Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Lead in Painting Workers at Indonesia Land Transportation Manufacture Company Benny Dwi Prasetyo; Endang Dwiyanti
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15712

Abstract

Lead is widely used in various industrial purposes, one of which is in the paint industry. Lead plays an important role in the paint industry which functions as a coloring agent or known as pigment. Lead is a heavy metal whose benefit is unknown in the body. In fact, its existence in the body often causes toxic effects on health. In painting activities, lead can more easily interact and poison paint workers through inhalation, ingestion, and skin. Accute lead poisoning can result in haematological disorders. This study aimed to reveal the level of lead in the air in the painting area and to analyze the differences in lead and hemoglobin levels. This observational study used an analytic cross-sectional design. The study population consisted of 2 groups, namely the study group (exposed group) and the control group (non-exposed group) as a comparison. The research subjects were 20 people consisting of 12 respondents from the exposed group and 8 respondents from the unexposed group.The results of this study indicate that the average exposure to lead levels in the air is0.06834 mg/m3. There was a difference between the lead levels of the exposed group and the unexposed group (sig: 0,00). And there was no difference between the hemoglobin levels of the both groups (sig: 0,349).
HUBUNGAN LAMA KONTAK, JENIS PEKERJAAN DAN PENGGUNAAN APD DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA TAHU, KEDIRI Mochammad Chafidz; Endang Dwiyanti
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 6 No. 2 (2017): The Indonesian Journal Of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.036 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v6i2.2017.156-165

Abstract

ABSTRAKDermatitis kontak akibat kerja yang merupakan salah satu penyakit kelainan kulit sering timbul pada industri tidak terkecuali industri pada pabrik tahu  rumahan yang dapat menurunkan produktifitas pekerja. Pemaparan zat kimia yang digunakan dalam proses penggumpalan dapat menyebabkan dermatitis kontak, mengakibatkan iritasi dan gangguan kulit lainnya dalam bentuk gatal-gatal, kulit kering dan pecah-pecah, kemerah-merahan, serta koreng yang tidak sembuh-sembuh. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif . Penelitian ini dilakukan pada bulan maret  – desember 2016 pada pekerja pembuat tahu yang berada di wilayah RT: 6 RW: 2 Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan total populasi sebanyak 25 orang. Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab dermatitis kontak adalah faktor eksternal (lama kontak, frekuensi kontak, suhu dan kelembaban) dan faktor internal (usia, riwayat penyakit kulit, riwayat atopi, riwayat alergi, masa kerja, jenis pekerjaan dan penggunaan APD). Pengumpulan data menggunakan lembar pemeriksaan dokter, thermohigrometer, dan kuesioner. Data yang diperoleh kemudian di uji menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0, 05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72 % responden mengalami dermatitis kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama kontak (p=0,007), jenis pekerjaan (p=0,012) dan penggunaan APD (p=0,000) ada hubungan dengan kejadian dermatosis. Sedangkan frekuensi kontak (p=0,534), suhu (p=0,355), kelembaban (p=0,319), penyakit kulit (p=0,362) dan masa kerja (p=0,673) tidak ada hubungan dengan kejadian dermatosis. Beberapa hal yang dapat disarankan untuk menurunkan risiko terkena dermatitis  kontak adalah meningkatkan kesadaran pekerja terhadap penyakit kulit khususnya dermatitis kontak. Menjaga kebersihan diri (personal hygiene). Memakai alat pelindung diri berupa sarung tangan yang menutupi sampai bagian lengan, baju kerja yang menutupi seluruh bagian tubuh dan sepatu boot. Kata kunci : Dermatitis, pekerja pembuat tahu, faktor yang berhubungan
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN STATUS GIZI DENGAN KELUHAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT INSTALASI RAWAT JALAN DI RSI JEMURSARI: Relation Between Workload and Nutritional Status With Fatigue Working of Outpatient Installation Nurses in RSI Jemursari Dewi Falupi Retnosari; Endang Dwiyanti
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 3 No. 1 (2017): JIKep | Maret 2017
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.962 KB)

Abstract

Pendahuluan : Jumlah pasien yang terus meningkat menyebabkan semakin berat beban kerja petugas kesehatan, salah satunya adalah perawat. Semakin berat beban kerja yang ditanggung maka akan semakin besar resiko perawat mengalami keluhan kelelahan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan beban kerja dengan keluhan kelelahan kerja pada perawat di Rumah sakit Islam (RSI) Jemursari. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat bagian rawat jalan di RSI Jemursari sebanyak 30 responden. Variabel bebas yang diteliti adalah faktor individu yang terdiri dari usia, jenis kelamin, masa kerja, dan status gizi serta faktor pekerjaan yang terdiri dari beban kerja. Sedangkan untuk variabel terikat yang diteliti adalah keluhan kelelahan kerja. Data primer dengan menggunakan metode observasi, pengukuran denyut nadi, dan kuisioner. Data sekunder yang bersumber dari buku, penelitian sebelumnya, dan dokumen rumah sakit. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan korelasi spearman. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% memiliki beban kerja dengan kategori sedang, 63,4% responden memiliki status gizi normal, dan 90% responden mengalami keluhan kelelahan kerja dengan kategori lelah. Terdapat hubungan antara beban kerja dengan keluhan kelelahan kerja dengan p=0,009 dan korelasi spearman sebesar 0,469 serta terdapat hubungan antara status gizi dengan keluhan kelelahan kerja dengan p=0,008 dan korelasi spearman sebesar 0,476. Pembahasan : Kesimpulan penelitian ini adalah beban kerja dan status gizi yang dimiliki oleh perawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari berhubungan dengan keluhan kelelahan kerja. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan pengaturan waktu kerja dan istirahat. Kata Kunci : beban kerja, keluhan kelelahan kerja, perawat
HUBUNGAN IKLIM KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN SUBYEKTIF DI PABRIK TAHU CV. BUDI SARI JAYA SIDOARJO Dica Ayu Oktavia; Endang Dwiyanti
JURNAL PENELITIAN KESEHATAN Vol 14, No 3 (2016): Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.435 KB)

Abstract

Tofu factory CV. Budi Sari Jaya is one factory that has physical work climate that is heat because in theproduction process need high temperatures might cause subjective fatigue to workers. The purpose of this studywas to determine the relationship beetwen physical work climate with subjective fatigue in the tofu factory CV.Budi Sari Jaya Sidoarjo. This study was an observational study with cross sectional approach. The sample fromthis study used total population method caused the sample was consisted of 13 people. The results is there aretwo workspace boiler operator area and tofu cooking area that physical work climate exceed the Threshold LevelValue Keywords: physical work climate, subjective fatigue
Hubungan Stres Kerja Dengan Kelelahan Pada Perawat Dengan Metode Pengukuran DASS 21 Dan IFRC Viska Devintha Candra Kirana; Endang Dwiyanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.869 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i1.69

Abstract

Tuntutan kerja perawat untuk menangani pasien mengakibatkan aktivitas kerjanya meningkat. Peningkatan aktivitas kerja ini dapat mengakibatkan terjadinya stres kerja yang dapat menimbulkan kelelahan. Kelelahan dapat berakibat pada menurunnya produktivitas kerja serta terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi distribusi frekuensi usia dan jenis kelamin, serta mengetahui hubungan stres kerja dan kelelahan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik. Berdasarkan pengambilan data merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini merupakan perawat pada Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur yang bertugas pada ruang intermediate. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dan proportional random sampling. Pengambilan data dibagi menjadi dua, yakni data primer dan sekunder. Teknik pengambilan data primer menggunakan media kuisioner, sedangkan data sekunder diambil dari profil rumah sakit dan data kepegawaian. Variabel yang akan diteliti adalah stres kerja dan kelelahan. Untuk menganalisis data penelitian menggunakan bantuan software statistik deskriptif. Sebagian besar perawat yang mengalami stres kerja pada tingkta normal sebesar 69,2%. Dan sebanyak 69,2% perawat mengalami kelelahan pada tingkat yang rendah. Hasil uji statistik untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dan kelelahan diperoleh nilai p = 0,000 dengan nilai α = 0,05. Jadi nilai p lebih kecil dari nilai α (p < α), dengan demikian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara stres kerja dengan kelelahan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah mayoritas perawat yang mengalami stres pada tingkat normal, maka akan mengalami kelelahan pada pada tingkat yang rendah. Ada baiknya dilakukan olahraga secara rutin dan refreshing secara periodik sebagai langkah untuk meminimalisir stres dan kelelahan.
Hubungan Personal Factors Dengan Unsafe Actions Pada Pekerja Pengelasan Di PT DOK Dan Perkapalan Surabaya Yusika Vienta Yudhawan; Endang Dwiyanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 6 No 1: April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.49 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v6i1.70

Abstract

Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga. Berdasarkan teori Loss Caution Model, penyebab langsung kecelakaan kerja yaitu unsafe actions dan unsafe conditions. Penyebab yang melatarbelakangi adanya unsafe actions yakni personal factors dan job factors. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis adanya hubungan antara personal factors yang meliputi tingkat pengetahuan dan kelelahan dengan unsafe action yang dilakukan oleh pekerja pengelasan di PT Dok dan Perkapalan Surabaya. Penelitian ini bersifat observasional, dilakukan dalam satu waktu, dan merupakan penelitian analitik. Sampel diambil dari total populasi pekerja pengelasan sebanyak 22 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah personal factors yang meliputi tingkat pengetahuan, kelelahan kerja, dan unsafe action. Pengumpulan data primer melalui kuisioner dan lembar observasi, sedangkan data sekunder diperoleh melalui data perusahaan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pekerja pengelasan baik (54,5%), pekerja pengelasan merasa kurang lelah (50%) dan unsafe action yang dilakukan dalam kategori sedang (68,2%). Berdasarkan uji statistik yang dilakukan diperoleh nilai signifikansi sebagai berikut: tingkat pengetahuan (sig 0,035) dan kelelahan (0,039). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara personal factors yaitu tingkat pengetahuan dan kelelahan dengan unsafe action pada pekerja pengelasan di PT Dok da Perkapalan Surabaya. Disarankan perlu adanya safety talk untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan pekerja saat bekerja. Selain itu, perlu dilakukan pengaturan jam kerja untuk mengurangi kelelahan.
EFEKTIVITAS YOGA DALAM MENGATASI KECEMASAN IBU HAMIL DAN DEPRESI POSTPARTUM: SYSTEMATIC REVIEW: EFFECTIVENESS YOGA FOR ANXIETY DURING PRENATAL AND POSTPARTUM DEPRESSION: SYSTEMATIC REVIEW Tasa Nabilla; Endang Dwiyanti
Journal of Community Mental Health and Public Policy Vol. 5 No. 1 (2022): OCTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Terapan untuk Kesehatan Jiwa (Lenterakaji)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51602/cmhp.v5i1.79

Abstract

ABSTRACT Yoga is often used as a stress management therapy that involves the human body as a whole, and is more often chosen as a therapy for anxiety or depression. Methods: Research design systematic review. This study uses secondary data in the form of data from the results of previous studies. The timing of the selected test results is between 2015 and 2022. Research data is sought from database a systematic and comprehensive, Springer Link, Google Scholar, Chocrane Library. The population in this study were pregnant women and postpartum women, the intervention was yoga practice, comparison in this study was without yoga practice and outcomes obtained were a decrease in anxiety in pregnant women and depression during postpartum. Results: The primary studies taken were 9 journals. Critical Appraisal in RCT studies using CEBM (Center for Evidence-Based Medicine) and in quasi-experimental design studies using The JBI Critical Appraisal. In 9 primary studies that were analyzed using critical appraisal, scores were above 50%. In 9 primary studies analyzed, the outcome of yoga practice was to reduce anxiety during pregnancy and depression during postpartum. Conclusion: There is an effect after yoga practice on anxiety during pregnancy and depression during postpartum. ABSTRAK Yoga sering digunakan sebagai terapi manajemen stres yang melibatkan anggota tubuh manusia secara keseluruhan, dan lebih sering dipilih sebagai terapi untuk kecemasan atau depresi. Metode: Desain penelitian systematic review. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data dari hasil penelitian sebelumnya. Waktu dari hasil uji yang dipilih antara tahun 2015 sampai 2022. Data penelitian dicari dari database yang sistematis dan komprehensif diantaranya: PubMed, Science Direct, Springer Link, Google Scholar, Chocrane Library. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu hamil dan Ibu postpartum, intervensinya adalah latihan yoga, comparison dalam penelitian ini adalah tanpa latihan yoga dan outcome yang didapatkan penurunan kecemasan pada ibu hamil dan depresi selama postpartum. Hasil: studi primer yang diambil sebanyak 9 jurnal. Critical Appraisal pada studi RCT menggunakan CEBM (Center for Evidance- Based Medicine) dan pada studi desain quasi eksperimen menggunakan The JBI Critical Appraisal. Pada 9 studi primer yang dianalisis menggunakan critical appraisal didapatkan skor diatas 50%. Pada 9 studi primer yang dianalisis didapatkan outcome latihan yoga dapat menurunkan kecemasan selama hamil dan depresi saat postpartum. Kesimpulan: Terdapat pengaruh setalah latihan yoga terhadap kecemasan selama kehamilan dan depresi pada saat postpartum.
Hubungan Faktor Antecedent dan Consequence dengan Safety Behavior Pekerja di Perusahaan Manufaktur Muhammad Ilman Triyanto; Wahdah Dhiyaul Akrimah; Endang Dwiyanti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i4.1151

Abstract

Hasil rekapitulasi data accident menurut BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2017-2019 mengalami kenaikan sebanyak 9.420 kasus menjadi 183.835 kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu penyebab accident adalah safety behavior, perilaku tersebut timbul akibat pengaruh faktor antecedent (kesadaran dan kebutuhan selamat) dan faktor consequence (positive reinforcement dan negative reinforcement). Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor antecedent dan consequence dengan safety behavior pekerja outsourcing bagian packer di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Gresik. Jenis penelitian analitik observasional dengan desain penelitian studi cross-sectional. Metode total sampling digunakan dalam populasi kecil sebanyak 30 responden. Data primer dan sekunder didapatkan melalui wawancara, observasi, kuesioner, annual report, dan dokumen Departemen SHE untuk mendapatkan informasi mengenai kesadaran, kebutuhan selamat, positive reinforcement, dan negative reinforcement. Analisis data menggunakan uji spearman untuk mengetahui kuat hubungan dengan bantuan software statistik. Hasil penelitian menunjukan kuat hubungan antara kesadaran (r=0,297), kebutuhan selamat (r=0,910), positive reinforcement (r=0,386), dan negative reinforcement (r=0,711) dengan safety behavior. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan kategori sangat kuat antara kebutuhan selamat dan negative reinforcement dengan safety behavior. Selain itu, terdapat hubungan kategori lemah antara kesadaran dan positive reinforcement dengan safety behavior pekerja outsourcing bagian packer di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Gresik.