Faizal Yan Aulia
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Terorisme dan Anak Muda: Studi tentang Rekrutmen Jejaring Terorisme dalam Perspektif Eksistensialisme Jean Paul Sartre Faizal Yan Aulia; Rr. Siti Murtiningsih
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 7, No 1 (2021): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v7i1.248

Abstract

This article explores the changes that occur in terrorism networks, especially related to changes in recruitment targets. These changes are observed in the perspective of Jean Paul Sartre's existentialism. This article aims to find out the changes that occur in the terrorism network in relation to the methods and targets of recruitment and how the changes are interpreted in the context of Jean Paul Sartre's existentialism. There are four aspects of changes that occur in terrorism, namely organization, means of propaganda, targets of recruitment and targets of action. The younger generation involved in terrorist networks can be seen as an attempt to realize a full self-existence as a result of the denial or denial of the existence of others.AbstrakArtikel ini mengeksplorasi perubahan-perubahan yang terjadi di dalam jaringan terorisme, terutama terkait dengan perubahan sasaran rekrutmen. Perubahan-perubahan ini dilihat dalam perspektif eksistensialisme Jean Paul Sartre. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di dalam jaringan terorisme dalam kaitannya dengan metode dan sasaran rekrutmen serta bagaimana perubahan-perubahan ini ditafsirkan dalam konteks eksistensialisme Jean Paul Sartre. Ada empat aspek perubahan yang terjadi di dalam terorisme, yaitu organisasi, sarana propaganda, sasaran perekrutan dan sasaran aksi. Generasi muda yang terlibat dalam jaringan terorisme dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk mewujudkan eksistensi diri yang sepenuhnya sebagai hasil dari penegasian atau penyangkalan atas eksistensi yang lain.