Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP MORAL KNOWING TENTANG NARKOTIKA PADA SISWA MENENGAH PERTAMA Ika Chastanti; Indra Kumalasari Munthe
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 8, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v8i1.1104

Abstract

Perkembangan internet membuat internet dapat diakses dimana saja dan semua kalangan usia. Pengguna internet tertinggi adalah kalangan siswa berdasarkan hasil penelitian. Siswa menggunakan internet dengan berbagai alasan seperti untuk mengakses media social, belajar, game online, hiburan, dan online shop. Internet saat ini memegang peranan penting dan strategis dalam menyampaikan bahaya penyalahgunaan narkotika kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Pendidikan karakter merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memberikan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan Penelitian ini deskriptif kualitatif dengan melakukan In-depth interview dan kuesioner kepada siswa dan guru. Hasil menunjukkan bahwa alasan penggunaan internet yang dilakukan siswa adalah untuk mengakses media social (54%), dan moral knowing siswa tentang narkotika tergolong rendah karena siswa belum memahami tentang narkotika dan  guru tidak berperan aktif untuk membantu siswa dalam memahami narkotika dengan menggunakan fasilitas internet.
PENDIDIKAN KARAKTER PADA ASPEK MORAL KNOWING TENTANG NARKOTIKA PADA SISWA MENENGAH PERTAMA Ika Chastanti; Indra Kumalasari Munthe
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 6, No 1 (2019): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v6i1.994

Abstract

Penggunaan narkoba di kalangan siswa bisa diatasi dengan menanamkan pendidikan karakter. Moral knowing merupakan hal penting untuk diajarkan. Jika siswa sudah memiliki pengetahuan tentang moral maka siswa akan mempunyai karakter yang konsisten antara pengetahuan dan tindakannya (moral action). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, metode pengambilan data dilakukan dengan In-depth interview dan pemberian kuesioner. Hasil menunjukkan bahwa moral knowing siswa tentang narkotika belum sepenuhnya terbentuk. Tahapan yang dapat dilakukan dalam implementasi pendidikan karakter pada siswa guna mengurangi pengguna narkotika di kalangan siswa adalah moral knowing agar siswa mampu membedakan kebajikan dengan kejelekan, larangan dan anjuran, perilaku baik atau jelek. Kedua, moral loving untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa butuh terhadap nilai-nilai akhlak mulia. Ketiga, moral doing untuk mempraktekkan nilai-nilai akhlak mulia itu dalam perilaku sehari-hari.
Analisis Pemahaman Orientasi Pendidikan Seks di Kalangan Siswa Ika Chastanti; Widya Lestari
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Februari 2018
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v4i1.1116

Abstract

Pendidikan seks merupakan salah satu untuk mengurangi dan mencegah penyakit seks. Pendidikan seks dapat diterapkan dalam kurikulum, biologi merupakan salah satu pembelajaran yang dapat dilakukan untuk menambah pengetahuan seks kepada siswa. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan In-depth Interview kepada guru dan siswa dan memberikan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan seks siswa. Teknik pengambilan sampling dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa masih banyak yang belum memahami mengenai seks, dan pubertas antara laki-laki dan perempuan. Pendidikan seks sudah diajarkan melalui pembelajaran biologi tetapi belum sepenuhnya diterapkan karena guru masih belum memahami mengenai pendidikan seks.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Lisnawati Siregar; Novi Fitriandika Sari; Risma Delima Harahap; Ika Chastanti
Jurnal Pelita Pendidikan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Pelita Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpp.v7i2.13360

Abstract

Kecerdasan Intelektual tinggi tidak menjamin seseorang untuk berhasil dalam kehidupannya karena ketidakmampuan dalam meningkatkan kecerdasan. Tujuan penelitian untuk mempelajari hubungan emosional terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAS Persiapan A.Nabara. Metode penelitian deskriptif dan kuantitatif dengan sampel penelitian 46 siswa ditentukan dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket dan tes objektif untuk hasil belajar. Tehnik analisis data dengan uji motivasi product pearson. Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan emosional berdasarkan jenis kelamin perempuan 56% (sedang) dan laki-laki 44% (rendah) dan berdasarkan 5 aspek penelitian tentang aspek mengenal logistik sendiri sebesar 80,9% (tinggi), mengelola log sebesar 74,4% ( sedang), Motivasi diri sendiri sebesar 38,5% (rendah), mengenal orang lain sebesar 47,8% (rendah), dan membina hubungan sebesar 48,3% (rendah). Tingkat keberhasilan hasil belajar siswa adalah 4,35% (kurang baik), 41,3% (cukup baik), 54,3% (baik), dan 0% (sangat baik). Dan nilai koefisien nilai sig (2- tailed) 0,027 <0,05 (α = 5%) dan nilai thitung > t tabel sebesar 0.635 Dan t tabel 0,3610 DENGAN N = 46 Yang Berarti adanya Hubungan Kecerdasan emosional Terhadap hasil temuan belajar Siswa DENGAN Sumbangan kontribusi 40,3% Yang berbanding lurus ANTARA Kecerdasan emosional DENGAN hasil temuan belajar.
ANALISIS PEMAHAMAN SISWA TENTANG PENDIDIKAN SEKS DALAM MEMBENTUK KARAKTER PEDULI KESEHATAN PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI hayati hayati; Ika Chastanti; Risma Delima Harahap
Jurnal Pelita Pendidikan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Pelita Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpp.v7i2.13310

Abstract

One of the juvenile delinquency problems is one that is related to sexual activities such as sexual abuse and violence, premarital sex, premarital pregnancy, abortion, sexual homo, marriage at a young age, free sex, and sexually transmitted diseases, things this can affect the readiness of adolescents for they future. Therefore to shape the character of caring for students' health, especially reproductive health, the main solution is to introduce and teach about sex education to students. The aim of this study was to determine students' understanding of sex education in forming the character of health care. This research is a qualitative conducted in SMA 1 Kualuh selatan using 2 techniques in data collection, namely in-depth interviews and questionnaires. The results of this study indicate that the average percentage of students' basic knowledge about sex education is sufficient (65.88%). This is due to a lack of levels of student concern for reproductive health and a lack of school roles, especially the role of Biology teachers.Keywords : Sex Education, Health Care, Biology Learning