Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Skrining Ketajaman Penglihatan pada Siswa SDN Hanna Nurul Husna; Chita Widia
Media Karya Kesehatan Vol 2, No 1 (2019): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.202 KB) | DOI: 10.24198/mkk.v2i1.19086

Abstract

Gangguan pada mata akan menyebabkan gangguan penglihatan yang berdampak pada ketidaknyamanan dan gangguan lainnya dalam menjalani aktivitas sehari-hari. WHO menyatakan sebanyak 19 juta anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun diperkirakan mengalami gangguan penglihatan dan 12 juta di antaranya disebabkan oleh kelainan refraksi mata. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan 2017-2030 dan salah satu upaya dalam mencegah gangguan penglihatan pada anak. Kegiatan yang dilakukan adalah skrining pemeriksaan visus ataupun koreksi bagi siswa SD kelas 3 dan 4 yang disertai dengan pemberian informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata dan melakukan. Tujuan dari skrining visus ini adalah untuk mengetahui gambaran kelainan refraksi mata pada siswa SD. Lokasi skrining kelainan refraksi dilaksanakan di SDN 1 Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Subjek adalah siswa kelas 3 dan 4 dalam rentang umur 8-9 tahun yang diduga tidak mengalami kelainan refraksi. Skrining visus dilakukan dengan menggunakan Optotipe Snellen dan dikoreksi dengan menggunakan lensa coba/trial lens. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung dengan lancar dan efisien. Pada siswa kelas 3 (8-9 tahun) terdapat 10 siswa (24%) yang mengalami kelainan refraksi, kelas 4A (9-10 tahun) terdapat 8 siswa (20%) yang mengalami kelainan refraksi, dan di kelas 4B terdapat 6 siswa (14%) yang mengalami kelainan refraksi. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan kesadaran siswa dan orang tua untuk melakukan pemeriksaan rutin pada mata sejak dini.Kata Kunci :       Kelainan refraksi, kesehatan mata, skrining.
TERAPI KOGNITIF DALAM PENURUNAN KECEMASAN PADA REMAJA KORBAN BULLYING Eli Kurniasih; Cep Yendi; Anih Kurnia; Chita Widia
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 23, No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v23i2.1042

Abstract

Latar Belakang:. Bullying berdampak terhadap timbulnya gangguan psikologis serperti rasa cemasa berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh diri dan gejala pasca setres pasca-trauma, bahkan berkeinginan bunuh diri. Terapi kognitif dapat mengidentifikasi pikiran negatif menurunkan kecemasan dan depresi yang terus-menerus. Terapi kognitif akan mengubah mode penentuan harga diri klien, pemikiran, dan emosional terkait perilaku Tujuan: Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui  efektifitas terapi kognitif dalam penurunan kecemasan pada remaja korban bullying Metode:  Penelitian yang digunakan adalah metode literature review (studi literatur). Literature review merupakan Penyusunan literatur  ilmiah  melibatkan  beberapa  tahapan  proses  diantaranya adalah menemukan literatur   yang   relevan,   melakukan   evaluasi   sumber   literatur   review. Kriteria Inklusi : Pertama Penelitian Efektifitas Terapi kognitif Penurunan Kecemasan, Remaja Korban Billying. Kedua Artikel atau jurnal yang terbit pada 8 tahun terakhir yaitu pada tahun 2015-2021 Hasil: Setelah menentukan artikel yang sesuai dengan kriteria didapatkan sebanyak 20 artikel kecemasan yang dialami korban bullying yaitu merasa takut ketika bertemu dengan pelaku bullying yang di sebut dengan jenis kecemasan Generalized Anxiety Disorder. Simpulan: hasil telaahan jenis kecemasan pada remaja korban bullying yang paling banyak yaitu kategorri kecemasan Generalized Anxiety Disorder, Faktor Penyebab kecemasan korban bullying remaja  karena adanya ancaman dari pelaku, karena adanya perlakuan buruk terhadap dirinya, dampak bullying terhadap anak yang menjadi korban dari bullying, dampak psikologis yang muncul dan dirasakan diantaranya merasa takut, marah, cemas, tidak berdaya, frustasi, tidak berdaya, merasa sendiri serta diajuhi orang lain.Efektifitas Theraphy Kognitif Dalam Penurunan Kecemasan Pada Remaja Korban Bullying dalam penelitian ini menunjukan hasil bahwa terapi kognitif sangat berpengaruh untuk menurunkan kecemasan, merupakan salah satu bentuk intervensi yang cukup efektif untuk menurunkan kecemasan pada subjek yang pernah mengalami bullying Kata kunci          : Bullying, terapi kognitif
GEJALA COMPUTER VISION SYNDROME YANG DIALAMI OLEH KARYAWAN BUMN SEKTOR KEUANGAN KOTA TASIKMALAYA Chita Widia; Clara Constantinoxa Colibri; Darmono Darmono
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i1.681

Abstract

PERSEPSI MASYARAKAT KOTA TASIKMALAYA TENTANG PENYEBAB DAN PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS Chita Widia
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v13i1.6

Abstract

TB paru merupakan salah satu penyakit infeksi yang menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di dunia bahkan pada tahun 2003 WHO mencanangkan TB sebagai global emergency. Indonesia berada di urutan ke-3setelah Cina dan India sebagai penyumbang penderita TB di dunia dengan angka kematian akibat TB yang amat tinggi, Asia termasuk episenter epidemi TB di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Kota Tasikmalaya mengenai tuberculosis,penularan, factor resiko dam pencegahan tuberculosis paru. Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian kualitatif,  subyek penelitian adalah masyarakat kota Tasikmalaya, data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara ethnografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  dari 20 responden 25% menyatakan bahwa tuberculosis paru merupakan batuk berdahak bercampur darah, 25% responden menyatakan bahwa Tuberkulosis paru disebabkan oleh kuman dan bakteri, 45% responden menyebutkan bahwa tuberculosis dapat menular ketika percikan ludah atau dahak penderita tuberculosis terhirup, 70% responden menyebutkan bahwa upaya terbaik untuk menghindari penularan tuberculosis paru adalah dengan menutup mulut/hidung saat batuk/bersin dan tidak meludah disembarang tempat . Perlu dilakukan penelitian lainnya yang berkaitan dengan sikap dan perilaku masyarakat yang dapat mempengaruhi kejadian tuberkulosis paru serta meningkatkan upaya promosi kesehatan. Kata  Kunci: Pengertian,Penyebab, Pencegahan Tuberkulosis Paru