Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POLOPALO: TINJAUAN ETNO ORGANOLOGI AKUSTIK Rahmawati Ohi
SELONDING Vol 16, No 2 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/sl.v16i2.5059

Abstract

Nilai Organologi Akustik Polopalo Rahmawati Ohi
SELONDING Vol 15, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.628 KB) | DOI: 10.24821/selonding.v15i1.3111

Abstract

Values are meanings, messages either implicitly-exemplified in the form of ideas or theories that work in community activities, one of the material objects that describe the phenomenon is a traditional musical instrument. Speaking of traditional musical instruments, there is one that is valuable, namely Polopalo. Polopalo is a percussion instrument, a Gorontalo icon with a unique organology that is similar to a crocodile's mouth and produces a distinctive acoustic sound character. The unique and interesting aspect of Polopalo's acoustic organology makes its value function continue to experience development and transformation in the activities of society and the world of science.Nattiez about the meaning process at three levels: decomposition of acoustic components, historical or cultural background and physio-acoustic response and supported by the Alperson-Bordieu theory so that the research method uses quantitative-qualitative.The results showed that the value of Polopalo's acoustic organology is the embodiment of the character and philosophy of the Gorontalo people in everyday life where the existence of the sign is represented by the unique sound frequency and interval
Pemberdayaan Seni Budaya Bagi Masyarakat untuk Menuju Pembangunan SDGs yang Berkualitas La Ode Karlan; Nurlia Djafar; Rahmawati Ohi
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 4 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i4.12349

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi, dan memediasi agar terjadi sebuah perubahan dalam konteks sosial, budaya masyarakat. Terkait pemberdayaan masyarakat dalam konteks kebudayaan tentu bertujuan untuk pelestarian kebudayaan daerah sebagai identitas masyarakat yang merupakan salah satu subjek pembangunan seperti pengembangan seni tradisi. Salah satu strategi pencapaian program KKNT desa membangun yakni pengembangan dan penerapan inovasi dan teknologi yang berguna secara langsung pada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dan penanganan sosial, budaya dan kesehatan sebagai penerapan program desa membangun dalam pencapaian SDGs, dan dari delapan tipologi desa dalam pencapaian SDGs tersebut termasuk diantaranya desa tanggap budaya. Perlu dipahami juga bahwa budaya menjadi salah satu unsur yang penting di dalam membangun desa, sebab kebudayaan menjadi penciri atau identitas suatu bangsa. Partisipasi masyarakat adalah syarat mutlak dalam perumusan rencana dan upaya pemajuan kebudayaan nasional, yang terwujud dalam empat langkah strategis yakni: pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan, sehingga konsep pengembangan yang ditawarkan dalam hal ini adalah membantu upaya pembangunan desa dibidang kebudayaan yang lebih difokuskan pada seni budaya daerah. Berdasarkan hal di atas, maka pemberdayaan seni budaya melalui kelompok dan sanggar-sanggar atau komunitas yang ada di daerah sangatah penting untuk dikembangkan sebagai wujud dari bentuk pelestarian seni budaya. di daerah, sebagai tindakan konkrit dari keberlanjutan program kegiatan pemberdayaan seni budaya di dalam pembangunan SDGs yang berkualitas khususnya dibidang kebudayaan. Pada kegiatan ini dilaksanakan melalui metode pelatihan secara rutin setiap hari diluar jam pelajaran sekolah yakni pelatihan tari Tidi Lo O’Ayabu dan Pelatihan memainkan alat musik Tradisi Gorontalo (Polopalo dan Marwas).Pada kegiatan ini telah dilaksanakan secara terprogram dan telah berhasil dilaksanakan dimana setiap kelompok telah membentuk kelopok baru ditengah masyarakat sehingga keberlanjutan program ini telah terwujud.
Ekologi Polopalo dalam Lihuta lo Polopalo di Bone Bolango Rahmawati Ohi
SELONDING Vol 19, No 1 (2023): : Maret 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/sl.v19i1.9293

Abstract

Polopalo merupakan instrumen musik endemik dari Gorontalo yang saat ini keberadaannya dapat ditemukan dalam Lihuta lo Polopalo. Sebagai salah satu alat musik endemik, perkembangan fungsional Polopalo memberikan dampak terhadap ekologi seni dalam aktifitas masyarakat seperti dalam lihuta lo polopalo mempunyai peranan yang sangat penting berhubungan dengan kontinuitas, transmisi ekonomi budaya, contoh adanya wujud nyata simbiosis polopalo pada komponen ekologi yang ada disekitarnya mulai dari infrastruktur lingkungan, tingkat pendapatan sampai transfer ilmu pengetahuan lintas generasi. Besarnya impact yang dihasilkan Polopalo dalam lihuta lo Polopalo terhadap sistem ekologi merupakan sebuah refleksi sistem kemandirian fenomena yang menarik sehingga fokus penelitian adalah mengenai ekologi polopalo dalam lihuta lo polopalo. Upaya memberikan refleksi gambaran mengenai Polopalo dalam lihuta LoPolopalo maka metode penelitian yang digunakan adalah narasi, dimanapengumpulan data dilakukan melalui wawancara, yang didalamnya terdapat observasi lanjutan sedangkan analisis data mempergunakan interaksi budaya sehingga mampu memberikan gambaran mengenai sebuah sistem Hasil penelitian menunjukan bahwa kemunculan Polopalo dalam lihuta lo polopalo merupakan alternatif dalam upaya pelestarian yang ternyata memberikan kemandirian terhadap sistem ekologi yang ada seperti pertumbuhan infrastruktur, kemandirian ekonomi masyarakat dan kesinambungan budaya.
Transformasi Polopalo sebagai Media Hiburan Masyarakat Gorontalo di Lihuta Lo Polopalo Rahmawati Ohi; Ary Nugraha Wijayanto
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 9 No 3 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v9i3.1389

Abstract

Transformation polopalo as an entertainment medium, especially in the case of lihuta lo polopalo experiences a use-value remodeling conflict. The existence of conflict results in the degradation of functions and preservation. Base on the conflict so the purpose of this study is to describe the transformation of polopalo as an entertainment medium for the people of Gorontalo in the context of lihuta lo polopalo. The research method uses case study ethnography. The results of the study show that the Transformation of polopalo has an impact on the chronobiology relations of its manifest-latency function on aspects of entertainment, such as physical, aesthetic, economic, social and cultural values.