Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

AMBIVALENSI DAN KRISIS IDENTITAS DALAM KUMPULAN CERPEN “CUCU TUKANG PERANG” KARYA SOEPRIJADI TOMODIHARDJO; SEBUAH TINJAUAN POSKOLONIAL BADRUL MUNIR CHAIR
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 4, No 2 (2018): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v4i2.65

Abstract

Penelitian ini akan mengeksplorasi masalah ambivalensi dan krisis identitas dalam kumpulan cerita pendek “Cucu Tukang Perang” karya Soeprijadi Tomodihardjo. Soeprijadi merupakan penulis eksil Indonesia yang kini menetap di Jerman. Tokoh-tokoh dalam cerpen-cerpen Soeprijadi yang sebagian besar merupakan imigran memunculkan pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah seputar identitas, terutama bagaimana cara mereka memandang dan mempresentasikan ide-ide mereka dalam menghadapi diaspora dan dilema kesulitan di negara tempat tinggal. Dalam berbagai teori poskolonial, masalah identitas merupakan salah satu tema yang penting. Penelitian ini akan menggunakan teori poskolonial dengan mengekspose kondisi krisis identitas yang muncul pada tokoh-tokoh dalam kumpulan cerita pendek yang disebutkan di atas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan riset kepustakaan.
Perlawanan Perempuan Melalui Rekonstruksi Mitologi: Kajian atas Puisi-puisi Gunawan Maryanto Badrul Munir Chair
Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/imajeri.v4i2.8780

Abstract

Mitos yang berkembang dalam suatu masyarakat dapat mempengaruhi karya sastra, termasuk juga puisi. Salah satu penyair Indonesia yang memanfaatkan mitos sebagai sumber penciptaan adalah Gunawan Maryanto. Dalam puisi-puisinya, Gunawan tak sekadar terpengaruh dengan mitos-mitos seputar wayang, namun secara sadar merujuk lakon-lakon dan tokoh-tokoh dunia pewayangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rekontruksi mitologi yang dilakukan oleh Gunawan atas tokoh perempuan di dalam puisinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini berasal dari puisi-puisi Gunawan Maryanto, yaitu puisi berjudul "Gandari Memasuki Kegelapan", dan "Gandari di Puncak Kegelapan". Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan mitos asal mengenai tokoh perempuan dalam pewayangan tersebut dengan pemaknaan ulang yang dilakukan oleh Gunawan dalam puisi-puisinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Gunawan merekontruksi mitos-mitos tokoh perempuan dalam pewayangan sebagai upaya untuk mengakomodasi suara perempuan yang tidak terlalu mendapat tempat dalam mitos asal. Suara-suara tokoh perempuan dalam puisi-puisi Gunawan merupakan pembelaan, gugatan, bahkan perlawanan terhadap narasi mitos yang telah mainstream dalam kisah pewayangan.
Kebenaran di Era Post-Truth dan Dampaknya bagi Keilmuan Akidah Badrul Munir Chair; Zainul Adzfar
FIKRAH Vol 9, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Jurusan Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.487 KB) | DOI: 10.21043/fikrah.v9i2.12596

Abstract

This article discusses the phenomenon of the truth in this post-truth era which does not have a clear theoretical basis and prioritizes emotions and personal beliefs than the objective evidence. But the formation of truth is influentially shaping public opinion. As a result, people indifferently to the scientific truth or factual truth, including in matters of faith. The establish of the truth of faith in the post-truth era is being questioned. This article reveals the aspect of truth that appears in the media as the basis of belief (aqidah). We used the literature study method to determine the formation of truth in the post-truth era in the perspective of the philosophy of science. Specifically, this article will try to answer about how the impact of post-truth on creed scholarship, and how to reaffirm the truth in the post-truth era. The results of this study indicate that emotions and personal beliefs are the target points for alternative truth spreaders in the formation of post-truth. Post-truth can be used as a momentum to test the truth claims made by each religious group. An open truth test is important to do, so that the scientific faith can be an open text. The knowledge of faith will be placed in the context of today's society, so that it can blend with reality.