This Author published in this journals
All Journal AGROTEKBIS
Arianto D
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Induksi Kalus Dua Klon Kakao (Theobroma cacao l.) Unggul Sulawesi Pada Berbagai Konsentrasi 2,4 dichlorophenoxy acetic acid secara in vitro D, Arianto; Basri, Zainuddin; Bustami, Mirni Ulfa
AGROTEKBIS Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, Sulawesi terkenal sebagai daerah penghasil kakao terbanyak dan telah memiliki klon kakao unggul yakni Sulawesi 1 dan Sulawesi 2, termasuk sebagai salah satu daerah penghasil kakao terbanyak, namun tingkat produktivitasnya masih sangat rendah bila dibanding dengan potensi produksi kakao unggul. Adapun faktor penyebab rendahnya produktivitas kakao di Sulawesi Tengah adalah penggunaan jenis (klon) tanaman yang memiliki potensi produksi rendah.  Guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah melakukan perbanyakan dan pengembangan jenis (klon) kakao yang memiliki potensi genetik yang unggul. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT). Perlakuan pada petak utama adalah klon kakao yang terdiri atas dua klon yaitu  Sulawesi 1 dan Sulawesi 2, perlakuan pada anak petak adalah konsentrasi 2,4-D yang terdiri dari lima taraf yaitu 0,5 ppm 2,4-D, 1 ppm 2,4-D, 1,5 ppm 2,4-D, 2 ppm 2,4-D, dan 2,5 ppm 2,4-D.  Terdapat 10 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 30 unit percobaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan induksi kalus pada berbagai konsentrasi 2,4-D  dari setiap klon kakao unggul Sulawesi yang dicobakan dan mengetahui konsentrasi 2,4-D dan klon kakao unggul Sulawesi yang lebih baik untuk induksi kalus.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan induksi kalus tidak berbeda pada berbagai konsentrasi 2,4-D untuk  setiap klon kakao unggul Sulawesi yang dicobakan. Saat muncul kalus paling cepat diperoleh pada konsentrasi 1 ppm 2,4-D baik pada klon unggul Sulawesi 1 maupun pada klon unggul Sulawesi 2. Persentase pembentukan kalus tertinggi diperoleh pada konsentrasi 1 ppm 2,4-D baik pada klon Sulawesi 1 maupun klon Sulawesi 2 dengan persentase pembentukan kalus mencapai 100%. Konsentrasi 1 ppm 2,4-D merupakan konsentrasi yang lebih baik untuk menginduksi kalus pada klon kakao unggul Sulawesi.