Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PELATIHAN BAHASA INGGRIS DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENGGUNAKAN METODE TPR (TOTAL PHYSICAL RESPONSE) KEPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Dini Anggraheni; Daryono; Anandha
Jurnal CULTURE (Culture, Language, and Literature Review) Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Aki

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this study is to develop disabled students’s foreign language and religion especially skill and knowledge. Being a language and religion teaching method that uses movement/physical activity to teach several materials (colours, family and asmaul husna), TPR responds favorably to disabled students’s need to be physically active, to learn by doing, and to learn language and religion in meaningful communicative and religion contexts. The activities are classified in relation to function so they can have in a lesson (colour and family) for English and Asmaul Husna for religion in fun ways. This study concludes that the main potentian of using TPR activities in language and religion teaching are in creating conditions similar to first language learning, reducing stress with singing the Asmaul Husna, and in assisting through motor movement. Keywords: Disabled students, TPR (Total Physical Response), language activities, religion activities, motor skills.
FILSAFAT ETIKA MASYARAKAT ISLAM JAWA: KONSEP BAIK DAN BURUK Daryono, Daryono
Academic Journal of Islamic Principles and Philosophy Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/ajipp.v2i1.2633

Abstract

This article are based on library research regarding the concept of good and bad in the perspective of Javanese Muslim thought. The aim is to revise the designation of santri, priyayi and abangan and on the other hand to understand the Javanese ethics which are thought to be relativism ethics but on one side for respect attitudes and harmony with its moral values can create prosperity and progress even in post-colonial conditions. These values and results are suitable for the world view and life of Javanese Muslims whose transcendental rational vision is symbolized by Bima reaching kawruh sangkan paraning dumadi and Semar who live always under the guidance of the Divine. The success of this vision may be similar to the time when King Mangkunegara IV achieved the progress, among other things, even though it was in post-colonial conditions but during the time it was called Kala Sumbaga, a prosperous period. Therefore it can be an alternative thought for the advancement of the present and future.
Karakteristik Pemikiran Postmodernisme dalam Etos Dagang Orang Islam Jawa Daryono Daryono; Aprih Santoso; M. Hasan Ma'ruf
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 6, No 3 (2020): JIEI : Vol.06, No. 03, 2020
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.738 KB) | DOI: 10.29040/jiei.v6i3.1182

Abstract

Tulisan ini berdasar penelitian kepustakaan (library recearch) terutama Kepustakaan Islam kejawen karya Mangkunegara IV seperti Serat Wedhatama, Serat Wirawiyata, dan lain-lainnya dipahami identifikasi karakteristik pemikiran postmodernismenya. Metodenya ialah hermeneutik dan analisa isi karya-karyanya mengidentifikasikan tiga karakteristik pemikiran postmodernisme: dekonstruksi, relativisme dan pluralisme khususnya di bidang dagang yang tertuang dalam Serat Wicara Keras karya Yasadipura II dan Serat Wulang Reh karya Pakubuwana IV. Metode lainnya ialah verstehen dan analisa filsafat pragmatisme di satu sisi untuk memahamkan tiga karakteristik pemikiran postmodernisme itu dan di sisi lain mengimplikasikan konstruksi teoritis etos dagang orang Islam Jawa dalam pemikiran Mangkunegara IV sesuai dengan nilai-nilai moral sikap rukun dan hormat dalam budaya dan pandangan dunia dan hidup Jawa dan sesuai bagi masanya dalam kondisi pascakolonial. Kesesuaian pahamnya termuat dalam ungkapan Jawa seperti tuna satak, bathi sanak dan timun wungkuk jogo imbuh diberlakukan (dipraksiskan) dalam tujuh nilai-nilai moral, lima sifat, delapan cara bersikap baik rukun dan hormat (asta gina) yang diuraikan dalam Serat Darmalaksita karya Mangkunegara IV.
The Moral Philosophy of Capitalism In the View of the Javanese Islamic Trade Ethos Daryono Daryono; Suparman Syukur
Jurnal Theologia Vol 31, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2020.31.2.6862

Abstract

The results of this paper were based on library research which aimed to understand capitalism in terms of Javanese Muslim trade ethos based on the work of experts. On the one hand, there was a mismatch between the economic system of capitalism and the ethos for the objectification of Islam in commerce and the results were suitable for world views and cultural life. Java was in a postcolonial state on the other hand. The method of analyzing its understanding was through historical and normative social as well as normative ethics and metaethics. The analysis resulted in three characteristics of the theoretical construction of Javanese Muslim trade ethos as a way of being kind, namely respect and care for anything, respect and harmony or care for anyone and in accordance with the culture and religious experience of Javanese Muslims at that time. These three characteristics had been proven during the Mangkunegara IV period, capable of creating human progress in various fields of life, especially the Mangkunegaran kingdom, for example, it was called Kala Sumbaga (a prosperous period). Therefore, this theoretical construction was expected to be an alternative to ethical thinking and vision in trade at the regional or national level.
ETOS DAGANG ORANG ISLAM JAWA DAN BUDAYA DAGANG ETNIS CINA DALAM TANTANGAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN INDONESIA Daryono .; Dini Anggraheni
Jurnal Iqtisad Vol 5, No 2 (2018): Iqtisad
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/iq.v5i2.2549

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan membuktikan keberhasilan etos dagang orang Islam Jawa dengan nilai-nilai moral yang sesuai pada masa itu. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), data bersumber dari berbagai karya para ahli yang menjelaskan kedalaman maksud yang menunjukkan keberhasilan etos dagang. Metode dengan analisis isi (content analysis) dipadukan dengan hermeneutic ilmiah juga pendekatan sosiologis yang bersifat interpretasi sosiologik. Penelitian ini diharapkan bisa memperbaiki dugaan negatif pada etos dagang orang Islam Jawa yang mungkin justru bisa menjadi tantangan peningkatan perekonomian Indonesia sekarang dan yang akan datang.Kata Kunci : Etos , Dagang, Orang Islam, Jawa Abstract This study aims to prove the success of the Javanese Moslem’s trade ethos with the moral values of its time. The type of this research is library research; the data are derived from various works of experts which explain the depth of intent that shows the success of its trade ethos. The method used is content analysis combined with scientific hermeneutics as well as sociological approach which is sociological interpretation. This study is expected to improve the negative allegations on the Javanese Moslem’s trade ethos which might actually be a challenge to improve the Indonesian economy now and in the future. Keywords: Ethos, Trade, Moslem, Javanese 
IMPLIKATUR PADA MEME ISLAM DI INSTAGRAM SEBAGAI WUJUD DIGITALISASI MEDIA DAKWAH: KAJIAN PRAGMATIK Enggar Dhian Pratamanti; Daryono Daryono; M Dliya Ulami
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 23, No 1 (2021): Juni (2021)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v23i1.3484

Abstract

Instagram dinilai dapat memenuhi kebutuhan komunikasi sosialmasyarakat Indonesia di era digital karena memiliki fitur yang praktis,unik, menarik, dan komunikatif. Hal yang menarik yang dapat ditemukandi Instagram adalah banyaknya gambar, video, atau caption Instagramyang bernilai implikatif yang ditujukan untuk masyarakat luas. Gambarimplikatif ini berwujud komik dan meme. Salah satu meme yang menarikdan menjamur adalah meme bermuatan Islam yang dapat ditemukan dalambeberapa akun Instagram. Meme bermuatan Islam ini berisi dakwah ajaranIslam yang diimplikasikan dalam tuturan yang unik, baik dengan kata-kataatau gambar yang dikemas sedemikian rupa. Guna memahami maknatersirat ini, perlu dilakukan kajian yang mendalam agar pesan dan nilaiyang akan disampaikan dapat diketahui dengan baik. Tim peneliti tertarikmengkaji dan meneliti bentuk implikatur yang ditemukan pada memebermuatan Islam dalam akun Instagram dan faktor penyebab kemunculanmeme bermuatan Islam dalam akun Instagram berkaitan dengan dakwahdi era digital. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metodedescriptive research nonhypothesis (deskriptif tanpa menguji hipotesis).Hasil penelitian ini menemukan beberapa akun Instagram bermuatanIslami yang mencoba menanamkan ideologi, paham, dan ajaran Islami.Akun-akun Islami tersebut menggunakan meme dan menyampaikaninformasi serta ideologi dalam bentuk bahasa implikatur. Bentuk-bentukimplikatur yang ditemukan dalam penelitian ini berupa implikatur bentukwacana verbal (berupa lambang bunyi), implikatur bentuk wacananonverbal (tidak berupa lambang bunyi melainkan gambar), sertaimplikatur bentuk gabungan wacana verbal dan nonverbal. Selain itu,bentuk-bentuk implikatur yang ditemukan memiliki berbagai macamfungsi, yaitu fungsi ekspresif (menyindir dan mengingatkan), fungsidirektif (memerintah), dan fungsi asertif (menyatakan, menunjukkan, danmemberikan kejelasan). Kemunculan meme bermuatan Islam dalam akunInstagram berkaitan dengan dakwah pada era digital disebabkan olehbeberapa hal yaitu karakter dan fitur Instagram, generasi muda sebagaipengguna instagram, serta popularitas gaya bahasa dan meme.
BERBAGAI BERKAH BID’AH NYADRAN (INOVASI PEMBELAJARAN AGAMA)DALAM BUDAYA ISLAM JAWA Daryono .; Dini Anggraheni
Jurnal CULTURE (Culture, Language, and Literature Review) Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Aki

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims at understanding bid’ah definition and its technical application, especiallythe ways to pray for the Lates that in Javanese Islamic culture is called nyadran with its variousblessings (merits) and moral values. The type of this research is library research. The source ofthe data includes hadits from Prophet Muhammad SAW and works from experts that explainmoral values of Javanese Islamic culture and nyadran with its various blessings. The method ofthis research is content analysis with sociological approach that has characteristic as sociologicinterpretation. The result of this research gives understanding about definition, types, andjurisdiction of bid’ah mainly when commemorating somebody’s death through delivering prayercalled as nyadran in Javanese Islamic culture. Through that understanding, it is expected tobecome the direction that is following the age.Keywords: blessings, Nyadran, Javanese Islamic culture.
PERBANDINGAN ETOS DAGANG ORANG JAWA DENGAN BUDAYA DAGANG ETNIS CINA DALAM TANTANGAN PENINGKATAN PEREKONOMIAN INDONESIA Daryono Daryono
Solusi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v15i3.2054

Abstract

Dugaan, bahkan tuduhan terhadap budaya Jawa sebagai penyebab keterbelakangannya bangsa Indonesia terutama dalam bidang ekonomi, sebaiknya perlu diluruskan atau dihapuskan. Sebab, tuduhan tersebut di satu pihak berlawanan dengan fakta sejarah di samping itu mengimplilcasi.kanmaksud merendahkan etos kehidupan orang]awa di pihak lainnya. Mungkin penilaian itu karena kurangnya pemahaman dan penelitian terhadap inti nilai moral budaya Jawa atau etosnya orang Jawa terutama kaitannya dengan masalah dagang. Agar bukti keunggulan budaya Jawa tentang dagang dapat diketahui dengan sebcnamya, maka pertama-tama perlu dipahami etos dagangnya orang Jawa itu sendiri. Kedua, perlu dibandingkan dengan budaya dagang etnis Cina yang telah terbukti paling mendominasi produktivitas perekonomian Indonesia. Tu1isan ini, walaupun masih secara garis besar atau global, semoga dapat memberikan gambaran ketidakbenaran tuduban itu dan dapat memahamkan keunggulan budaya Jawa terutama dalam bidang dagangnya. Dengan demikian diharapkan etos dagangnya orang Jawa dapat dijadikan sebagai tantangan peningkatan perekonomian Indonesia.
IMPLIKASI SALAT MAKTUBAH DI AWAL WAKTU TERHADAP HAFALAN AL-QURAN DAN BAHASA NONVERBAL SANTRI PONDOK PESANTREN TAHAFFUDHUL QURAN THOLABA BAROKATIL QURAN BANGETAYU KULON, KECAMATAN GENUK, SEMARANG JAWA TENGAH M. Dliya’ Ulami’,S.Pd.I, M.Pd.I; Enggar Dhian Pratamanti, S.S., M.Hum; Drs. Daryono, M.S.I
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 1 No. 3: Januari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.079 KB)

Abstract

Salat menjadi tiang Agama Islam seperti yang dijelaskan dalam hadis Rasulullah. Ketaatan seorang muslim tidak hanya dalam perintah salat maktubah akan tetapi juga dalam perilaku kesopanan dan kesantunan dalam bahasa nonverbalnya di keseharian harus sesuai dengan syariat Islam. Pemahaman syariat Islam tidak dapat terlepas dari Al-Quran karena sumber pertama syariat Islam adalah Al-Quran. Kemurnian kitab suci Al-Quran terjaga dari masa Rasulullah Muhammad SAW hingga masa sekarang di antaranya melalui hafalan para huffadul Quran (para penghafal Al-Quran. Berdasarkan latar belakang di atas, tim peneliti mengkaji dan meneliti implikasi pelaksanaan salat maktubah yang dikerjakan di awal waktu oleh para santri PPTQ Tholaba Barokatil Quran Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Semarang Jawa Tengah terhadap hafalan Al-Quran dan bahasa nonverbalnya di kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuisioner kemudian di analisis hasilnya dengan menghitung persentase dari hasil skor yang telah diperoleh. Hasil temuan dalam penelitian diketahui bahwa seluruh santri melaksanakan salat dengan sangat baik dan tepat waktu, hal ini terlihat melalui hasil penelitian 37% santri menuju tempat salat saat adzan berkumandang, 21% santri menuju tempat salat setelah adzan atau ketika muadzin sedang pujian dan 43% santri menuju tempat shalat setelah iqomah. Sedangkan kesopanan dan kesantunan dalam perilaku bahasa nonverbal santri juga kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan pada data bahwa 65% santri selalu berperilaku sopan dan santun dan 20% sering berperilaku sopan dan santun dan 10% cukup sering berprilaku sopan dan santun. Hal senada juga terjadi pada kedisplinan dan kemampuan santri dalam tahfid al Qur’an dapat dikatakan baik, hal ini terlihat pada hasil penelitian 21% santri sangat baik dalam tahfid al Qur’an, 61% santri baik dalam tahfid al Qur’an dan 11% santri cukup baik dalam tahfid al Qur’an.
PENINGKATAN PEMAHAMAN MAKNA BID’AH DALAM BUDAYA NYADRAN ORANG ISLAM JAWA DI KAMPUNG JAJAN PASAR BANGETAYU KULON, GENUK SEMARANG M. Dliya’ Ulami’; Daryono Daryono; Rini Indah Sulistiyowati; Yulinda Kusumaningrum
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 7: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.691 KB)

Abstract

Salah satu isu yang mengancam persatuan dan kesatuan umat muslim diantaranya adalah tentang bid’ah. Kalimat bid’ah ini sering kita dengar dan dilabelkan oleh seorang muslim kepada muslim lainnya yang berbeda dalam aliran ke Islaman. Bahkan label bid’ah ini juga bisa mengarah pengkafiran kepada sesama umat muslim. Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan mayoritas penduduknya muslim dan memiliki adat tradisi, budaya yang beraneka ragam, problematika bid’ah ini erat kaitannya dengan budaya yang berkembang ditengah masyarakat, diantaranya budaya nyadran orang Islam Jawa. Pemahaman masyarakat tentang makna bid’ah perlu diluruskan dengan memberikan pemahaman yang baik dan benar khususnya berkaitan dengan budaya dan tradisi yang berkembang di masyarakat diantaranya budaya nyadran orang Islam Jawa agar budaya tersebut dapat lestari dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam. Metode kegiatan pengabdian ini dengan memberikan penyuluhan berupa ceramah, diskusi dan tanya jawab. Peserta penyuluhan dalam kegiatan PkM ini sebanyak 20 warga masyakat Kampung Jajan Pasar Bangetayu Kulon Genuk Semarang. Evaluasi keberhasilan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebelum (pretest) dan setelah (posttest) kegiatan selesai dilaksanakan, yaitu berupa kuisioner tentang materi penyuluhan yang disampaikan oleh pemateri. Indikator keberhasilan kegiatan ini dilihat dari respon yang positif dari para peserta penyuluhan yang ditandai dengan meningkatnya pemahaman tentang makna bid’ah dalam budaya nyadran orang Islam Jawa di Kampung Jajan Pasar Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk Semarang sebesar 12,5%.