Kevin Chandra
Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PONTIANAK CINEMA CENTER Chandra, Kevin
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v3i2.13017

Abstract

Maraknya konsep bioskop yang tergabung pada pusat perbelanjaan seolah menjadi pedang bermata dua. Dari segi komersialitas, bioskop mendapat keuntungan dari keramaian yang ditimbulkan. Gaya hidup manusia yang telah berubah menuntut adanya konsep penunjang disamping kegiatan utama bioskop sebagai tempat pemutaran film. Pusat perbelanjaan bukanlah jangkauan setiap kalangan, sehingga konsep bioskop zaman sekarang bukanlah untuk semua orang. Fenomena yang kemudian muncul adalah, bergesernya fungsi gedung bioskop di Kota Pontianak. Bioskop hanya menjadi pemicu orang mendatangi tempat utama dengan kebutuhan lain. Fungsi sekunder dari bioskop mencoba menarik perhatian konsumen, ketika orang tersebut melakukan aktivitas lain. Gedung bioskop memiliki nilai lebih melalui pewadahan aktivitas pendukung. Bioskop sebagai fasilitas terbaik perjumpaan masyarakat dengan film, kecenderungan bioskop yang dipergunakan sebagai daya tarik dari sebuah area komersial menimbulkan miskinnya variasi tempat untuk menonton. Gejala tersebut menyimpulkan perlunya bioskop dengan konsep ruang publik. Konsep ini membuat gedung bioskop sebagai titik penggerak dalam keseluruhan fungsi gedung, tidak hanya sebagai bioskop untuk menonton film, tapi sebagai ruang publik kota yang terus hidup walau fungsi utama fasilitas sedang berhenti. Bioskop sebagai mata rantai terakhir dari proses produksi film, bioskop akhirnya dapat menjelmah menjadi wujud etalase dan media apresiasi film secara utuh.   Kata kunci: Pontianak, Bioskop, pusat