Endjang Manshur
Universitas Respati Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH TEPUNG DAUN KELOR (Moringa Olifera Lamk) PADA KANDUNGAN KOLESTEROL BOBOT DAN BOBOT KARKAS PUYUH Sailan Sailan; Endjang Manshur
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.508 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i2.287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun kelor  (moringa oleifera) dalam ransum terhadap kandungan kolesterol, bobot telur dan bobot karkas puyuh (Cortunix cortunix japonica). Materi yang digunakan adalah DOQ  umur 0 hari – 8  minggu sebanyak 240 ekor. Pakan yang digunakan selama penelitian adalah BR 1 untuk  start sampai umur 36 hari dan SP 22 untuk  leyer dari umur 36 hari sampai selesai.Rancangan yang digunakan adalah eksperimental  dengan pakan tanpa dicampur dengan tepung kelor untuk control (PO), penambahan tepung daun kelor  3% (P1), 6% (P2), dan 9% (P3). Variable kandungan yang diamati adalah dalam berat telur dan berat karkas puyuh. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan  4(empat ) perlakuan  dan 6 (enam) ulangan setiap perlakuan.  Total ulangan 24 kandang, pengamatan dilakukan  selama penelitian dimulai pada umur 1 hari sampai umur 8 minggu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  tepung daun kelor  memberikan pengaruh sangat nyata terhadap penurunan kandungan  kolesterol kuning telur puyuh dan bobot karkas puyuh dan tidak berpengaruh nyata terhadap bobot telur puyuh Kata kunci : starter, leyer, kolesterol, tepung daun kelor.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR DALAM RANSUM TERHADAP PALATABILITAS PAKAN DAN PERTUMBUHAN PUYUH Untung Sedyaadi; Endjang Manshur; R. Notarianto HT
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.42 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i1.83

Abstract

Puyuh adalah jenis unggas komersil, relatif mudah dibudidayakan, tahan penyakit, produksi telur dan kandungan gizinya tinggi, sehingga dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani. Kelor yang mudah dibudidayakan dengan kandungan nutrisi yang tinggi diharapkan dapat dimanfaatkan dalam pakan puyuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor dalam ransum terhadap konsumsi pakan dan pertumbuhan puyuh. Puyuh yang digunakan Cortunix cortunix japonica umur satu hari sebanyak 240 ekor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, setiap ulangan diisi 10 ekor DOQ dengan berat seragam dan ditempatkan secara acak. Ransum perlakuan terdiri dari 4 taraf penambahan tepung daun kelor yaitu a). 0%(P0)  b). 3%(P1) c). 6%(P2)  d). 9%(P3). Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan berat badan dan konversi pakan. Hasil yang diperoleh berturut turut dari perlakuan P0; P1; P2; P3 adalah: rata-rata konsumsi pakan (gram/ekor) 515,20; 437,36; 422,52 dan 419,13 rata-rata pertambahan berat badan: 157,20; 115,52; 114,72 dan 113,21 rata-rata konversi pakan: 3,29; 3,79; 3,68 dan 3,74. Hasil perlakuan menunjukan pengaruh (negatif) sangat nyata (P>0,01). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan penambahan tepung daun kelor lebih dari 3% dalam ransum mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan dan efisiensi pakan serta meningkatkan angka konversi pakan puyuh. Kata kunci: Puyuh, kelor, pertambahan berat badan, konversi pakan
PENGARUH PERBANDINGAN PERSENTASE PENGGUNAAN DUA BAHAN PENCAMPUR TERHADAP KUALITAS TEPUNG SILASE AYAM MATI Siti Rohaeni; Bachtar Bakrie; Endjang Manshur
JURNAL PERTANIAN Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.385 KB) | DOI: 10.52643/jir.v7i1.231

Abstract

Keberadaan ayam mati merupakan salah satu permasalahan yang ada di masyarakat karena sering disalahgunakan oleh oknum-oknum pedagang ayam potong untuk diperjualbelikan sebagai bahan konsumsi manusia, salah satu pemecahan masalah tersebut yaitu dengan teknologi fermentasi pengolahan ayam mati menjadi bahan pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis bahan pencampur/pereduksi lemak yang terbaik dan menghasilkan performans terbaik untuk dijadikan tepung silase sebagai bahan pembuat pellet ikan lele. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Sebagai faktor pertama adalah onggok dan tepung kapur, sedangkan faktor kedua adalah persentase yang digunakan dari kedua bahan tersebut yaitu masing-masing untuk onggok 20%, 30% dan 40% serta tepung kapur 20%, 30% dan 40%. Parameter yang diamati yaitu pH, performans meliputi warna, aroma, tekstur, konsistensi dan kemungkinan adanya jamur, serta analisa kandungan BK dan lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pereduksi yang lebih tinggi menurunkan lemak yaitu tepung kapur 40% (6,37%), Sedangkan jenis bahan pereduksi yang menghasilkan performans terbaik untuk dijadikan tepung silase sebagai bahan pembuat pellet yaitu onggok 20%.  Kata kunci : bahan pencampur, tepung silase, ayam mati, onggok, tepung kapur
PERTAMBAHAN BERAT BADAN KOLONI DAN PANJANG BADAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) DALAM MEDIA KOMPOS DAUN DAN KOMPOS KOTORAN GAJAH Sapril Muksin; Endjang Manshur; Ryan Firmansyah
JURNAL PERTANIAN Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.999 KB) | DOI: 10.52643/jir.v9i1.88

Abstract

Salah satu teknik pengolahan sampah adalah dengan pengolahan secara hayati yaitu dengan menggunakan cacing tanah sebagai pengomposnya. Kotoran gajah dan sampah daun yang ada di Taman Margasarwa Ragunan yang selama ini hanya dibuat kompos ternyata bisa digunakan sebagai media pemeliharaan cacing tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Bahan yang dipergunakan yaitu kompos kotoran gajah, kompos daun dan cacing tanah jenis (Lumbricus rubellus) umur 2 minggu dan pengamatan dilakukan selama 4 (empat) minggu. Penelitian ini menggunakan 5 taraf perlakuan 5 kali ulangan dan masing-masing media diisi 50 gr cacing tanah. Perlakuan tersebut adalah P0  : 50% media kotoran gakah + 50% media kompos daun (kontrol). P1 : 100% media kompos kotoran gajah. P2 : 100% media kompos daun. P3 : 75% media kompos kotoran gajah + 25% media kompos daun. P4 : 25% media kompos kotoran gajah + 75% media kompos daun. Parameter yang diukur meliputi pertambahan berat badan cacing tanah dan pertambahan panjang badan cacing tanah.Hasil penelitian ini menunjukkan media kompos kotoran gajah dan 75% media kompos kotoran gajah + 25% media kompos daun berpengaruh nyata dan 100% media kompos daun tidak berpengaruh nyata. Penelitian ini dapat disimpulkan kompos kotoran gajah bisa dijadikan sebagai media pemeliharaan cacing tanah. Kata kunci : Campuran Media, Cacing tanah, Pertambahan berat badan dan panjang badan.
Pengaruh Konsentrasi Urin Kelinci terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bayam Merah (Amaranthus gangeticus voss) Sri Hartini; Siti M Sholihah; Endjang Manshur
JURNAL PERTANIAN Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.254 KB) | DOI: 10.52643/jir.v10i1.355

Abstract

Bayam merah (Amaranthus gangeticus voss) merupakan sayuran yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis varietas bayam lainnya, di samping itu bayam merah merupakan salah satu sayuran bergizi tinggi karena banyak mengandung protein, vitamin A, vitamin C dan garam-garam mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu upaya peningkatan produktivitas budidaya tanaman bayam merah adalah dengan pemupukan. Penggunaan urin kelinci sebagai pupuk  organik pada budidaya tanaman bayam merah berperan untuk memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan nutrisi tanaman, dan aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh  konsentrasi urin kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah dan mengetahui konsentrasi terbaik urin kelinci dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam merah. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 1 faktor (konsentrasi urin kelinci), yang  terdiri atas 5 perlakuan yaitu : U1 (0 ml/liter), U2 (50 ml/liter), U3 (100 ml/liter), U4 (150 ml/liter), dan  U5 (200 ml/liter) diulang 4 kali. Paramater yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, bobot basah dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi urin kelinci berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, bobot basah  dan panjang akar. Perlakuan konsentrasi urin kelinci 200ml/liter air memberikan hasil terbesar pada tinggi tanaman (21.07 cm), jumlah daun                  (13.50 helai), panjang daun (19.52 cm), bobot segar (12.50 gram) dan panjang akar (8.65 cm).                               Kata Kunci: Pupuk organik , Urin kelinci, Bayam merah