Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN UNTUK INDUSTRI KREATIF DI KOTA BANDUNG Rivani -; Muhamad Rizal; Rudi Saprudin Darwis
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 4, No 1 (2019): Adbispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.701 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v4i1.19797

Abstract

This study aims to find the main problems, especially in the field of financing for the creative industry sector, to find alternative of financing models, and finally to try to analyze the characteristics of financing for the creative industry sector. The research method used is quantitative with explorative studies and uses simple linear regression analysis. Based on the results of the calculations of the two variables, it can be concluded that indeed the characteristics of the creative industry have no significant effect on the characteristics of banking business loans in general. Thus, it can be concluded that indeed the characteristics of the creative industry require alternative financing models that are different from the general financing pattern of banking, which is more in line with the characteristic needs of the creative industry itself which among them generally do not have large assets for financing guarantees, more involving creativity, and have a high level of business competition.  Penelitian ini bertujuan untuk mencari permasalahan utama khususnya bidang pembiayaan untuk sektor industri kreatif, lalu mencari alternatif model pembiayaannya, dan terakhir untuk mencoba menganalisis karakteristik pembiayaan untuk sektor industri kreatif. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan studi eksploratif serta menggunakan analisis statistik regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil kalkulasi, dapat disimpulkan bahwa memang karakteristik industri kreatif tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik kredit usaha perbankan secara umum. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karakteristik industri kreatif ini memerlukan alternatif model pembiayaan yang berbeda dengan pola pembiayaan dari perbankan secara umum. Karakteristik industri kreatif  itu sendiri diantaranya adalah umumnya tidak punya aset besar untuk jaminan pembiayaan, lebih banyak melibatkan unsur kreativitas, serta tingkat persaingan usaha yang tinggi.  
PENDAMPINGAN PEMIMPIN LOKAL DALAM PENGEMBANGAN TINDAKAN KOLEKTIF MASYARAKAT PADA PENGELOLAAN BANTARAN SUNGAI CITARUM Rudi Saprudin Darwis; Arie Surya Gutama; Moch Zainuddin
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i1.36529

Abstract

Pengelolaan lingkungan bantaran Sungai Citarum membutuhkan tindakan kolektif masyarakat yang terorganisasikan dengan baik agar sumberdaya aset yang ada dalam masyarakat didayagunakan sesuai dengan kapasitasnya. Untuk mencapai tujuan tindakan kolektif yang optimal, maka tindakan-tindakan tersebut perlu dipersiapkan dan direncanakan.  Tulisan ini mendeskripsikan hasil dari kajian pendampingan pemimpin lokal dalam pengembangan tindakan kolektif masyarakat pada pengelolaan bantaran Sungai Citarum. Kajian dilakukan di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung melalui kegiatan lokakarya yang dihadir oleh tokoh masyarakat dari unsur pemerintah desa, POKJA PKK, Kader RW, Karang Taruna, pengusaha UMKM, anggota BPD, anggota LPM, serta lembaga lokal peduli Citarum. Teknik yang digunakan dalam lokakarya tersebut adalah Nominal Group Technique (NGT). Hasil lokakarya menunjukkan bahwa proses NGT memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk berkontribusi dalam merumuskan program pengelolaan bantaran sungai yang realistis berdasrkan sumberdaya yang dimiliki masyarakat. Kedekatan secara sosial diantara peserta memungkinkan untuk proses dialog yang terbuka dan lugas
KUALITAS INTERAKSI KELUARGA DENGAN KONDISI IBU BEKERJA Rosma Alimi; Rudi Saprudin Darwis
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 5, No 1 (2022): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v5i1.39609

Abstract

Peran ganda dan beban ganda pada perempuan dapat menimbulkan terjadinya perubahan kualitas interaksi keluarga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitas interaksi keluarga dengan ibu bekerja yaitu menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kepustakaan. Ketika perempuan telah berhasil untuk berpartisipasi di ranah publik, peran sebagai pekerja domestik yaitu mengurus anak dan mengelola rumah tetap menjadi peran yang harus dijalankannya. Upaya perempuan untuk meminimalisir beban ganda dilakukan dengan memindahkan pekerjaan domestik kepada perempuan lain, seperti pembantu rumah tangga atau anggota keluarga perempuan lainnya. keluarga merupakan sebuah kesatuan, struktur yang mendasari, tujuan, keterlibatan dan efisiensi, kesimbangan, morfostasis dan morfogenesis, boundaries, subsistem, equifinality, dan equipotentiality. Bentuk interaksi antar anggota keluarga merupakan bentuk interaksi yang paling memengaruhi keharmonisan keluarga. Peran domestik telah dijalani oleh perempuan sejak zaman dahulu hingga saat ini. Data menunjukan bahwa kemampuan perempuan untuk berpartisipasi aktif di ranah publik sudah diakui. Work-Family Conflict atau konflik peran ganda merupakan suatu bentuk konflik peran akibat tekanan peran dari ranah domestik dan publik yang saling bertentangan dalam banyak hal. Peran apa pun yang dijalani oleh individu dan memengaruhi keterlibatan waktu, ketegangan, atau perilaku individu dalam suatu peran maka berpotensi untuk menimbulkan konflik antara peran satu dengan peran lainnya.
Pelatihan Digital Marketing dan Strategi Pembiayaan untuk Industri Kreatif di Kota Bandung Rivani Rivani; Muhamad Rizal; Rudi Saprudin Darwis
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 3 (2022): September, 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i3.25137

Abstract

Program pelatihan ini bertujuan untuk sosialisasi model bidang pembiayaan dan digital marketing untuk sektor industri kreatif, sekaligus meningkatkan pemanfaatan internet untuk sektor industri kreatif. Metodologi pelatihan yang digunakan adalah andragogi atau pelatihan untuk orang dewasa dengan metode ceramah, diskusi, simulasi dan wokshop. Pada umumnya pelatihan sudah terlaksana dengan baik, dengan beberapa saran perbaikan pada aspek kerja sama tim pelaksana, disiplin waktu pelaksanaan, serta perlunya program lanjutan dari pelatihan ini.
Pemberdayaan Perempuan di Sektor Pariwisata dalam Perspektif Ekofeminisme Aulia Rahmawati; Rudi Saprudin Darwis
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 22 No 1 (2023): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v22i1.760

Abstract

The topic of women in the tourism sector has been extensively researched. However, there have been few studies that attempt to examine the involvement of women in tourism from an ecofeminist perspective. Yet, women and the environment are primary issues in ecofeminist discourse. Therefore, this article will discuss the empowerment of women in the tourism sector from an ecofeminist perspective. In addition to enriching the study of women and tourism, this article also aims to highlight the importance of empowering women to achieve sustainable tourism. The research is conducted using a literature review method. The results show that the empowerment of women can lead to increased income, a sense of pride in where they live, opportunities for involvement and decision-making, as well as good relationships within their groups. These results will also indirectly bring the community closer to the creation of sustainable tourism.