub-district was poor. The health system was not functioning well in delivering complementary feeding programs.Keywords: cadres, child feeding pattern, complementary feeding programsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengetahuan dan praktek pengasuhan makan pada anak selama masa transisi (6-8 bulan), sumber informasi ibu, dan keberhasilan sistem kesehatan dalam program MP-ASI. Cross sectional study dilakukan dengan subjek 175 anak usia 6-8 bulan di 12 desa di Kecamatan Jonggat, Lombok. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur kepada ibu, food recall, dan wawancara mendalam kepada kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Sebagian besar ibu memiliki pengetahuan (68,0%) dan praktek (75,4%) pengasuhan makan anak yang rendah. Hampir seluruh anak sudah menerima MP-ASI (98,9%), tetapi kurang dari separuh anak menerima MP-ASI pada umur yang sesuai yaitu enam bulan (45,7%). Hanya sedikit anak (6,9%) yang memiliki skor keanekaragaman pangan baik, yaitu makan >4 jenis pangan pada hari kemarin. Sebesar 52% ibu sudah terpapar dengan informasi mengenai praktek pengasuhan makan anak. Sumber informasi paling banyak berasal dari petugas kesehatan, kader, buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan media cetak. Petugas kesehatan setempat dan kader memiliki pengetahuan dasar mengenai program MP-ASI tetapi prakteknya masih kurang baik. Pengetahuan ibu dan praktek pengasuhan makan anak pada masa transisi di Kecamatan Jonggat masih kurang. Sistem kesehatan tidak berfungsi dengan baik dalam melaksanakan program MP-ASI.Kata kunci: kader, pola asuh makan anak, program MP-ASI