Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Model Penguatan Kelompok Tani Ternak Makmur Dalam Meningkatkan Usaha Tenak Sapi Perah Desa Tambak Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Kamalia Ulfa; Sugihardjo Sugihardjo; Joko Winarno
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI), Indonesian Journal of Animal Science and Technology Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Scie
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v6i2.59

Abstract

Pengembangan usaha ternak sapi perah tentunya tidak terlepas dari peranan kelompok peternak dalam mengupayakan usaha ternaknya agar mendapat nilai tambah serta efisien dalam pengelolaannya. Upaya yang perlu dikembangkan dalam membina dan memantapkan kelompok peternak adalah memperkuat kelembagaan ekonomi petani peternak di pedesaan. Melalui kelompok peternak sapi diharapkan para peternak dapat saling berinteraksi, sehingga mempunyai dampak saling membutuhkan, saling meningkatkan, saling memperkuat, sehingga akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola sistem usaha peternakan sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal serta potensi dan upaya Kelompok Tani Ternak Makmur dalam mengembangkan usaha ternak sapi perahnya sehingga dapat mengkonstruksikan model pengutan Kelompok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di KTT Makmur Boyolali. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan teknik proposive sampling dan analisis data menggunakan model analisis data interaktif miles dan huberman. Validitas data diperoleh dengan teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Berdasarkan hasil penelitian terdapat fakor internal dan faktor eksternal yang mendukung maupun menghambat keberjalanan kelompok. Potensi yang dimiliki kelompok adalah kelompok sudah sejak lama berjalan aktif sehingga anggota sudah terbiasa dengan kegiatan pemeliharaan sapi perah, cukup tersedianya pakan hijauan serta sudah adanya petugas peternakan. Adapun upaya yang dilakukan kelompok adalah pembenahan sarana prasarana, peningkatan kapasitas melalui pembinaan peternak, pemeriksaan kesehatan ternak, dan evaluasi kegiatan usaha ternak. Konstruksi model penguatan kelompok disusun berdasarkan potensi, harapan dan kebutuhan kelompok. Konstruksi model yang didapat yaitu melalui restuktur kelembagaan kelompok dan pengembangan usaha melalui pembibitan sapi perah.
Dinamika Kelompok Dasa Wisma dalam Pengembangan Desa Wisata Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan Via Ainun Sholiha Afif; Sugihardjo Sugihardjo; Agung Wibowo
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol 1 No 2 (2020): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.335 KB) | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v1i2.2483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedinamisan kelompok dasa wisma melalui unsur-unsur dinamika kelompok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang disajikan dalam analisis deskriptif. Lokasi penelitian berada di Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Terdapat 9 informan dalam penelitian, 3 diantaranya ditentukan secara purposive (sengaja) kemudian sisanya dipilih secara snow ball. Data yang digunakan bersumber dari data primer dan data sekunder yang dihasilkan dari teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kelompok dalam Kelompok Dasa Wisma yang telah aktif yakni Melati 1, Melati 2, Melati 3, Dahlia 1, Dahlia 2, dan Dahlia 3 memiliki kedinamisan kelompok yang baik. Terlihat dari kesesuaian keadaan kelompok dengan indikator-indikator penilaian dalam setiap unsur-unsur pembentuk dinamika kelompok. Ada 9 unsur-unsur pembentuk dinamika kelompok yaitu tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, pengembangan dan pembinaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, keefektifan kelompok dan maksud terselubung. Kedinamisan yang terjadi secara tidak langsung mempengaruhi kelompok untuk terlibat mendukung penyelenggaraan kegiatan wisata dalam pengembangan Desa Wisata Genilangit. Keterlibatan ini terwujud dalam kegiatan-kegiatan kelompok yaitu kerajinan pembuatan batik, kebun bibit, jasa catering, dan pembuatan jajanan rumahan.
Evaluasi Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dengan Model Context, Input, Process dan Product (CIPP) di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar Muhammad Safrudin Musthofa; Sugihardjo Sugihardjo; Putri Permatasari
Jurnal KIRANA Vol 4 No 1 (2023): Jurnal KIRANA Volume 4 Nomor 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v4i1.38219

Abstract

The Sustainable Food Yard Program is a program that focuses on the utilization of fruit and vegetable cultivation in yards. One of the implementations is the Lismatu Bhakti Women Farmer Group, the Ngudi Barokah Farmer Group, and the Sumber Gede Farmer Cadets Group. All three groups are in Matesih District, Karanganyar Regency. However, in its implementation, there are various obstacles, such as the allocation of funds in the middle of the year, low group participation, the fact that the group is not yet solid, and the lack of an evaluation from PPL or the local office. This study used a qualitative descriptive method with purposive sampling of informants and snowball sampling. The evaluation model used is context, input, process, and product (CIPP). The data collection process was obtained from Forum Group Discussion (FGD), in-depth interviews, participatory observation, and documents. Data validity was determined through source and method triangulation. The results of the study obtained three (3) evaluation criteria, namely fulfilled, not fulfilled, and not fulfilled based on the 2021 P2L technical guidelines. It was found that the context aspect was not fulfilled because the group was not yet solid and member participation was low, while the input and process aspects had been fulfilled because they were in accordance with the directives of the technical guidelines and there were funds of Rp. 50,000,000 that were used for the four main activities of the P2L program. Furthermore, the product aspect has not been fulfilled because the P2L program has not had a significant impact on groups or the community.