Deni Sutrisna
Balai Arkeologi Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BENTENG INONG B ALEE DAN KOMPLEKS MAKAM LAKSAMANA MALAHAYATI DI KABUPATEN ACEH BESAR, PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Deni Sutrisna
Berkala Arkeologi Sangkhakala Vol 9 No 18 (2006)
Publisher : Balai Arkeologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.199 KB) | DOI: 10.24832/bas.v9i18.339

Abstract

The complex of Laksamana Malahayati’s grave is in Desa Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. As a symbol of respecting and the meaning of her war, its location is in hilltop and protected by wall. It’s winged and unwinged slab gravestone type with longfeet square. In her life, Laksamana Malahayati was known as a brave admiral when marched against Portuguese and Dutch in Malaka Straits. One of her great contribution was when she formed a single troop consists of some widows (known as Inong Balee and Benteng Inong Balee) fight against the imperialism.
SURAT-SURAT MELAYU BERILUMINASI DI ABAD KE-18 DAN KE-19 DI SUMATRA: INSPIRASI SENI MOTIF DAN RAGAM HIAS PERSURATAN PENTING DI MASA KINI Deni Sutrisna
Naditira Widya Vol 6 No 1 (2012): April 2012
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.018 KB) | DOI: 10.24832/nw.v6i1.82

Abstract

Abstrak. Iluminasi merupakan istilah khusus dalam ilmu pernaskahan untuk menyebut gambar dalam naskah ataugambar dalam persuratan. Kajian dengan metode pendekatan penelitian kualitatif dan penalaran induktif inimenghasilkan informasi bahwa pada dasarnya iluminasi persuratan Melayu di Sumatera pada abad ke-18 dan ke-19 Masehi memiliki persamaan. Aspek yang sama adalah adanya unsur yang berulang-ulang yang memperlihatkankekhasan struktur surat. Iluminasi sebagai penghias surat diletakkan di bagian sisi-sisi surat, sedangkan teks suratsebagai inti pesan diletakkan pada bagian tengah halaman muka. Iluminasi memiliki dua bingkai, yaitu bingkaipembatas bidang dalam dan bingkai teks. Bingkai dibuat dengan dua garis ganda yang di dalamnya dihias denganberbagai motif. Selain makna estetika, persuratan Melayu mengandung nilai-nilai spiritual pengaruh agama Islam.Motif dan ragam hiasan persuratan Melayu yang sarat kreasi itu juga telah menginspirasi bentuk-bentuk iluminasipersuratan penting masa kini.
LAMPUNG CIKONENG, POTRET PEMUKIMAN ORANG MELAYU DI TANAH BANTEN Deni Sutrisna
Naditira Widya Vol 8 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v8i1.103

Abstract

Banten dalam beragam aspeknya merupakan sebuah kawasan yang cocok untuk analisis sejarah Nusantara. Pandanganumum tentang Kesultanan Banten tampak dengan ciri-ciri yang sama dengan kesultanan di Sumatera, tetapi Banten menampilkan suatukekhasan dengan posisinya yang berada di perbatasan antara dua tradisi utama Nusantara, yaitu tradisi kerajaan Jawa dan tempatperdagangan Melayu. Khusus tradisi tempat perdagangan Melayu, masih menyisakan suatu daerah budaya Melayu yang hingga kinibertahan di tanah Banten, yaitu komunitas Melayu Lampung di Kampung Cikoneng. Keberadaannya menjadi bagian yang takterpisahkan dari pasang surut dinamika hubungan Lampung sebagai daerah taklukan maupun sebagai sumber komoditi (penghasil)lada yang membuat mahsyur Banten di mata dunia. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah dengan menelusuri data lewatlaporan penelitian, buku, dan internet. Dari uraian paparan tulisan diketahui bahwa keberadaan Melayu Lampung di tanah Bantendisebabkan hubungan erat yang telah terjalin lama antara penguasa Banten dengan orang Lampung melalui kegiatan perdagangan.