This Author published in this journals
All Journal TEKNIKA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA PENGARUH MEDIA PENDINGIN DAN PEMBEBANAN DISC CAKRAM TERHADAP PUTARAN DAN TEMPERATUR KERJA PADA PRONY BRAKE Moh. Abdul Rahmansyah; Ambo Intang; Rusnandi Rusnandi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.901 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i2.116

Abstract

Prony Brake adalah alat untuk mengukur unjuk kerja mesin dengan putaran rendah, komponen utamanya berupa disc brake (rem cakram) yang dimodifikasi sehingga bisa memvariasikan pembebanan dengan mengatur tekanan udara dari kompresor yang bekerja pada silinder master disc brake. Alat ini digunakan sebagai sarana praktikum performnasi mesin bagi mahasiswa prodi Teknik Mesin FT. Unitas Palembang. Permasalahan yang sering terjadi pada prony brake ini peningkatan temperatur yang tinggi sehingga kerja mesin terhenti, oleh karenanya pada penelitian prony brake diberi peralatan pendinginan berupa blower yang meghasilkan pendingianan bertekanan udara dan pompa air yang menghasilkan pendinginan air pada disc brake. Dari pengujian dengan tiga media pendingin, pengujian dengan mengunakkan media air paling baik untuk mengurangi panas berlebih di disc barake, dan dengan air juga putaran mesin pada pengujian tersebut lebih stabil perubahannya terhadap variasi pembebanan. Kata kunci : disc brake, prony brake, pendinginan, kecepatan putar, temperatur
PERANCANGAN MESIN BENDING UNTUK PIPA BERDIAMETER SATU INCH MENGGUNAKAN METODE ROLL BENDING Rusnandi Rusnandi; Ambo Intang; Angga Angkasa; Rohmat Budi Santosa
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.214 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v7i1.127

Abstract

Proses pembentukan pipa dengan roll bending sudah banyak diaplikasikan pada kegiatan industri manufaktur. Proses bending pipa harus dilakukan dengan metode yang tepat agar tidak mengurangi kekuatan material pada pipa tersebut. Setiap mesin bending pipa akan memiliki spesifikasi pengerollan masing-masing. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan perancangan mesin bending pipa yang secara spesifik dapat melakukan proses bending dengan hasil yang baik pada pipa baja SC45 berdiameter satu inch. Gaya pembebanan pada pipa diperoleh sebesar 2298,06 N, sementara gaya yang dibutuhkan tiap roller penggerak adalah sebesar 8502,62 N. Daya motor listrik yang dibutuhkan dalam mesin bending untuk pipa berdiamter satu inch adalah sebesar 467,92 watt atau setara 0,63 HP. Bahan pengujian yang digunakan yaitu berupa pipa baja (SC45) berdiameter satu inch dengan ketebalan 1,6 mm , 1,8 mm , 2,0 mm. Sedangkan untuk variasi panjang pipa yang digunakan, yaitu pipa dengan panjang 1000 mm, 1500 mm, 2000 mm, 2500 mm dan 3000 mm. Hasil pengujian mesin bending diperoleh waktu rata-rata pengerollan pipa berdiameter satu inch dengan panjang 3000 mm, 2500 mm, 2000 mm, 1500 mm, serta 1000 mm masing-masing diperoleh 415 detik, 398 detik, 297 detik, 255 detik, serta 107 detik. Sementara itu, untuk rata-rata laju pengerollan pipa berdiameter satu inch dengan ketebalan bahan 1,6 mm, 1,8 mm, serta 2,0 mm masing-masing adalah 0,5 mm/detik, 0,6 mm/detik, serta 0,5 mm/detik.Pada pipa dengan panjang 3 m, 2,5 m, 2 m, 1,5 m, serta 1m menghasilkan puncak radius kelengkungan masing-masing sebesar 975 mm, 857 mm, 730 mm, 570 mm, serta 290 mm. Kata kunci : mesin bending, pipa, roll bending, gaya pengerollan, radius kelengkungan pengerollan
PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ALIRAN UDARA TERHADAP PERFORMANSI AC 2 PK Mulyadi Catur Putra; Ambo Intang; Rusnandi Rusnandi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 6 No 2 (2019)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.812 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v6i2.117

Abstract

Sistem kompresi uap tetap konsisten dipergunakan pada sistem pendingin dan penyegaran udara karena terbukti mumpuni dan berdaya guna tinggi serta kompoenennya tersedia dipasaran. Pada penelitian ini tidak menemui kendala dalam merancang dan membuat sistem penyegaran udara (AC) dengan penggerak kompresor 2 PK, akan tetapi bagaimana mengukur perfromanya sedikit terkendala karena banyaknya variabel yang harus diperhatikan. Akhirnya diputuskan bahwa hanya kecepatan aliran udara pada kondensor yang bervariasi atau menjadi variabel tidak tetapnya sementara vaiabel yang lain dibuat tetap. Setelah dilakukan pengambilan dan pengolahan data maka diperoleh informasi bahwa dengan kenaikan kecepatan aliran udara pada kondensor akan menikan performansi atau COP sistem penyegaran uadara disamping itu, kapasistas pendinginan juga meningkat dengan mempertahankan laju refrigran yang bersikulasi konstan. Kata kunci : penyegaran udara (AC), kecepatan aliran udara, kondensor