Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Pada Bank Syariah “X” Dengan Menggunakan Model Carter Eko Cahyadi
Jurnal Madani: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora Vol 2 No 2: September 2019
Publisher : Lembaga Kajian Demokrasi dan Pemberdayaan Masyarakat (LKD-PM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.234 KB) | DOI: 10.33753/madani.v2i2.53

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan pada industry perbankan syariah dengan menggunakan metode CARTER di era persaingan yang semakin ketat. Persaingan dalam merebut pasar, inovasi produk, merebut customer satisfaction merupakan pekerjaan sehari-hari perusahaan perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengkaji mengenai pelayanan pelanggan yang memberikan kepuasan kepada pelanggan sehingga akan membuat dan memberikan pelanggan yang loyal pada produk yang kita tawarkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian in dilakukan secara cross sectional dengan teknik pengumpulan data melalui studi lapangan dengan memperoleh data primer dengan penyebaran kuestioner dan data sekunder dengan kajian literature. Berdasarkan analisa tingkat kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dilihat dari faktor-faktor yang diteliti dalam tiap dimensi CARTER (Compliance, Assurance, Reliability, Tangible, Emphaty dan Responsiveness. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar nasabah melihat bahwa pelayanan yang diberikan oleh bank syariah “X” berkualitas. Walaupun demikian nasabah merasa belum puas dengan pelayanan yang telah diberikan. Kedepannya bank syariah “X” harus meningkatkan kinerja pelayanan kepada nasabahnya. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan me-upgrade teknologinya dan masuk ke digital banking sehingga bisa bersaing dengan bank lain termasuk bank syariah maupun konvensional. Selain itu bank syariah ”X’ perlu melakukan pelatihan-pelatihan kepada karyawannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabahnya. Kedepannya bank syariah bisa bersaing dengan bank konvensional dan bermain di pasar rasional tidak hanya di pasar emotional (emotional market). Abstract This study aims to assess service quality and customer satisfaction in the Islamic banking industry by using the CARTER method in an era of increasingly fierce competition. Competition in seizing markets, product innovation, seizing customer satisfaction is the daily work of banking companies. This study aims to examine and assess customer service that gives satisfaction to customers so that it will create and provide customers who are loyal to the products we offer. This research is a descriptive analytical study with a quantitative approach. The study was conducted in a cross-sectional manner with data collection techniques through field studies by obtaining primary data by distributing questionnaires and secondary data with literature review. Based on the analysis of the level of service quality and customer satisfaction seen from the factors examined in each dimension of CARTER (Compliance, Assurance, Reliability, Tangible, Emphaty and Responsiveness. The results of the study state that most customers see that the services provided by Islamic banks "X" However, customers are not satisfied with the services provided, in the future Islamic banks "X" must improve service performance to their customers, this can be done by upgrading the technology and entering digital banking so that it can compete with other banks including Islamic banks. as well as conventionally, Islamic banks "X" need to conduct training for their employees in improving the quality of service to their customers. In the future Islamic banks can compete with conventional banks and play in rational markets not only in emotional markets.
DISEMINASI INKLUSI KEUANGAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA KOPERASI SMP 83 Arif Surahman; Agustina Mogi; Muhammad Yuda Alhabsyi; Eko Cahyadi; Hengki Hermawan
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol 3, No 1 (2020): JPDL (Jurnal Pengabdian Dharma Laksana)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v3i1.6279

Abstract

Permasalahan utama yang dihadapi oleh Koperasi SMP 83 adalah sebagai berikut : A. Koperasi menghadapi masalah publikasi dan eksistensi dalam keragaman produk pembiayaan kepada anggotanya. B. Koperasi perlu lebih banyak mengetahui mengenai inklusi keuangan. C. Koperasi memiliki mutu sumberdaya yang rendah dalam mengelola pembiayaan yang telah diberikan. Beberapa langkah yang ditempuh sebagai metode untuk melaksanakan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi yayasan akan dilakukan dengan beberapa hal berikut ini:1. Sosialisasi Program 2. Koordinasi 3. Pelaksanaan Program 4. Evaluasi Program.Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah berubahnya pola pikir dan wawasan dari peserta yang mengikuti penyuluhan sebagaimana dibuktikan dengan adanya games dan challenge untuk menguji kemampuan dan wawasan peserta PKM. Kata Kunci : Inklusi, Keuangan, Pengembangan, Kualitas, Pinjaman.
Mewujudkan Digitalpreneur Dalam Era Revolusi Industri 4.0 Pada TWT Learning Centre Suyatin Suyatin; Retno Japanis Permatasari; Panji Galih Kusumo Adie; Rachmawaty Rachmawaty; Eko Cahyadi
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol 4, No 2 (2022): JPDL (Jurnal Pengabdian Dharma Laksana)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v4i2.18254

Abstract

Sebelum era revolusi industry 4.0 pola usaha yang mendominasi adalah bisnis atau usaha yang efisien dan produktif, maka di era revolusi industry 4.0 dan era digital, pola bisnis atau usahanya berubah menjadi inovatif dan kreatif. TWT Learning Centre sebagai lembaga pelatihan konsultasi bisnis dan pendidikan, diharapkan mampu memberikan dan mentransfer ilmu tentang digitalprenenur dan memotivasi para mahasiswa dan para pelaku bisnis muda untuk segera beradaptasi dan dunia digital yang sangat dinamis. Melakukan adaptasi dengan dunia digital melakukan pemasaran melalui Online atau e-commerce yang dapat meningkatkan daya jual produk dan bersaing dengan usaha sejenis lainnya. Permasalahan yang ada pada mitra yaitu kurangnya pelatihan yang memberikan tentang digipreneur dan meningkatkan motivasi untuk menjadi kreatif bagi para pelaku bisnis solusi yang diusulkan atau ditawarkan dalam kegiatan PKM ini adalah (1) Pemberian motivasi, ilmu digipreneur dan motivasi kisah sukses dalam berwirausaha. (2) Bimbingan dalam menjalankan bisnis. Bimbingan cara memasarkan produk secara online. target luaran yang diharapkan yaitu (1) Jurnal PKM (Pengbadian Kepada Masyarakat) yang di dalamnya terdapat sebuah wawasan digipreneur yang dapat diambil pelajarannya, (2)Konsultasi dan Bimbingan oleh Tim Dosen Unpam, kepada wirausaha pemula yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa sampai wirausaha pemula yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa benar-benar dapat mengembangkan usahanya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI PARA WAKIF UNTUK BERWAKAF UANG DI TABUNG WAKAF INDONESIA (TWI) Eko Cahyadi
Jurnal Disrupsi Bisnis Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Disrupsi Bisnis
Publisher : Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/drb.v2i1.3640

Abstract

Sebagai Negara muslim terbesar dengan jumlah penduduk lebih dari 80% adalah mayoritas islam, Indonesia merupakan potensi wakaf yang patut disyukuri. Namun demikian bila kita lihat realitas dana wakaf yang sudah dikumpulkan masih jauh dari potensi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memotivasi para wakif untuk berwakaf uang di Tabung Wakaf Indonesia. Objek penelitian ini adalah sebuah badan pengumpul dana wakaf yaitu Tabung Wakaf Indonesia dengan menggunakan data cross sectional. Teknik analisis menggunakan Faktor Analisis terdiri dari variabel self actualizational, emotional buying motives, brand preferences, price preference, quality preference, compliance, recommaedation, channel of distribution & promotion. Populasi dalam penelitian ini adalah para wakif di Tabung Wakaf Indonesia (TWI) dengan jumlah sampel sebanyak 98 buah. Teknik pengumpulan data kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah uji validitas dengan uji barlet, uji KMO dan uji MSA, uji realibilitas dengan cronbach’s alpha,  analisis data menggunakan analisis inferensial dengan metode logit, dan koefisien determinasi dengan taraf signifikan  5% menggunakan program SPSS for Windows. Berdasarkan hasil penelitian ini yang pertama: uji validitas dengan menggunakan uji barlet dan KMO menunjukan bahwa metode sampling yang digunakan memenuhi syarat atau tidak, dimana nilai yang didapat sebesar 67,5% yang berarti memenuhi syarat. Uji reliabilitas dengan menggunakan cronchbach alpha didapat nilai sebesar 80,3 % dimana penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dan instrument-instrumen pembentuk variabel adalah reliable. Adapun hasil pengolahan Measure Sampling Adequacy (MSA) adalah semua variable diatas 0,50.  Berdasarkan Bedasarkan Analisis Faktor didapat 3 faktor yang terbentuk yaitu factor 1 dengan nilai eigenvalue sebesar 2,237, varians sebesar 24,853% (emotional buying motives, recommendation, channel of distribution, promotion). Factor ke-2 dengan nilai eigenvalue sebesar 2,017, varians sebesr 22,411% (Self actualization, quality preference, price preference). Faktor ke-3 dengan nilai eigenvalue sebesar 1,188, varians sebesar 13,196% (Brand preference, Compliance).   Kedepannya TWI perlu membangun strategi promosi dan referral program untuk para wakif agar jaringannya mau melakukan wakaf uang di TWI
Meningkatkan Daya Jual Produk Melalui Pemasaran Online Di Masa Pandemi Pada WPI (Wirausaha Pelajar Indonesia) Wilayah Bogor Widhi Wicaksono; Suyatin Suyatin; Panji Galih Kusumo Adie; Rachmawaty Rachmawaty; Eko Cahyadi
Jurnal PADMA: Pengabdian Dharma Masyarakat Vol 1, No 3 (2021): PADMA
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jpdm.v1i3.11434

Abstract

Generasi Muda adalah sebuah generasi unggul sebagai penerus generasi selanjutnya, walaupun saat ini masih di masa pandemi Covid-19, jiwa-jiwa muda yang memiliki bisnis atau UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) harus terus berinovasi dan mengembangkan bisnisnya agar dapat berkembang dan mampu bertahan walaupun di masa pandemi saat ini WPI (Wirausaha Pelajar Indonesia) di berbagai cabang yang ada di Indonesia, seperti Bogor, Tangerang Selatan dan sebagainya, diharapkan mampu menambah jumlah UMKM di masing-masing kota, khususnya di Kota Bogor dan sekitarnya, namun sebagai wirausaha pemula yang tergabung dalam Wirausaha Pelajar Indonesia (WPI) perlu juga melakukan pemasaran melalui Online atau e-commerce yang dapat meningkatkan daya jual produk dan bersaing dengan usaha sejenis lainnya. Target dari PKM ini Bimbingan berupa arahan bagaimana menjadi para pelaku wirausaha yang berhasil dan wawasan mengenai bahan baku yang mudah didapat, cara terbaik pemasaran dan bagaimana produk laku serta bagaimana cara mendapatkan laba yang maksimalKata Kunci: Pemasaran Online, Masa Pandemi, Wirausaha Pelajar Indonesia, Bogor The Younger Generation is a superior generation as the next generation, although it is still in the covid-19 pandemic, young people who have businesses or MSMEs (Small and Medium Micro Enterprises) must continue to innovate and develop their businesses in order to grow and be able to survive even in the current pandemic WPI (Indonesian Student Entrepreneurship) in various branches in Indonesia , such as Bogor, South Tangerang and so on, it is expected to increase the number of MSMEs in each city, especially in the city of Bogor and its surroundings, but as a beginner entrepreneur who is a member of the Indonesian Student Entrepreneur (WPI) need to also do marketing through Online or e-commerce that can increase the selling power of products and compete with other similar businesses. The target of this PKM Guidance in the form of direction on how to become successful entrepreneurs and insights on raw materials that are easy to get, the best way of marketing and how products sell and how to get maximum profit.Keywords: Online Marketing, Pandemic Period, Indonesian Student Entrepreneurship, Bogor
LITERASI KEUANGAN SERTA PENGGUNAAN PRODUK DAN JASA LEMBAGA KEUANGAN DI KALANGAN PELJAR Sheila Ardilla Yughi; Taufik Awaludin; Ambar Widya Lestari; Enny Savitri; Eko Cahyadi
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): Edisi Mei
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.04 KB) | DOI: 10.32493/al-jpkm.v1i2.4975

Abstract

Based on the National Survey of Indonesian Financial Literacy conducted in 2013, it is known that the level of financial literacy of Indonesian people which is classified as well literate is only 21.8% sufficient literate is 75.69% less literate is 2.06% and non-literate is 0.14 %. The main purpose of the National Financial Literacy Strategy is to realize Indonesian people who have a high level of financial literacy so that people can choose and utilize financial products and services to improve welfare. Based on this phenomenon, given the importance of financial literacy for the community especially for students, it is necessary to hold a community service related to financial literacy among students at Al Mubarak High School. The method used is an interactive seminar or education in the field of finance to students in order to manage finances intelligently, so that the low knowledge of the financial industry can be overcome and not easily fooled into investment products that offer high returns in the short term without considering the risks. The results of this dedication activity are that students become more educated with regard to financial literacy and the use of financial institution products and services, which begin with interactive seminars and continue with directed discussions between presenters and students consisting of 69 AL Mubarak high school students, as well as introduction to products and services from financial institutions. The importance of financial literacy for students is expected to make individuals wiser and smarter in managing their assets so that they can provide benefits in supporting individual finances both in the short and long term.Keywords: financial literacy, financial institution, students
Membangkitkan Motivasi dan Jiwa Keirausahaan di Pondok Pesantren Yatim Alhanif Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Enny Savitri; Sheila Ardilla Yughi; Ambar Widya Lestari; Taufik Awaludin; Eko Cahyadi
DEDIKASI PKM Vol 2, No 1 (2021): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dedikasipkm.v2i1.8504

Abstract

Kewirausahaan memiliki peranan penting untuk menjadikan masyarakat lebih kreatif dan mandiri. Untuk menjadi wirausaha perlu mempunyai konsep dan strategi dalam menghadapi situasi yang sulit ketika menghadapi tantangan di depan mata. Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya 570.339 orang atau 0,24% dari jumlah penduduk yang sebanyak 237,64 juta orang. Padahal untuk jadi bangsa maju, dibutuhkan wirausaha minimal 2% dari jumlah penduduk. Program wirausaha produktif, menjadi salah satu prioritas kerja utama. Berdasarkan fenomena tersebut, maka sedini mungkin perlu dipersiapkan generasi muda yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Dan generasi muda ini, tidak terkecuali dengan para santri yang ada di Pondok Pesantren. Mereka perlu diberikan motivasi dan cara membaca peluang usaha yang memungkinkan untuk diambil. Mengingat pentingnya berbagi ilmu dan pengalaman dari para pengusaha kepada para santri, maka perlu diadakanya Pengabdian Kepada Masyarakat terkait motivasi dan jiwa berwirausaha untuk para santri. Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Yatim Alhanif. Beberapa metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah, ceramah, diskusi kelompok dan berbagi pengalaman. Metode ceramah adalah metode yang digunakan, dimana pemateri dalam pelatihan memberikan penjelasan materi secara langsung kepada seluruh peserta. Metode diskusi dilakukan pada saat pemateri mengajukan kasus kepada peserta, kemudian peserta diminta untuk berdiskusi dengan kelompoknya untuk menemukan solusi terhadap permasalahan kasus yang diajukan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah para santri dapat lebih teredukasi terkait cara membangkitkan motivasi dan jiwa kewirausahaan serta cara membaca peluang usaha yang bisa diambil oleh mereka. Sehingga para santri dapat ikut berperan serta mewarnai kegiatan Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan kegiatan Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia dapat maju dan berkembang.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Produktivitas Pertanian Berbasis IPTEK Arsid Arsid; Dedek Kumara; Eko Cahyadi; Mutmainah Mutmainah
Jurnal Lokabmas Kreatif : Loyalitas Kreatifitas Abdi Masyarakat Kreatif Vol 3, No 1 (2022): JURNAL LOKABMAS
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jlkklkk.v3i1.p68-74.19327

Abstract

Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembanguan ekonomi yang merangkum nilainilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang bersifat peoplecentered, participatory. Di tengah perkembangan teknologi dan segala sesuatu yang serba modern, ternyata ada beberapa tempat yang masih mempertahankan tradisi dan adat yang diwarisi oleh nenek moyang secara turun menurun. Salah satunya adalah Desa Citorek Barat di kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Desa yang berada di area Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) ini sampai sekarang masih memegang adat dari leluhur, salah satunya di bidang pertanian. Masyarakat Kasepuhan Banten Kidul mayoritas bekerja pada bidang pertanian. Warga menggunakan strategi tanam serentak dengan melihat tanda-tanda perbintangan. Pengolahannya pun harus dilakukan secara tradisional. Soal kapan mulai semai hingga panen, kepala kasepuhan yang menentukan. Mengingat besarnya dukungan potensi unggulan sebagaimana diuraikan di atas, maka transformasi masyarakat ke arah tercapainya pemberdayaan masyarakat pedesaan, khususnya yang bergerak di sektor pertanian merupakan obsesi yang realistis. Transformasi menuju kepada tercapainya pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan penerapan iptek tepat guna dengan berbasis pada pada empat pilar utama, yakni: Orientasi yang bertumpu pada perubahan perilaku (attitude), Orientasi pengelolaan oleh masyarakat sendiri (self community management), Orientasi inovasi dan kreativitas masyarakat (entrepreneurship), dan Orientasi peran aktif mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) dalam kebersamaan dengan masyarakat (working with community). Kata Kunci: Pemberdayaan, Pertanian, IPTEK
Peningkatan Motivasi Diri dan Berbagi Bersama Warga Tenaga Kerja Informal Terdampak Covid 19 Di Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Kota Depok Taufik Awaludin; Ambar Widya Lestari; Eko Cahyadi; Enny Savitri; Sheila Ardilla Yughi
DEDIKASI PKM Vol. 1 No. 3 (2020): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dedikasipkm.v1i3.6687

Abstract

Covid-19 telah menghantam banyak aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Selain mereka yang terjangkit, pengaruh paling signifikan adalah kerugian ekonomi yang diderita oleh para pekerja sektor informal karena mereka terpaksa berhenti atau omzet yang berkurang akibat para konsumen menahan diri untuk keluar rumah. Sementara di sisi lain, kebutuhan harian dasar tak dapat ditunda. Kelompok pekerja informal ini biasanya masuk kategori rentan miskin atau miskin. Beberapa diantaranya yang rentan miskin telah jatuh miskin dan yang miskin semakin menderita. Mereka kebingungan memenuhi kebutuhan dasar harian rumah tangganya. Pada saat seperti inilah kontribusi seluruh anggota masyarakat diperlukan agar krisis ini cepat berlalu. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai bentuk seperti uang, barang, tenaga, pikiran atau bahkan sekedar mematuhi anjuran untuk tinggal di rumah kecuali untuk hal-hal mendesak yang diperlukan. Kepada kelompok paling terdampak inilah, mereka secara sosial ekonomi lebih mapan memiliki tanggung jawab untuk membantu. Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, kami selaku Tim Dosen Universitas Pamulang melakukan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan di daerah Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok Jawa Barat. Berdasarkan peraturan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Jawa Barat dikarenakan adanya pandemi covid-19, kegiatan warga menjadi terbatas. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19 di daerah sekitarnya. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan kasus covid-19 yang semakin meningkat sehingga dikeluarkannya Peraturan Daerah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar. Pada Tanggal 21 Mei 2020 Tim PKM dari Dosen Program Studi Manajemen Universitas Pamulang telah melaksanakan tugas Pengabdian Kepada Masyarakat sesuai yang direncanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan demi mencegah penularan wabah virus corona sesuai anjuran pemerintah, adapun kegiatannya berupa pemberian paket sembako kepada warga tenaga kerja informal yang terdampak covid-19 dengan jumlah penerima kurang lebih sebanyak 25 warga di sekitar wilayah kelurahan Kukusan kecamatan Beji kota Depok. Selain itu tim dosen juga memberikan motivasi diri untuk menguatkan mental dan semangat di era pandemi ini.
Membangkitkan Motivasi dan Jiwa Keirausahaan di Pondok Pesantren Yatim Alhanif Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Enny Savitri; Sheila Ardilla Yughi; Ambar Widya Lestari; Taufik Awaludin; Eko Cahyadi
DEDIKASI PKM Vol. 2 No. 1 (2021): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dedikasipkm.v2i1.8504

Abstract

Kewirausahaan memiliki peranan penting untuk menjadikan masyarakat lebih kreatif dan mandiri. Untuk menjadi wirausaha perlu mempunyai konsep dan strategi dalam menghadapi situasi yang sulit ketika menghadapi tantangan di depan mata. Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia hanya 570.339 orang atau 0,24% dari jumlah penduduk yang sebanyak 237,64 juta orang. Padahal untuk jadi bangsa maju, dibutuhkan wirausaha minimal 2% dari jumlah penduduk. Program wirausaha produktif, menjadi salah satu prioritas kerja utama. Berdasarkan fenomena tersebut, maka sedini mungkin perlu dipersiapkan generasi muda yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Dan generasi muda ini, tidak terkecuali dengan para santri yang ada di Pondok Pesantren. Mereka perlu diberikan motivasi dan cara membaca peluang usaha yang memungkinkan untuk diambil. Mengingat pentingnya berbagi ilmu dan pengalaman dari para pengusaha kepada para santri, maka perlu diadakanya Pengabdian Kepada Masyarakat terkait motivasi dan jiwa berwirausaha untuk para santri. Kegiatan ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Yatim Alhanif. Beberapa metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah, ceramah, diskusi kelompok dan berbagi pengalaman. Metode ceramah adalah metode yang digunakan, dimana pemateri dalam pelatihan memberikan penjelasan materi secara langsung kepada seluruh peserta. Metode diskusi dilakukan pada saat pemateri mengajukan kasus kepada peserta, kemudian peserta diminta untuk berdiskusi dengan kelompoknya untuk menemukan solusi terhadap permasalahan kasus yang diajukan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah para santri dapat lebih teredukasi terkait cara membangkitkan motivasi dan jiwa kewirausahaan serta cara membaca peluang usaha yang bisa diambil oleh mereka. Sehingga para santri dapat ikut berperan serta mewarnai kegiatan Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan kegiatan Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia dapat maju dan berkembang.