Erlin Ladyawati
Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA BERDASARKAN KECERDASAN LINGUISTIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA Erlin Ladyawati; Desy Firdayanti
Jurnal Mercumatika : Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/jm.v5i2.1434

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan kecerdasan linguistik tingkat tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal matematika. Karena siswa perlu mengembangkan kemampuan komunikasi dalam belajar matematika. Pada penelitian ini kemampuan komunikasi matematis yaitu kemampuan untuk menyampaikan suatu ide dalam matematika yang menggunakan simbol, istilah, atau notasi dalam menyelesaikan tugas secara tertulis. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan skor dari angket kecerdasan linguistik untuk siswa kelas VIII C di SMP PGRI 1 Buduran sebanyak 35 siswa dan 6 subjek dipilih yang dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu 2 subjek kecerdasan linguistik tinggi, 2 subjek kecerdasan linguistik sedang dan 2 subjek kecerdasan linguistik rendah. Pengumpulan data menggunakan hasil angket, tes dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis kemampuan komunikasi meliputi 4 aspek indikator yaitu aspek gramatikal (grammatical aspects), aspek sosiolinguistik (sociolinguistic aspects), aspek strategis (strategic aspects) dan aspek memahami wacana (discourse aspects) dapat disimpulkan bahwa (1) siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik tingkat tinggi berada pada level 4 yang mampu memenuhi semua indikator, (2) siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik tingkat sedang berada di level 2 yang mampu memenuhi beberapa indikator, (3) siswa yang mempunyai kecerdasan linguistik tingkat rendah berada pada level 1, yang kurang mampu memenuhi indikator.