Abstrak Berbagai aspek menjadi pertimbangan terkait kebutuhan dan keinginan konsumen penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas dengan kategori penyandang lumpuh menggunakan alat bantu berjalan (long leg braces) untuk mobilitas sehari-hari. Long leg braces yang sekarang berada di pasaran memiliki beragam keluhan. Ketidaksesuaian alat bantu berjalan tersebut membuktikan bahwa perlu dilakukan identifikasi dan analisis terhadap long leg braces yang ada sebagai pertimbangan untuk perbaikan selanjutnya.Saat menggunakan produk, 40 pengguna long leg braces dijadikan sampel dari 64 orang populasi se-Kota Malang. Konsumen long leg braces cenderung menyampaikan keinginan dengan kata-kata yang abstrak. Identifikasi perasaan dan emosi pengguna baik dilakukan dengan kansei words. Kansei words merepresentasikan psikologis manusia seperti perasaan dan emosi. Pertimbangan yang muncul pada kansei words, menjadi pertimbangan pada perhitungan biomekanika. Di samping itu, diharapkan rekomendasi nantinya menghasilkan long leg braces yang mampu mendistribusikan gaya/beban pengguna dengan lebih merata sehingga dapat mengurangi keluhan. Berdasakan penyebaran kuisioner kansei didapatan 25 pasang kata yang merepresentasikan keinginan konsumen terhadap produk tersebut. Menghasilkan 7 faktor dimana faktor pertimbangan ergonomi memiliki variable yang paling banyak. Untuk itu dilakukan penyesuaian gaya dan momen antara segmen kaki normal yakni gaya terbesar terjadi pada fase doubled support segmen panggul sebesar 28,93 N dan momen inersia sebesar 658,53 KgM2. Dengan rekomendasi pada segmen long leg braces sehingga dihasilkan massa ideal pada segmen paha sebesar 0,864 kg, betis 0,792 kg dan pada segmen telapak kaki sebesar 0,182 kg. Perhitungan biomekanika telah membuktikan bahwa keluhan pengguna long leg braces memiliki kesesuaian jumlah keluhan terbanyak pada segmen paha berdasarkan kansei words. Kata Kunci : long leg braces, human kansei, distribusi gaya, kansei words, biomekanika