Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE ROLE OF POSTHARVEST MACHINERIES AND PACKAGING IN MINIMIZING AFLATOXIN CONTAMINATION IN PEANUT Paramawati, Raffi; Widodo, Puji; Budiharti, Uning; ., Handaka
Indonesian Journal of Agricultural Science Vol 7, No 1 (2006): April 2006
Publisher : Indonesian Agency for Agricultural Research and Development - MOA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As a tropical country with relatively high humidity and temperature, Indonesia is struggling with aflatoxin which frequently contaminates peanut. Aflatoxin is a carcinogenic toxic substance that could cause liver cancer. Due to the increasing concern on food safety, the Indonesian Drugs and Foods Agency specifies the maximum aflatoxin allowed in peanut as much as 20 ppb. However, researches showed that aflatoxin contamination in peanut in Indonesia is much higher than the threshold. The study was carried out to observe the effect of using postharvest machineries and packaging  treatments on aflatoxin contamination in peanut. Reduction of postharvest processes was conducted by using series of machineries, e.g. thresher, dryer, and sheller. Packaging treatments, e.g. vacuum plastic pack, hermetic glass chamber, and polyethylene (PE) plastic wrap were carried out during storage at ambient temperature (25-27°C). The results showed that using machineries in postharvest handling produced peanut free from aflatoxin contamination. However, without effective packaging, the aflatoxin level would increase during storage. Hermetic packaging could protect peanut from the mold as indicated by low level of aflatoxin contamination.
Karakteristik Fisik dan Kadar Air Cabai Merah (Capsicum annum L.) dengan Variasi Kondisi dan Kemasan Penyimpanan Khoirunnisa; Rohmayanti, Titi; Budiharti, Uning; Tjahjohutomo, Rudy
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 6 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i6.13518

Abstract

Cabai merah keriting (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang  mudah rusak sehingga tidak dapat disimpan untuk waktu yang lama. Salah satu Upaya untuk memperpanjang masa simpan yaitu dengan mengkombinasikan kondisi dengan kemasan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi penyimpanan kondisi ruang (T: 30-35°C, RH: 40-53%), kondisi kulkas (T: 10-15°C, RH: 45-65%) dan kondisi Controlled Atmosphere Storage (CAS, T: 13°C, O2: 5%, CO2: 0,031%, RH: 85-90%) dan kemasan kardus, plastic PP dan keranjang terbuka terhadap kadar air, warna merah (a), ekkerasan dan susut bobot. Penyimpanan ini dilakukan selama 30 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkal 2 faktor yaitu kemasan dan kondisi. Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan ANOVA dan analisis lanjutan DMRT. Jasil uji menunjukkan bahwa kadar air yang stabil ditunjukkan pada keranjang terbuka dengan kondisi CAS yaitu sebesar 86,58%. Pada uji kekerasan pada penyimpanan kondisi CAS mengalami penurunan lebih sedikit dibandingkan dengan kondisi kulkas dan ruang. Pada uji warna merah (a) pada hari ke-30 yang paling cerah terdapat pada kemasan kardus kondisi kulkas yaitu 36,61 serta pada susut bobot yang memiliki hasil terbaik ada pada penyimpanan kondisi CAS.