Khairil Ikhsan Siregar
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hermeneutika Hadis tentang “Hidupkan Saya Bersama Orang Miskin” (Analisis Kualitas dan Sharh Hadis) Khairil Ikhsan Siregar
Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies Vol 5 No 1 (2021): Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies
Publisher : Laboratorium Prodi Pendidikan Agama Islam UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/005.01.06

Abstract

Abstract This article discusses the text of the hadith: "Hadith Turns Me With the Poor People" from the side of the hadiths and understands the hadith using the hermeneutic theory approach in the hadith. This research is research based on the library (library research). The approach used is descriptive qualitative which aims to describe or describe the existing or actual facts of the object under study. The results of this study indicate that the quality of the hadiths from the narrative path is dha'if (weak) based on the comments of hadith critics scholars in the books of al-jarh wa al-ta'dil and the hadith scholars conclusion that hadith dha'īf is not including false it can be part of moralities. The real method of hermeneutics to explain hadith texts contributes to enriching the explanation of the explanation hadiths, or sharh hadiths, so the meaning of the hadith text is that the words of miskin( poverty), al-masakin(needy) mean humility, reverence, and humbleness. And the meaning of hadith has been strengthened by presenting other hadiths as witnesses or i'tibar(regard). Keywords: hermeneutics, hadith, poor. Abstrak Artikel ini membahas teks hadits: “Hadits Hidupkan Saya Bersama Orang Miskin” dari sisi sanad/jalur periwayatan hadistnya dan memahami hadits dengan pendekatan teori hermeneutika dalam hadits. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif berdasarkan perpustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan atau menggambarkan kenyataan yang ada atau kenyataan aktual dari objek yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kulitas hadist dari jalur periwayatnya dha’if atau lemah berdasarkan komentar ulama kritikus hadits dalam kitab-kitab al-Jarh wa al-Ta’dil dan simpulan ulama hadits bahwa hadits dha’if yang bukan hadits palsu dapat dijadikan bagian dari fadha’il al-a’mal. Sesungguhnya metode hermeneutika untuk menjelaskan teks-teks hdits memberi kontribusi memperkaya upaya penjelasan/ syarh hadits/ teks hadits maka makna teks hadits bahwa ucapan kemiskinan / miskinan , al-masakin maknanya adalah kerendahan hati, ke_khusyu’-an dan tawadhu’. Dan makna hadits telah dikuatkan dengan menghadirkan hadits-hadits lain sebagai syaksi/i’tibar. Kata Kunci: hermeneutika, hadits, miskin
Dekonstruksi Histori Hadis Khairil Ikhsan Siregar
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper calls for a deconstruction of the hadith, since historical rationalization and historical accounting methods tend to rely only on the method of sanad criticism, propelled by scholars of hadith in the second and third centuries of the Hijri century. This also needs to be done because there are mistakes interpretation of the sunnah and the desire pemembangaan understanding of Muslims so as to close the progress of Muslims in berkehidupan. In the history of Muslims, the reliability of ulumul hadith has never been a meaningful challenge from Islamic scholars. There are some scholars who doubt its reliability but have no meaningful sympathy from Muslims, therefore it is necessary to adopt Western thinkers' efforts in researching Islamic scholarship as motivation in obtaining the accuracy of Islamic teachings, by seeking alternative new methods such as the necessity of deconstruction and reconstruction against hadith. Keywords: Hadith, Deconstruction, Reconstruction Abstrak Tulisan ini menghendaki adanya dekonstruksi terhadap hadis, karena rasionalisasi sejarah dan metode pembukuan sejarah cenderung hanya mengandalkan metode kritik sanad saja, yang digerakkan ulama hadis pada abad paruh kedua dan paruh abad ketiga Hijriah. Hal ini juga perlu dilakukan karena ada kesalahan-kesalahan interpretasi terhadap sunnah dan keinginan pelembangaan pemahaman umat Islam sehingga menutup kemajuan umat Islam dalam berkehidupan. Dalam sejarah umat Islam, reliabilitas ulumul hadis tidak pernah mendapat tantangan berarti dari sarjana Islam. Ada beberapa sarjana yang meragukan reliabilitasnya, tapi tidak mendapat simpati berarti dari umat Islam, oleh karena itu perlu untuk mengadopsi upaya pemikir Barat dalam meneliti keilmuan Islam sebagai motivasi dalam mendapat keakurasian referensi ajaran Islam, dengan mencari alternatif metode-metode baru seperti perlunya dekonstruksi dan rekonstruksi terhadap hadis. Kata Kunci : Hadis, Dekontruksi, Rekonstruksi
Sejarah Keberadaan Muhammadiyah di Minangkabau Perspektif Hamka dalam Karya “Ayahku” Muhamad Ikbal; Rihlah Nur Aulia; Khairil Ikhsan Siregar
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSQ.014.1.06

Abstract

This research is aimed to describe of the first origin of Muhamadiyah in Minangkabau beside on Hamka perspective on his book “Ayahku”, about whom lead Muhamadiyah to Minangkabau, what is the background of Muhamadiyah brought to Minangkabau, and what about the response of Minangkabau society regarding the arrival of Muhamadiyah. This research using history method, mean while for presentation the result of research using descriptive narrative. The Phase of this research method has four elements, such as heuristic (collecting data), critic, interpretative, and historiography (written). The result of this research shows that Muhamadiyah brought to Minangkabau individually where it brought by Haji Abdul Karim Amrullah in 1925. Known Men who spread Muhamdiyah in Minangkabau is Syekh Jamil Jambek, St. Mansur, Sj St Mangkuto and his brother Yusuf Amrullah. Support factor that makes Muhamdiyah accepted in Minangkabau society is because Abdul Karim Amrullah and founder of Muhamdiyah K.H Ahmad Dahlan is a student of Syekh Khatib al Minangkabaui when studying in Mecca also when H.Abdul Karim Amrullah goes to java and his art asked by K.H.Ahmad Dahlan for rewritten in java language. Keywords : History, Muhammadiyah, Minangkabau, Hamka. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah awal keberadaan Muhammadiyah di Minangkabau perspektif Hamka dalam karyanya “Ayahku”, tentang siapa yang membawa Muhammadiyah ke Minangkabau, apa latarbelakang Muhammadiyah dibawa ke Minangkabau, dan bagaimana respon masyarakat Minangkabau pada saat Muhammadiyah datang.Penelitian ini mengunakan metode sejarah, sementara untuk penyajian hasil penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif – naratif. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Muhammadiyah dibawa ke Minangkabau secara individual, yaitu dibawa oleh H.Abdul Karim Amrullah pada tahun 1925. Beliau membawa Muhammadiyah ke Minangkabau adalah untuk memperbaiki Agama Islam di Minangkabau. Tokoh yang ikut menyebarkan Muhammadiyah di Minangkabau adalah Syekh Jamil Jambek, St.Mansur, S.J. St.Mangkuto dan adik beliau Yusuf Amrullah. Faktor-faktor Muhammadiyah diterima di masyarakat Minangkabau adalah karena H.Abdul Karim Amrullah dan pendiri Muhammadiyah K.H.Ahmad Dahlan merupakan sama-sama murid dari Syekh Khatib Al-Minangkabaui pada saat belajar agama di Makkah serta pada saat H.Abdul Karim Amrullah ke Jawa karangan-karangan beliau di minta oleh K.H.Ahmad Dahlan untuk disalin dalam bahasa Jawa. Kata Kunci: Sejarah, Muhammadiyah, Minangkabau, Hamka
Konsep Persaudaraan Sebagai Profetik Sunnah dalam Perspektif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNJ Khairil Ikhsan Siregar
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSQ.014.2.05

Abstract

This study aims to get answers about the understanding of Muslim students about the concept of brotherhood as a science of prophetic sunnah environment Faculty of Social Sciences. This reaserch used the qualitative method with questionnaire instrument means that the researcher has determined some answer chosen by the respondent representing from the students at the Faculty of Social Sciences. Sunnah became a role model and became a science for his followers. With indicators of the role model in the form of the power of brotherhood that produces unity and peace, strong fraternity can eliminate the jealousy and give happiness, the brotherhood can cultivate sympathy and empathy as human beings, the cooperative culture called by the Indonesian nation is the embodiment of the understanding of brotherhood solid, the Indonesian nation is very strong as a strong force. Keywords: The concept of brotherhood, Profetik, Sunnah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban tentang pemahaman mahasiswa muslim tentang konsep persaudaran sebagai ilmu profetik sunnah dilingkungan Fakultas Ilmu Sosial. Yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan instrumen kuisioner tertutup artinya peneliti telah menentukan beberapa jawab yang dipilih oleh responden yang mewakili dari sitiap prodi yang ada di Fakultas Ilmu Sosial. Sunnah lebih dikenal semua perbuatan nabi Muhammad menjadi suri tauladan dan menjadi ilmu bagi pengikutnya. Dengan indikator suri tauladan berupa;kekuatan persaudaran yang menghasilkan kesatuan dan kedamaian, persaudaran yang kuat dapat menghilangkan rasa dengki dan memberikan kebahagian, persaudaraan dapat menumbuhkan simpatik dan empati sesesama manusia, budaya kerja sama yang diserukan bangsa Indonesia adalah perwujudan dari pemahaman persaudaraan yang kokoh,persaudaraan bangsa Indonesia sangat kuat sebagai kekuatan yang kokoh. Kata kunci: Konsep persaudaraan, Profetik, Sunnah